Berita Seputar Olah Raga, Kesehatan Indonesia!
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Eliano Reijnders
Dalam persiapan menghadapi babak Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Tim Nasional Indonesia melakukan penyegaran skuad dengan memasukkan beberapa nama baru dan talenta muda yang dinaturalisasi. Salah satunya adalah Eliano Johannes Reijnders pemain sayap / gelandang serang yang bermain di klub Belanda dan kini memilih membela Garuda. Pemanggilan Reijnders dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat lini tengah dan serang Indonesia, serta menambah kualitas serta kedalaman skuad.
Artikel ini mengulas profil, latar belakang, perjalanan karier, kontribusi yang diharapkan, tantangan, dan harapan publik terhadap Eliano Reijnders sebagai bagian dari tim Indonesia di babak kualifikasi yang berat ini.
Nama lengkap: Eliano Johannes Reijnders
Tanggal lahir: 23 Oktober 2000
Tempat lahir: Tampere, Finlandia (saat orang tuanya berada di sana) Wikipedia+1
Posisi: Winger / Gelandang Serang
Klub terkini: Persib Bandung (pada musim 2025–26) Jakarta Daily - Indonesia News Portal+1
Caps & Gol Timnas Indonesia: Sejak debutnya di timnas senior, Reijnders telah mencatat beberapa penampilan dan berhasil mencetak gol untuk Indonesia. Wikipedia+1
Asal keturunan / Naturalisasi: Reijnders memiliki darah Indonesia melalui sang ibu, dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 September 2024. Wikipedia+3Wikipedia+3AFF+3
Eliano Reijnders meniti karier dari akademi klub Belanda, khususnya PEC Zwolle. Ia berkembang melalui tim muda klub tersebut dan kemudian mendapat kesempatan bermain di tim utama. Wikipedia
Selama di PEC Zwolle, Reijnders telah mencatat lebih dari seratus penampilan di liga, menunjukkan bahwa dia tidak hanya pemain proyek, tetapi sudah menjadi bagian penting dari klub. Wikipedia+1
Pada musim 2022–2023, Reijnders sempat dipinjamkan ke Jong Utrecht untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak dan memperkuat kemampuannya dalam kompetisi yang kompetitif. Wikipedia
Pada musim 2025, Reijnders membuat keputusan besar untuk kembali ke Indonesia dan bergabung Persib Bandung. Hal ini menjadi langkah penting dalam kariernya karena ia bermain di negara yang kini ia bela di tim nasional. Jakarta Daily - Indonesia News Portal+2Wikipedia+2
Namun, debutnya di Persib mengalami penundaan karena ia harus mengikuti panggilan tim nasional. Dia menunda tampil di klub untuk memenuhi kewajiban sebagai bagian dari skuad Indonesia di babak kualifikasi. Jakarta Daily - Indonesia News Portal
Pada 1 Oktober 2024, Reijnders resmi dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia dalam laga kualifikasi melawan Bahrain dan China. Wikipedia+1
Debutnya terjadi dalam pertandingan melawan Bahrain yang berakhir imbang 2–2, di mana ia turut memberi kontribusi dalam permainan timnas. Wikipedia+2Transfermarkt+2
Kemudian, pada 5 September 2025, Reijnders berhasil mencetak gol pertamanya untuk Indonesia dalam kemenangan besar 6–0 atas Chinese Taipei. Wikipedia
Pemanggilannya untuk Round 4 menjadi lanjutan pengakuan terhadap kemampuannya, khususnya dalam menghadirkan fleksibilitas di lini serang atau tengah timnas.
Eliano Reijnders membawa sejumlah kualitas yang diharapkan bisa memperkuat tim nasional Indonesia:
Mobilitas dan Kecepatan
Sebagai pemain sayap atau gelandang serang, Reijnders punya kecepatan dan kemampuan drift untuk mengeksploitasi ruang di sisi sayap lawan, membuka opsi serangan.
Penguasaan Teknik
Bermain di liga Belanda membuatnya terbiasa menghadapi tekanan tinggi serta pemain dengan teknik kuat. Pengalaman ini memberi keunggulan dalam duel satu-lawan-satu serta penguasaan bola di area sempit.
Visi dan Kreativitas
Reijnders bisa berperan dalam menciptakan peluang melalui umpan terobosan atau kombinasi dengan pemain tengah lain. Dia bisa membuka jalur serangan atau membantu bertahan ketika diperlukan.
Adaptasi dengan Gaya Bermain Indonesia
Karena sudah memutuskan untuk membela Indonesia, ia kemungkinan akan belajar beradaptasi dengan strategi, intensitas, dan kondisi liga lokal, memberikan sinergi antara pemain lokal dan naturalisasi.
Motivasi dan Semangat
Pemain yang memilih membela negara leluhur sering membawa motivasi tinggi dan keinginan untuk membuktikan diri. Hal ini bisa menjadi sumber energi positif di dalam skuad.

Meskipun memiliki potensi besar, Reijnders juga menghadapi sejumlah tantangan dalam perannya di Round 4:
Adaptasi Fisik dan Iklim
Bermain di Asia memerlukan adaptasi terhadap cuaca tropis, kelembaban, dan kondisi lapangan yang berbeda dari Eropa.
Chemistry dengan Rekan Setim
Ia harus segera membangun kerja sama dengan pemain lokal maupun pemain naturalisasi lain agar kombinasi taktis berjalan efektif.
Ekspektasi Publik
Karena statusnya baru di timnas dan antusiasme tinggi publik terhadap naturalisasi, tekanan untuk tampil baik akan besar.
Konsistensi
Permainan di babak kualifikasi sangat ketat. Reijnders harus mampu mempertahankan performa di setiap laga, tanpa hari buruk.
Kepada Reijnders, publik Indonesia menaruh harapan besar:
Menjadi senjata serangan dari sektor sayap atau tengah.
Memberi variasi taktik yang selama ini mungkin kurang dari skuad sebelumnya.
Membantu tim melakukan transisi cepat antara bertahan ke menyerang.
Menjadi inspirasi bagi pemain keturunan lain agar memilih berkontribusi untuk Indonesia.
Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong kemungkinan melihat Reijnders sebagai opsi tambahan yang bisa menggantikan pemain sayap atau gelandang jika dibutuhkan, mengurangi beban pada pemain inti yang sudah bertanding intens.
Eliano Reijnders adalah representasi dari strategi modern timnas Indonesia: mengombinasikan talenta lokal dengan pemain berdarah Indonesia di luar negeri. Pemanggilannya untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukanlah sekadar simbol, melainkan bagian dari upaya memperkuat tim secara teknis dan strategis.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :Davide Frattesi
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Shayne Pattynama
Tim nasional Indonesia memasuki babak Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan penuh optimisme sekaligus kewaspadaan. Tahapan ini mempertemukan Garuda dengan lawan-lawan kelas raksasa, seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, hingga Australia. Untuk bisa bersaing, dibutuhkan pemain yang memiliki kualitas teknik, fisik, dan pengalaman internasional.
Salah satu nama yang kembali dipanggil untuk memperkuat lini pertahanan adalah Shayne Pattynama, pesepak bola berdarah Maluku yang kini menjadi bagian penting dalam perjalanan tim nasional. Kehadiran pemain yang berkarier di Eropa ini membawa harapan besar agar Indonesia mampu menjaga kestabilan di lini belakang sekaligus membangun transisi serangan yang lebih efektif.
Nama lengkap: Shayne Elian Jay Pattynama
Tanggal lahir: 11 Agustus 1998
Tempat lahir: Lelystad, Belanda
Tinggi badan: 1,85 meter
Posisi utama: Bek kiri
Keturunan: Indonesia (Maluku)
Shayne Pattynama adalah tipe bek kiri modern dengan postur tubuh tinggi, fisik kuat, serta kemampuan teknik yang mumpuni. Ia tidak hanya handal bertahan, tetapi juga berani membantu serangan dengan crossing maupun pergerakan overlapping yang tajam.
Pattynama mengawali karier di akademi Ajax Amsterdam, salah satu sekolah sepak bola terbaik di dunia. Meski tidak menembus tim utama, pengalaman di Ajax membentuk dasar teknik dan taktiknya. Ia kemudian melanjutkan perjalanan bersama SC Telstar di Eerste Divisie (liga kasta kedua Belanda), di mana ia mendapatkan menit bermain reguler.
Pada 2019, ia pindah ke SC Cambuur, klub yang punya tradisi kuat di liga Belanda. Di sini, Pattynama semakin matang, terutama dalam membaca permainan dan membangun serangan dari sisi kiri.
Sejak 2021, Pattynama memperkuat Viking FK di Eliteserien (liga utama Norwegia). Ia menjadi bagian penting dari skuad inti, bahkan dipercaya tampil di kompetisi Eropa bersama Viking. Bermain di Norwegia memberikan pengalaman berbeda, terutama menghadapi lawan dengan postur besar dan permainan fisik yang keras.
Meski sempat memperkuat Belanda di level junior, Pattynama tidak pernah menembus tim senior Negeri Kincir Angin. Melalui jalur keturunan Maluku, ia memenuhi syarat untuk membela Indonesia.
PSSI kemudian mengajukan proses naturalisasi, yang berjalan cukup panjang. Akhirnya, pada 2023, Shayne resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan langsung dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong. Debutnya menjadi sorotan karena ia datang dengan status pemain Eropa yang siap mengangkat kualitas tim.
Kekuatan Fisik dan Postur
Dengan tinggi 1,85 meter, Pattynama unggul dalam duel udara. Postur ini membuatnya efektif dalam situasi bola mati, baik bertahan maupun menyerang.
Bek Sayap Modern
Ia mampu melakukan overlap cepat, membuka ruang di sisi kiri, dan memberikan umpan silang akurat. Ini menjadi senjata penting dalam taktik serangan Garuda.
Disiplin Bertahan
Selain menyerang, Pattynama disiplin dalam menjaga area bertahan. Ia sering melakukan tekel bersih dan intersep tepat waktu.
Pengalaman Eropa
Bermain di Norwegia membiasakannya menghadapi lawan dengan intensitas tinggi, sehingga lebih siap menghadapi laga berat di Asia.
Dalam Round 4, Indonesia akan menghadapi lawan dengan lini depan berkelas dunia. Peran Pattynama di sisi kiri menjadi sangat vital:
Menghadapi Sayap Cepat: Ia harus berduel dengan winger Asia yang terkenal cepat, seperti pemain Jepang atau Korea.
Membangun Serangan dari Belakang: Dalam skema Shin Tae-yong, bek kiri bukan hanya bertahan, tapi juga menjadi motor serangan.
Transisi Bertahan: Saat Indonesia kehilangan bola, kecepatan dan kecerdasan Pattynama dibutuhkan untuk menutup ruang dengan cepat.
Kehadiran Shayne Pattynama memberi harapan besar bagi publik Indonesia yang haus akan prestasi. Banyak yang melihatnya sebagai salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Garuda, terutama karena kombinasi fisik, teknik, dan pengalaman Eropa.
Pelatih Shin Tae-yong menaruh ekspektasi besar padanya untuk:
Mengunci sisi kiri pertahanan.
Memberikan kontribusi serangan melalui crossing dan umpan terukur.
Menjadi mentor bagi pemain muda seperti Pratama Arhan.
Ajax Youth: Menimba ilmu di akademi terbaik dunia.
SC Telstar & SC Cambuur: Menjadi pemain reguler di liga Belanda.
Viking FK: Berpengalaman tampil di liga utama Norwegia dan kompetisi Eropa.
Timnas Indonesia: Sejak 2023 menjadi bagian penting dalam skuad Garuda.

Meski punya kualitas tinggi, Shayne juga menghadapi sejumlah tantangan di timnas:
Adaptasi dengan Cuaca dan Iklim Asia
Bermain di Asia berbeda dengan Eropa, terutama soal kelembaban dan suhu.
Chemistry dengan Rekan Setim
Kerja sama dengan Jordi Amat, Rizky Ridho, dan Justin Hubner perlu dibangun.
Ekspektasi Publik
Sebagai pemain naturalisasi, publik menaruh harapan tinggi yang bisa menjadi tekanan tersendiri.
Jika mampu konsisten, Pattynama bisa menjadi bagian dari generasi emas Indonesia. Tidak hanya untuk Round 4, tetapi juga Piala Asia, AFF Cup, hingga kualifikasi turnamen lain.
Selain kontribusi di lapangan, kehadirannya memberi motivasi bagi pesepak bola muda Indonesia untuk terus berkembang. Ia adalah contoh nyata bahwa pemain keturunan bisa menjadi aset besar bagi sepak bola nasional.
Pemanggilan Shayne Pattynama untuk Round 4 adalah langkah tepat dari PSSI dan pelatih Shin Tae-yong. Dengan kualitas individu yang tinggi, pengalaman bermain di Eropa, serta semangat membela tanah leluhur, Pattynama diharapkan bisa menjadi salah satu pilar penting lini belakang Garuda.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Kevin Diks
Babak Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi ujian terbesar bagi tim nasional Indonesia dalam sejarah sepak bola modern. Setelah berhasil lolos dari putaran sebelumnya, Garuda kini harus menghadapi lawan-lawan dengan level permainan jauh lebih tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, hingga Australia. Untuk bisa bersaing, kualitas tim harus ditingkatkan, baik dari sisi fisik, taktik, maupun mental.
Salah satu nama baru yang dipanggil untuk memperkuat lini pertahanan adalah Kevin Diks Bakarbessy, pemain berdarah Maluku yang lahir dan besar di Belanda. Kehadirannya dalam skuad menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam mempersiapkan tim yang kompetitif. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Kevin Diks: profil, perjalanan karier, alasan pemanggilan, hingga harapan besar yang disematkan padanya di Round 4.
Nama lengkap: Kevin Diks Bakarbessy
Tanggal lahir: 6 Oktober 1996
Tempat lahir: Apeldoorn, Belanda
Tinggi badan: 1,82 meter
Posisi: Bek kanan / bek tengah
Keturunan: Indonesia (Maluku)
Kevin Diks dikenal sebagai pemain serbaguna di lini belakang. Ia bisa bermain sebagai bek kanan, bek kiri, hingga bek tengah dalam formasi tiga bek. Fleksibilitas ini membuatnya sangat berharga bagi tim manapun, termasuk tim nasional Indonesia.
Kevin memulai karier profesional bersama Vitesse Arnhem di Eredivisie. Sejak muda, ia sudah menunjukkan potensi besar sebagai bek kanan modern yang mengandalkan kecepatan, stamina, dan kemampuan bertahan agresif.
Pada 2016, kariernya menanjak setelah direkrut oleh klub Serie A Italia, Fiorentina. Meski persaingan ketat, kesempatan ini memberinya pengalaman bermain di salah satu liga dengan level taktik terbaik di dunia.
Demi mendapatkan menit bermain, Diks dipinjamkan ke berbagai klub, termasuk Feyenoord (Belanda), Olympiacos (Yunani), hingga Empoli (Italia). Dari pengalaman tersebut, ia terbiasa menghadapi berbagai gaya permainan Eropa.
Sejak 2021, Kevin memperkuat FC Copenhagen di Liga Super Denmark. Bersama klub ini, ia meraih kesuksesan besar, termasuk gelar liga Denmark dan partisipasi di Liga Champions Eropa. Di Copenhagen, Diks menjadi pilar utama pertahanan, sering dimainkan sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek.
Meski sempat memperkuat timnas Belanda U-19 dan U-21, Kevin tidak pernah mendapat kesempatan di tim senior Belanda. Dengan latar belakang keluarga Maluku, ia berhak memperkuat Indonesia.
PSSI dan pelatih Shin Tae-yong kemudian melirik Diks sebagai salah satu opsi naturalisasi. Pengalamannya di kompetisi Eropa diyakini bisa menambah kualitas dan kedalaman skuad Garuda. Pada akhirnya, proses pemanggilannya untuk Round 4 menjadi kabar gembira bagi para pendukung timnas.
Fleksibilitas Posisi
Bisa bermain di berbagai posisi pertahanan menjadikannya aset penting. Ia dapat beradaptasi sesuai kebutuhan taktik lawan.
Kekuatan Fisik dan Stamina
Diks dikenal memiliki fisik tangguh serta stamina prima. Ia mampu naik-turun sepanjang pertandingan, baik membantu serangan maupun menjaga pertahanan.
Pengalaman Taktikal
Bermain di Serie A, Eredivisie, dan Liga Champions memberinya kecerdasan taktik tinggi. Ia tahu kapan harus maju, menutup ruang, atau melakukan pressing.
Duel Udara dan Intersep
Dengan tinggi 1,82 meter, Diks cukup kuat dalam duel udara dan sering melakukan intersep penting untuk memutus serangan lawan.
Round 4 menghadirkan lawan dengan kualitas jauh di atas rata-rata. Indonesia akan berhadapan dengan penyerang kelas Asia yang cepat, kreatif, dan berteknik tinggi. Peran Diks sangat vital karena:
Sebagai Bek Sayap Modern: Ia bisa menahan gempuran sayap lawan sekaligus membantu transisi serangan cepat.
Sebagai Bek Tengah Tambahan: Dalam formasi tiga bek, Diks mampu menjaga lini belakang lebih rapat.
Pengalaman Eropa: Dengan jam terbang Liga Champions, ia bisa menjaga ketenangan di bawah tekanan lawan besar.
Publik Indonesia berharap Kevin Diks bisa menjadi salah satu solusi di lini belakang Garuda, yang kerap dianggap sebagai titik lemah. Dengan mental juara dan pengalaman, ia diharapkan bisa memimpin barisan pertahanan bersama Jordi Amat dan Justin Hubner.
Pelatih Shin Tae-yong tentu melihat potensi besar dari Diks, khususnya dalam hal:
Menambah kedalaman skuad.
Menjadi mentor bagi pemain muda seperti Pratama Arhan dan Rizky Ridho.
Memberikan variasi taktik dengan fleksibilitas posisinya.
Eredivisie: Pemain reguler Vitesse sejak remaja.
Serie A: Pernah bersaing di liga dengan taktik ketat.
Liga Champions UEFA: Bermain melawan klub elite Eropa bersama Copenhagen.
Gelar Liga Denmark: Menjadi bagian dari skuad juara FC Copenhagen.
Dengan segudang pengalaman ini, Kevin Diks adalah salah satu pemain dengan CV terbaik di skuad Indonesia saat ini.

Meski berpengalaman, ada beberapa tantangan yang harus diatasi Diks:
Adaptasi dengan Timnas
Ia harus cepat beradaptasi dengan gaya bermain timnas Indonesia yang berbeda dengan klub Eropa.
Chemistry dengan Rekan Setim
Kerja sama dengan lini belakang lain seperti Jordi Amat, Hubner, dan Ridho menjadi kunci sukses.
Ekspektasi Tinggi
Publik menaruh harapan besar, yang bisa menjadi tekanan tersendiri.
Jika mampu tampil konsisten, Kevin Diks bisa menjadi bagian penting dari generasi emas sepak bola Indonesia. Tidak hanya di Round 4, tapi juga untuk jangka panjang, termasuk Piala Asia dan kualifikasi turnamen internasional lainnya.
Selain itu, kontribusinya di luar lapangan, seperti memberikan motivasi dan contoh profesionalisme kepada pemain muda, bisa menjadi warisan berharga.
Pemanggilan Kevin Diks untuk Round 4 adalah langkah strategis PSSI dan pelatih Shin Tae-yong. Dengan fleksibilitas posisinya, pengalaman di Eropa, serta mentalitas kompetitif, Diks diharapkan menjadi salah satu pilar utama pertahanan Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Jordi Amat
Tim nasional Indonesia terus melangkah maju dengan skuad yang semakin solid. Perjalanan menuju Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah tonggak penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Untuk menghadapi lawan-lawan berat seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, hingga Arab Saudi, Garuda membutuhkan kombinasi pemain muda berbakat dan pemain berpengalaman.
Salah satu nama yang dipanggil dan menjadi pusat perhatian adalah Jordi Amat Maas, bek naturalisasi yang kini berstatus sebagai kapten timnas. Kehadirannya dianggap vital karena ia membawa pengalaman panjang bermain di kompetisi Eropa, serta karakternya yang mampu memimpin rekan-rekannya di lapangan. Artikel ini akan membahas profil, perjalanan karier, kontribusi, serta harapan besar yang dibebankan pada Jordi Amat menjelang Round 4.
Jordi Amat Maas lahir pada 21 Maret 1992 di Canet de Mar, Spanyol. Ia memiliki darah Indonesia dari garis keturunan nenek buyutnya. Dengan tinggi badan sekitar 1,84 meter dan fisik yang tangguh, Jordi menempati posisi bek tengah. Ia dikenal sebagai pemain yang disiplin, memiliki kemampuan membaca permainan yang baik, serta tenang dalam menghadapi situasi berbahaya.
Amat meniti karier sejak usia muda di akademi Espanyol. Dari sana, ia menapaki jalur profesional yang membawanya ke berbagai kompetisi elite Eropa.
Espanyol
Jordi Amat memulai debut profesional bersama Espanyol di La Liga. Bermain di liga yang penuh pemain teknis membuatnya terbiasa menghadapi striker-striker cepat dan kreatif.
Rayo Vallecano
Setelah itu, ia sempat dipinjamkan ke Rayo Vallecano. Di klub ini, Amat mendapat menit bermain lebih banyak dan mengasah kemampuan bertahan dalam sistem yang berbeda.
Swansea City
Karier internasionalnya makin bersinar saat bergabung dengan Swansea City di Premier League. Bermain di Inggris memberinya pengalaman menghadapi sepak bola yang lebih fisikal dan intens.
Real Betis
Amat kemudian kembali ke Spanyol bersama Real Betis. Konsistensinya di La Liga menunjukkan kualitasnya sebagai bek yang solid.
K.A.S Eupen
Ia juga sempat merumput di Liga Belgia bersama Eupen, yang memperluas pengalamannya menghadapi berbagai gaya bermain Eropa.
Johor Darul Ta’zim (JDT)
Sejak 2022, Amat bergabung dengan klub Malaysia, JDT. Di sini, ia langsung menjadi pemain kunci, bahkan kapten, yang membantu klub mendominasi kompetisi domestik dan tampil di Liga Champions Asia.
Meski lahir dan besar di Spanyol, Jordi Amat memiliki kesempatan memperkuat timnas Indonesia berkat garis keturunannya. Proses naturalisasinya diselesaikan pada 2022, dan sejak itu ia menjadi bagian penting dari skuad Garuda.
Debutnya bersama timnas langsung memberi dampak signifikan. Sebagai bek tengah, Amat menghadirkan ketenangan, komunikasi yang jelas, dan kepemimpinan yang dibutuhkan di lini belakang. Tidak heran jika kemudian ia dipercaya mengenakan ban kapten timnas Indonesia.
Sebagai bek modern, Jordi Amat membawa sejumlah kualitas penting:
Ketenangan dan Pengalaman
Ia jarang panik dalam tekanan. Kemampuannya membaca arah bola dan posisi lawan membuatnya sering melakukan intersep yang krusial.
Distribusi Bola
Selain bertahan, Amat memiliki kemampuan mengalirkan bola ke lini tengah maupun sayap dengan umpan akurat, membantu tim membangun serangan dari belakang.
Kepemimpinan
Karakternya yang tegas membuat ia mampu memimpin rekan setim, mengatur garis pertahanan, dan memberikan instruksi selama pertandingan.
Kekuatan Fisik dan Duel Udara
Dengan tinggi badan dan fisik solid, Amat unggul dalam duel udara, baik saat bertahan maupun menyerang bola mati.
Babak Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan menghadapkan Indonesia pada lawan-lawan elite. Tantangan besar bagi Amat adalah menghadapi penyerang top Asia yang punya kecepatan, teknik, dan insting tajam.
Selain itu, jadwal padat dengan intensitas tinggi akan menuntut stamina serta fokus penuh. Sebagai kapten, Amat harus menjadi sosok yang menjaga moral tim tetap tinggi, sekalipun menghadapi tekanan berat.

Publik Indonesia menaruh harapan besar pada Jordi Amat. Dengan pengalamannya di Eropa dan Asia, ia diharapkan mampu membawa ketenangan di lini belakang. Pelatih juga memproyeksikannya sebagai mentor bagi pemain muda seperti Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Pratama Arhan.
Kehadiran Amat bisa memberikan:
Pertahanan lebih solid untuk menghadapi lawan-lawan berat.
Kepemimpinan di lapangan, yang membantu menjaga konsentrasi tim.
Motivasi bagi pemain muda, karena mereka bisa belajar langsung dari bek dengan pengalaman La Liga dan Premier League.
La Liga & Premier League: Bermain melawan striker kelas dunia di liga-liga besar.
JDT: Membawa klub meraih gelar domestik dan tampil konsisten di Liga Champions Asia.
Timnas Indonesia: Menjadi kapten dan memimpin tim di berbagai laga penting, termasuk Piala AFF dan kualifikasi Piala Dunia.
Dengan usia 32 tahun, Jordi Amat masih memiliki beberapa tahun lagi untuk tampil di level tertinggi. Round 4 menjadi salah satu momen puncak kariernya bersama Indonesia. Jika tampil konsisten, ia bisa membawa Garuda mencatat sejarah baru, yakni menembus level tertinggi kualifikasi Piala Dunia.
Lebih jauh, kontribusinya tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam membangun mentalitas juara bagi generasi penerus. Ia bisa meninggalkan warisan berupa budaya disiplin, kerja keras, dan kepemimpinan.
Jordi Amat adalah simbol transformasi tim nasional Indonesia. Dari Spanyol hingga Johor, dari Espanyol hingga tim Garuda, perjalanannya menunjukkan dedikasi seorang pemain yang siap memberikan segalanya untuk negara yang kini ia bela.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Rizky Ridho
Sepak bola Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai prestasi, baik di level klub maupun tim nasional, menjadi bukti bahwa Garuda perlahan mampu bersaing di pentas Asia. Salah satu faktor penting dalam perkembangan ini adalah hadirnya generasi muda yang berbakat dan berani tampil di panggung besar. Dari sekian nama, Rizky Ridho Ramadhani menjadi sosok yang sangat menonjol.
Bek muda kelahiran Surabaya ini kembali mendapat panggilan untuk memperkuat tim nasional Indonesia di Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kehadirannya dianggap penting dalam memperkuat lini pertahanan Indonesia yang akan menghadapi lawan-lawan tangguh. Artikel ini akan membahas profil, perjalanan karier, peran di timnas, hingga harapan publik terhadap sosok yang kini menjadi salah satu andalan utama skuad Garuda.
Rizky Ridho lahir pada 21 November 2001 di Surabaya, Jawa Timur. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat besar pada sepak bola. Dengan postur tubuh yang kokoh (tinggi sekitar 1,83 meter) dan kemampuan membaca permainan, ia tumbuh menjadi pemain bertahan dengan potensi luar biasa.
Kariernya menanjak saat ia masuk ke akademi Persebaya Surabaya. Klub kebanggaan arek-arek Suroboyo itu dikenal sebagai salah satu produsen pemain muda terbaik di Indonesia. Bersama Persebaya, Ridho mendapatkan kesempatan debut di Liga 1 dalam usia yang masih sangat muda, yakni 18 tahun.
Persebaya Surabaya
Rizky Ridho menjalani debut profesional bersama Persebaya dan langsung menarik perhatian dengan ketenangannya mengawal lini pertahanan. Ia tidak hanya kuat dalam duel udara, tetapi juga piawai mengantisipasi pergerakan striker lawan.
Pindah ke Persija Jakarta
Pada 2023, Ridho resmi bergabung dengan Persija Jakarta, klub besar yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Kepindahan ini menjadi langkah penting dalam kariernya, karena bermain untuk klub dengan basis suporter besar sekaligus tekanan tinggi membentuk mentalitasnya semakin matang.
Pemain Inti
Baik di Persebaya maupun Persija, Ridho hampir selalu mendapat tempat utama. Konsistensi inilah yang membuat dirinya tak pernah jauh dari radar pelatih timnas.
Rizky Ridho meniti kariernya di tim nasional sejak kelompok umur:
Timnas U-19: Ia menjadi bagian skuad Garuda Muda di berbagai turnamen internasional, termasuk AFC U-19.
Timnas U-23: Ridho juga tampil di ajang SEA Games dan membawa pulang medali emas yang sangat bersejarah pada 2023 di Kamboja.
Timnas Senior: Debut di timnas senior datang lebih cepat dari perkiraan, dan sejak itu ia menjadi pilihan utama di lini belakang bersama pemain seperti Jordi Amat maupun Elkan Baggott.
Kini, kepercayaan itu berlanjut dengan dipanggilnya Ridho untuk memperkuat Indonesia di Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebagai bek tengah modern, Rizky Ridho memiliki beberapa karakteristik yang menonjol:
Ketenangan dalam Menghadapi Tekanan
Meski usianya masih muda, Ridho terkenal tenang saat menghadapi tekanan dari penyerang lawan. Hal ini membuatnya jarang melakukan kesalahan fatal.
Kekuatan Duel Udara
Posturnya yang tinggi dan timing yang tepat menjadikannya sangat efektif dalam menghalau bola udara, baik dari open play maupun situasi bola mati.
Distribusi Bola
Selain bertahan, Ridho cukup percaya diri dalam mendistribusikan bola. Ia mampu mengalirkan umpan pendek maupun umpan panjang ke lini tengah dan depan.
Kepemimpinan
Meski masih berusia muda, Ridho sering dipercaya mengenakan ban kapten, baik di klub maupun timnas kelompok umur. Ini menunjukkan karakternya sebagai pemimpin di lapangan.
Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah tahap yang sangat berat. Indonesia berpotensi menghadapi tim-tim elite Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, hingga Arab Saudi. Pertahanan Garuda akan benar-benar diuji, dan peran bek tengah seperti Rizky Ridho menjadi krusial.
Ia akan menghadapi striker-striker kelas dunia dengan kecepatan, teknik, dan pengalaman tinggi. Tantangan ini sekaligus bisa menjadi ajang pembuktian bahwa Ridho layak disebut sebagai salah satu bek masa depan terbaik Asia Tenggara.
Publik sepak bola Indonesia sangat berharap Ridho bisa menjaga konsistensinya. Banyak pengamat menilai bahwa kehadirannya bersama Justin Hubner atau Jordi Amat bisa menciptakan kombinasi ideal di lini belakang.
Beberapa harapan khusus yang disematkan kepada Rizky Ridho antara lain:
Menjadi Benteng Kokoh: Memberikan rasa aman bagi kiper dan lini tengah.
Meningkatkan Kepercayaan Diri Tim: Dengan pertahanan solid, tim bisa lebih fokus dalam menyerang.
Memberi Inspirasi: Sebagai pemain muda yang berhasil menembus level tinggi, Ridho diharapkan menjadi panutan bagi generasi berikutnya.

Medali Emas SEA Games 2023: Sebagai salah satu pilar utama timnas U-23, Ridho membawa pulang emas setelah menanti puluhan tahun.
Piala AFF: Berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi Asia Tenggara bersama timnas senior.
Tim Inti di Klub Besar: Bermain reguler untuk Persebaya dan kini Persija membuktikan kualitasnya.
Prestasi ini membuat Ridho semakin dipercaya sebagai bagian dari tulang punggung tim nasional.
Dipanggilnya Rizky Ridho untuk Round 4 bukan hanya pengakuan atas kemampuannya, tetapi juga sinyal bahwa ia diproyeksikan menjadi pilar jangka panjang. Dengan usia yang masih 22 tahun, ia berpotensi menjadi bek andalan Indonesia hingga satu dekade ke depan.
Bahkan, jika konsisten tampil apik, Ridho punya peluang berkarier di luar negeri seperti beberapa rekannya. Bermain di kompetisi yang lebih kompetitif tentu akan meningkatkan kualitasnya dan memberi dampak positif bagi timnas.
Rizky Ridho adalah representasi nyata dari generasi emas sepak bola Indonesia. Dari Surabaya hingga menjadi bek utama Persija Jakarta dan pilar tim nasional, perjalanan kariernya begitu inspiratif. Dipanggilnya Ridho untuk memperkuat timnas di Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah bukti kepercayaan besar pelatih pada kemampuannya.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Pemain yang Dipanggil untuk Round 4: Justin Hubner
Sepak bola Indonesia tengah berada pada fase penting dalam sejarahnya. Seiring dengan meningkatnya kualitas kompetisi domestik dan hadirnya talenta-talenta muda, PSSI serta pelatih timnas terus berupaya memperkuat skuad dengan pemain-pemain terbaik, termasuk mereka yang memiliki darah keturunan Indonesia di luar negeri. Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Justin Quincy Hubner, bek keturunan Belanda yang resmi dinaturalisasi dan kini dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia pada Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kehadiran Hubner menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Selain karena statusnya sebagai pemain keturunan yang berkarier di Eropa, perannya sebagai bek tengah diharapkan bisa memberikan stabilitas bagi lini pertahanan tim Garuda. Artikel ini akan mengulas perjalanan karier, profil, hingga harapan besar yang disematkan kepada Justin Hubner sebagai salah satu pilar penting dalam perjuangan Indonesia di babak kualifikasi yang semakin kompetitif.
Justin Quincy Hubner lahir di Den Bosch, Belanda, pada 14 September 2003. Sejak kecil, ia telah menekuni sepak bola dan menunjukkan bakat menonjol di posisinya sebagai bek tengah. Postur tubuhnya yang tinggi (sekitar 1,87 meter) menjadikannya sosok yang ideal untuk menghadapi duel udara, sementara teknik dan visi bermainnya membuatnya lebih dari sekadar bek bertahan biasa.
Hubner meniti karier akademinya bersama klub-klub di Belanda sebelum kemudian bergabung dengan Wolverhampton Wanderers U-21 di Inggris. Bermain di kompetisi Premier League 2 membawanya pada pengalaman melawan talenta muda terbaik dari berbagai klub besar Inggris. Di sana, ia dikenal sebagai pemain yang konsisten, disiplin, dan memiliki kemampuan distribusi bola yang baik dari lini belakang.
Nama Justin Hubner mulai disebut-sebut oleh pecinta sepak bola Indonesia sejak isu naturalisasi ramai diperbincangkan beberapa tahun lalu. Dengan darah keturunan Indonesia dari pihak keluarganya, Hubner menjadi salah satu kandidat kuat untuk memperkuat tim Garuda.
Proses naturalisasi Hubner tidak instan. Ia melalui tahapan panjang yang melibatkan komunikasi antara PSSI, pemerintah Indonesia, hingga pihak klub. Namun semua usaha itu akhirnya berbuah manis, dan Hubner resmi memiliki kewarganegaraan Indonesia.
Dipanggilnya Hubner untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah bukti keseriusan PSSI dalam memperkuat timnas. Babak ini sangat krusial karena Indonesia akan menghadapi lawan-lawan tangguh dari Asia, dan kehadiran pemain seperti Hubner diharapkan mampu menambah kekuatan, terutama di sektor pertahanan.
Sebagai seorang bek tengah modern, Justin Hubner memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya aset berharga:
Kekuatan Fisik
Dengan postur tinggi dan atletis, Hubner sangat andal dalam duel udara, baik saat bertahan dari serangan lawan maupun ketika membantu timnya dalam situasi bola mati ofensif.
Distribusi Bola
Hubner tidak hanya piawai memotong serangan, tetapi juga mampu membangun serangan dari belakang. Ia terbiasa memberikan umpan-umpan pendek akurat maupun umpan diagonal jarak jauh.
Ketenangan dalam Tekanan
Meski usianya masih muda, Hubner dikenal tenang dalam menghadapi tekanan lawan. Hal ini penting, mengingat dalam pertandingan internasional intensitas serangan lawan bisa sangat tinggi.
Visi dan Antisipasi
Ia memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik, sehingga sering kali mampu melakukan intersep sebelum bola mencapai penyerang lawan.
Kepemimpinan
Walau masih muda, Hubner menunjukkan aura pemimpin di lapangan. Ia vokal dalam mengatur lini belakang dan mengarahkan rekan setimnya.
Babak Round 4 kualifikasi Piala Dunia zona Asia bukanlah ajang yang mudah. Indonesia dipastikan menghadapi tim-tim kuat dengan pengalaman Piala Dunia dan kompetisi level tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, atau Australia.
Dalam konteks ini, kehadiran Hubner akan diuji secara nyata. Ia akan berhadapan dengan penyerang-penyerang kelas dunia dari Asia yang memiliki kualitas teknik, kecepatan, dan kecerdikan. Namun justru di situlah pengalaman berharga menanti, baik bagi dirinya pribadi maupun bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Publik sepak bola Indonesia menaruh harapan besar pada Justin Hubner. Banyak yang melihatnya sebagai solusi dari permasalahan lini belakang timnas yang kerap rapuh ketika menghadapi tekanan lawan. Pelatih juga diyakini akan memanfaatkan kelebihan Hubner untuk membangun pertahanan yang solid sekaligus fleksibel.
Harapannya, dengan kehadiran Hubner:
Indonesia bisa lebih percaya diri menghadapi lawan-lawan besar.
Lini belakang lebih sulit ditembus, terutama melalui bola udara.
Transisi dari bertahan ke menyerang bisa lebih cepat dan efektif.
Sebagai pemain baru di timnas, Hubner memang masih perlu beradaptasi dengan gaya bermain dan rekan-rekannya. Namun, mengingat pengalamannya bermain di level Eropa, proses adaptasi ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
Hubner bisa dipasangkan dengan bek tengah lainnya seperti Jordi Amat atau Rizky Ridho. Kombinasi ini akan menciptakan pertahanan yang lebih seimbang, menggabungkan pengalaman, kecepatan, dan ketenangan.
Selain itu, kemampuan Hubner dalam bola mati juga bisa menjadi senjata tambahan. Kehadirannya di kotak penalti lawan dalam situasi sepak pojok bisa menjadi ancaman serius bagi tim lawan.
Dipanggilnya Justin Hubner untuk Round 4 hanyalah permulaan. Jika ia mampu menunjukkan performa konsisten, posisinya di timnas hampir pasti akan menjadi langganan. Lebih jauh lagi, Hubner bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda Indonesia, bahwa dengan kerja keras dan disiplin, mereka juga bisa berkarier di luar negeri.
Ke depan, Hubner berpotensi menjadi salah satu pilar utama Indonesia tidak hanya di kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga di Piala Asia, SEA Games, hingga turnamen internasional lainnya.
Dipanggilnya Justin Hubner untuk memperkuat timnas Indonesia di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah langkah besar bagi kariernya dan juga bagi sepak bola Indonesia. Dengan postur ideal, kemampuan bertahan yang solid, serta pengalaman bermain di Eropa, Hubner diharapkan bisa menjadi benteng kokoh bagi skuad Garuda.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :