Berita Seputar Olah Raga, Kesehatan Indonesia!
Timnas Putri – Zahra Muzdalifah
Zahra Muzdalifah, atau akrab disapa “Zahmuz”, adalah pesepak bola putri Indonesia yang telah mengukir banyak prestasi—dari timnas U-17, Asian Games, hingga kini menjadi ujung tombak senior dengan pengalaman klub profesional di Jepang.
Lahir: 4 April 2001 di Jakarta facebook.com+15id.wikipedia.org+15jambione.com+15
Tertarik sepak bola sejak usia 7 tahun, berawal dari pengenalan sang ayah medcom.id+1suara.com+1
Pendidikan cepat: menyelesaikan SD–SMA dalam 10 tahun melalui jalur akselerasi, lalu melanjutkan studi jurusan Mass Communication di Binus University en.wikipedia.org+3id.wikipedia.org+3suara.com+3
Zahra memulai di akademi lokal:
SSB Madani Meruya → SSB Patriot Merah Putih → ASIOP Apacinti pada 2012 en.wikipedia.org+13id.wikipedia.org+13suara.com+13
Usia 12: tampil di kompetisi sepak bola wanita di Norwegia bersama ASIOP id.wikipedia.org+1jambione.com+1
Juga sempat bermain futsal dengan Ngapak FC dan Jakarta 69 bola.okezone.com+6id.wikipedia.org+6jambione.com+6
2015–2016: bersama ASIOP juara Liga Kompas Gramedia U‑14, jadi satu-satunya perempuan di kompetisi itu en.wikipedia.org+8id.wikipedia.org+8suara.com+8
2019–2022: bergabung dengan Persija Jakarta Putri, sebagian besar sebagai striker, mencetak gol penting facebook.com+13en.wikipedia.org+13jambione.com+13
2018: menjadi kapten Persija dan Timnas Putri di Asian Games kumparan.com+10suara.com+10pop.matamata.com+10
2022–2023: bergabung dengan klub Inggris, South Shields FC, mencatat 1 gol dalam 2 laga liputan6.com+3jambione.com+3pop.matamata.com+3
2023–sekarang: bermain untuk Cerezo Osaka Yanmar Ladies di WE League Jepang, klub profesional elite pop.matamata.com+4suara.com+4jambione.com+4
Per Mei 2024: 28 caps, 4 gol untuk Timnas Senior en.wikipedia.org+1en.wikipedia.org+1
Ikon Garuda Pertiwi dengan posisi natural sebagai striker/winger
Multi-posisi: di laga kualifikasi Piala Asia 2026 kontra Pakistan (2 Juli 2025), dimainkan sebagai wingback atau striker sesuai kebutuhan taktikal facebook.com+15daerah.tvrinews.com+15bola.com+15
Pelatih Satoru Mochizuki menyeimbangkan fleksibilitas tim dengan menempatkannya di berbagai posisi
2 Juli 2025: Indonesia kalah 0–2 dari Pakistan, mengejutkan publik bolasport.com+4bola.okezone.com+4daerah.tvrinews.com+4bola.com+1instagram.com+1
Zahra menangis dan menyatakan "bola itu bundar" dan mereka tidak pernah meremehkan lawan facebook.com+11bola.com+11bola.okezone.com+11
Ia juga sempat membentur mistar, menciptakan peluang berbahaya jatimsatunews.com
Kekalahan ini mengejutkan karena Pakistan peringkat FIFA jauh di bawah Indonesia bolatimes.com+2bola.com+2daerah.tvrinews.com+2
Mental kuat: sanggup menahan tekanan, meski emosional pasca-kekalahan
Fleksibel secara taktik: tampil di berbagai posisi sesuai strategi tim id.wikipedia.org+7bola.com+7en.wikipedia.org+7
Motivator alami: pemimpin lapangan dengan suara tegas menurut rekan-rekannya
Juara Liga U-14 dan Norway Cup bersama ASIOP jambione.com+4id.wikipedia.org+4suara.com+4
Kapten Persija Putri, Asian Games 2018 medcom.id+5suara.com+5pop.matamata.com+5
Profesional di Jepang WE League—klub elite Cerezo Osaka jambione.com+4suara.com+4en.wikipedia.org+4
Mengembalikan kepercayaan setelah hasil mengecewakan—Timnas butuh evaluasi dan kemenangan pada laga selanjutnya untuk memulihkan moral
Penguatan liga domestik—fokus kepada ritme pertandingan untuk meningkatkan konsistensi
Pengembangan posisi multi-role—memperkuat adaptasi di berbagai area lapangan
Proyeksi internasional—terus sebagai ujung tombak, bahkan peluang pindah ke Eropa atau Amerika
Zahra adalah teladan bagi banyak gadis muda Indonesia yang bercita-cita di bidang sepak bola
Pendidikan tinggi & karier klub internasional menunjukkan keseimbangan atletik dan akademik
Memecah stereotip: perempuan Indonesia bisa bersaing di level elite dunia
Zahra Muzdalifah adalah simbol kemajuan sepak bola putri Indonesia—dari akademi lokal hingga WE League, dari cabaran emosional hingga posisi kapten Timnas.
Di usianya yang kini 24 tahun, pengalaman internasional dan dedikasi akademik mewarnai kariernya. Meski baru-baru ini menerima pukulan emosional lewat kekalahan vs Pakistan, mentalnya terbukti kokoh dan keinginannya untuk bangkit makin kuat.
Dengan komitmen tinggi dan dukungan penuh, Zahra memiliki potensi untuk menjadi ikon Garuda Pertiwi dan memperluas pengaruhnya hingga ke liga Eropa, serta menginspirasi rekan-rekan muda di seluruh Indonesia.
Profil & statistik dasar: Wikipedia dan Kumparan Profil bola.okezone.com+11id.wikipedia.org+11suara.com+11kumparan.com
Karier klub asing (South Shields, Cerezo Osaka): Wikipedia, Suara.com, Jambi One, Medcom jambione.com+3suara.com+3en.wikipedia.org+3
Kekalahan vs Pakistan & kutipan Zahra: Okezone, Bola.com, TVRINews, JatimSatuNews facebook.com+15bola.okezone.com+15daerah.tvrinews.com+15
Statistik caps/goals: Wikipedia dan halaman resmi Timnas jatimsatunews.com+15en.wikipedia.org+15bola.okezone.com+15
Emosi pasca-kalah: Bolatimes & Facebook Meravigliossa
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Randy Hanson Christian MayTimnas Putri – Nabila “Vani” Syisilia Divany
Nabila Syisilia Divany, yang akrab disapa “Vani”, adalah sosok pesepak bola muda berbakat asal Bandar Lampung yang tengah menjadi sorotan sebagai bagian dari Timnas Putri Indonesia. Pada usia 16 tahun, Vani telah memulai perjalanan luar biasa—dari akademi lokal hingga tampil untuk timnas U-17, dan akhirnya menembus timnas senior.
Lahir pada 22 Oktober 2007 di Bandar Lampung, Nabila merupakan putri tunggal dari pasangan Heru Septiono dan Suniati, dan bersekolah di SMA Negeri 10 Bandar Lampung sebagai siswi kelas XI/XII youtube.com+12lampung.idntimes.com+12cnnindonesia.com+12.
Sejak kecil, ia aktif di SSB Bina Bangsa, dan sebelumnya juga sempat menekuni taekwondo. Namun pada usia remaja, ia memutuskan untuk beralih total ke sepak bola—salah satu keputusan yang kemudian membawa namanya dikenal publik lampung.idntimes.com+1lampung.idntimes.com+1.
Di antaranya, Vani pernah masuk bagian kontingen futsal putri Lampung di PON 2023, sebelum akhirnya fokus kembali ke sepak bola 11 orang lampung.idntimes.com+1lampung.idntimes.com+1.
April 2024 menjadi penentu: Vani berhasil terpilih dalam skuad 30 pemain Timnas Putri U-17 oleh pelatih Satoru Mochizuki, masuk ke TC yang berlangsung di Bali untuk persiapan Piala Asia Wanita U-17 (6–19 Mei 2024) detiklampung.com+10lampung.idntimes.com+10lampung.idntimes.com+10.
Mochizuki sendiri menekankan pada kebutuhan pemain berkecepatan, postur ideal, tandukan kuat, dan teknik umpan mumpuni—yang dinilai dimiliki Vani .
Berikut poin-poin penting:
Usia 16 tahun, posisi gelandang/penyerang sayap.
Lokasi TC: Bali, 14 April–5 Mei 2024.
Kriteria pelatih tercapai: kecepatan, fisik, teknik.
Vani menjadi satu-satunya wakil Lampung di skuat U-17, menjadikannya sikap simbolis bahwa talenta dapat lahir dari daerah-daerah, bukan hanya kota besar lampung.idntimes.com+1lampung.idntimes.com+1lampungone.co.
Kisah keluarganya juga inspiratif: mereka rela menempuh perjalanan hingga tiga hari demi menontonnya berlaga di kota lain, menunjukkan dukungan total dari keluarga inti cnnindonesia.com+10kumparan.com+10detiklampung.com+10.
Setalah tampil di Piala Asia U-17 dan uji coba regional, Vani mendapatkan kesempatan debut di Timnas Putri Senior dan merasakan ketegangan serta adrenalin laga internasional detiklampung.com+6kumparan.com+6instagram.com+6.
Dalam tiga laga uji coba senior, ia bermain penuh dan menyapu bersih keikutsertaan—membuktikan dirinya sudah siap naik kelas kumparan.com.
Juni 2025 menorehkan pencapaian terbaru: Vani masuk sebagai nomor punggung 25 dalam skuad Timnas Putri Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia 2026, bersama para pemain naturalisasi dan pemain dari liga luar negeri cnnindonesia.com+1sport.detik.com+1.
Ini posisi prestisius, apalagi dengan kehadiran 4 pemain keturunan Belanda — menandakan level kompetisi semakin tinggi.
Dari rangkaian seleksi hingga debut senior, beberapa kualitas Vani yang menonjol:
Kecepatan Dribel & Lari: sesuai keinginan pelatih.
Teknik Bola: pernah dipuji sebagai pengumpan dan skill menggiring.
Mental: tidak mudah terguncang saat berhadapan dengan pemain senior.
Fleksibilitas: bisa dimainkan beberapa posisi di lini tengah.
Walau sudah menjanjikan, perjalanan Vani tetap menantang:
Kontinuitas di senior: memerlukan liga reguler di level klub.
Peningkatan fisik dan endurance: persaingan dengan senior/abroad menuntut stamina tinggi.
Rawat form Imbas debut dini: usianya masih 17–18 tahun; tekanan mental harus dikelola.
Bersaing dengan pemain naturalisasi/abroad: membuktikan diri tetap pilihan utama.
Jika konsisten, berikut peta kemungkinan karier:
Piala Asia / AFF: jadi starter reguler.
Piala Dunia Putri: peluang mengikuti kualifikasi.
Liga luar negeri: Malaysia, Thailand, Jepang, bahkan Eropa tingkat kedua.
Role model Lampung: menjadi magnet bagi bibit lokal di daerah.
Kini, Vani bukan hanya pemain; ia menjadi ikon daerah:
Memotivasi daerah terpencil bahwa ada jalan ke timnas.
Menunjukkan dukungan keluarga penting.
Sebagai simbol keberagaman—dari Lampung dapat bersanding dengan diaspora.
Nabila Syisilia Divany adalah gambaran nyata perjalanan dari “putri daerah” ke panggung nasional:
Usia: kini 17 tahun, usia high-potential.
Pencapaian: TC U-17, debut senior, masuk skuad senior resmi.
Skill: kecepatan, pengumpan, mental tangguh.
Potensi: klub pro, Liga Luar Negeri, dan turnamen internasional.
Ia punya tiga modal utama: talenta, dukungan keluarga, dan kesempatan yang telah ia manfaatkan dengan baik.
Dengan penguatan fasilitas latihan, eksposure di liga teratur, dan manajemen karier yang tepat, Vani siap menjadi andalan Timnas Putri dan inspirasi generasi muda, khususnya dari Lampung.
Profil awal & panggilan ke timnas U-17:
Ketegangan debut senior:
Masuk skuad kualifikasi Piala Asia 2026:
Keunikan asal daerah & dukungan keluarga:
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Flávio António da SilvaTimnas Putri – Kilau Rosalia “Messi” dari Sukabumi
Dalam dunia sepak bola putri Indonesia, nama “Rosalia Messi” mulai merangkak naik sebagai fenomena menarik. Julukan ini bukan sekadar gaya—ia muncul dari gaya bermainnya yang cepat, lincah, dan penuh determinasi. Berikut kisah lengkap perjalanan dan potensi luar biasa Rosalia, yang kini mengarah pada skuat Timnas Putri Indonesia.
Rosalia berasal dari Kampung Parigi, Desa Palasarihilir, Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat. Ia tumbuh besar merasakan semangat sepak bola dari kecil sampai dewasa. Kecepatan dribelnya lalu mendapat pujian dari rekan setim hingga mendapat julukan “Messi perempuan asal Sukabumi” saat membela Jawa Barat di PON XXI Aceh–Sumut 2024 reddit.com+15tatarmedia.id+15kompas.id+15.
Pada gelaran PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, Rosalia menjadi anggota tim sepak bola putri Jawa Barat. Kontribusinya sangat signifikan: membantu meraih medali emas dan tampil konsisten sepanjang turnamen, menjadi salah satu sorotan utama pelatih maupun pengamat olahraga nasional sukabumiplus.com.
Hasil positif di PON membuat Rosalia dipanggil untuk menjalani Training Centre (TC) Timnas Putri Indonesia di Jepang, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Piala ASEAN Putri 2024 di Laos tatarmedia.id+1sukabumiplus.com+1. Pelatih Satoru Mochizuki memilihnya sebagai bagian dari 28 pemain TC, meski usianya masih muda dan tubuhnya mungil.
Meski bertubuh kecil, kaki Rosalia sangat cepat dan sigap dalam membawa bola—mencerminkan gaya menyerupai Lionel Messi di versi putri.
Kemampuan membaca celah dari lini pertahan lawan memberikan peluang untuk lakukan tusukkan kreatif.
Julukan “Messi” bukan sekadar pujian—itulah hasil kerja keras bertahun-tahun di usia muda.
Julukan ini membuatnya mendapat perhatian media dan publik. Ia kerap diwawancara dan menjadi wajah positif sepak bola putri. Namun tekanan juga muncul—namun Rosalia tampak santai, mengakui panggilan itu sebagai motivasi, bukan beban.
TC di Jepang akan memaksa dua faktor ini berkembang: stamina dan kekuatan tubuh. Menghadapi negara elit, fisiknya harus disiapkan matang.
Persaingan di Timnas sangat ketat—diperlukan performa stabil agar tetap dipanggil dalam skenario internasional.
Latihan teknis, pola serangan, serta dedikasi taktik tim senior menjadi syarat agar ia semakin solid.
Jika meraih tempat di skuad inti, Rosalia berpotensi:
Tampil di Piala ASEAN Putri 2024.
Ikut ajang FIFA matchdays internasional.
Membuka akses ke klub wanita di luar negeri (Misal: Malaysia, Thailand, atau Jepang).
Menjadi inspirasi sepak bola putri di level akar rumput—bukan sekadar siswi desa, tapi juga harapan nasional.
Dengan status juara PON dan panggilan timnas, Rosalia memunculkan semangat untuk pesepak bola putri lainnya. Ia menunjukkan talenta tidak melulu harus dari kota besar—setiap daerah bisa melahirkan pemain berbakat.
.
Menurut Vivin Sungkono Cahyani dari PSSI, TC dilakukan untuk meningkatkan kualitas timnas putri, dan Rosalia masuk dalam pilihan karena kualitas teknik, kecepatan, dan sikap rendah hati reddit.com+4tatarmedia.id+4sukabumiplus.com+4bolaskor.merahputih.com. Ia merupakan contoh ideal dari pemain daerah yang bekerja keras demi nama besar timnas.
Rosalia “Messi” dari Sukabumi adalah fenomena menarik dalam sepak bola putri Indonesia. Hanya dalam waktu singkat, ia telah:
Menjuarai PON 2024 bersama Jawa Barat.
Mendapat julukan “Messi” karena kecepatan dan dribelnya.
Dipanggil menjalani TC di Jepang oleh Satoru Mochizuki.
Dengan kombinasi kecepatan, teknik, mental juang, dan disiplin olahraga, serta dukungan pelatih nasional dan federasi, sosoknya berpeluang:
Menembus skuad utama Timnas Putri.
Mengikuti turnamen internasional.
Berkarier di liga profesional luar negeri.
Menjadi role model untuk pesepak bola putri dari daerah.
Pesan menarik bagi calon pemain muda: ukirlah prestasi di level daerah, manfaatkan kesempatan, dan bawa nama harum tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sepak bola putri Indonesia secara keseluruhan.
Prestasi PON XXI Aceh–Sumut 2024, julukan “Messi”, panggilan TC Jepang: Rosalia tampil cemerlang bersama Jawa Barat, memanggil Rosalia ke TC TC Jepang oleh Saturo Mochizuki.Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :Slavko Damjanović
Dalam beberapa bulan terakhir, nama Indira Jenna Almira berkibar cepat di dunia sepak bola putri Indonesia. Lahir di Banten pada 14 Februari 2007, Jenna—panggilan akrabnya—telah menembus lapangan internasional dengan moncer, menembus skuat tim nasional junior (U‑17) dan senior, semua dilakukan dalam kurun waktu yang amat singkat.
Cerita sepak bola Jenna diawali bukan di tim wanita, melainkan di lingkup SSB pria. Ia berlatih di tiga akademi ternama: Asian Soccer Academy, ASTAM, dan ASIOP Football Academy. Jejak kariernya kemudian berlanjut di Raga Negeri Women, klub putri yang membesarkannya secara profesional en.wikipedia.org+14kumparan.com+14langit7.id+14.
Di tim ini, ia makin bersinar. Di Turnamen Sepak Bola Wanita DKI Jakarta U‑17 2024, ia tak hanya tampil gemilang, tetapi juga dinobatkan sebagai pemain terbaik kompetisi — pencapaian yang menjadi batu loncatan menuju panggung tim nasional junior kumparan.com.
Bersama Timnas Putri U‑17, Jenna mendapat panggilan untuk Piala Asia Wanita U‑17 2024 yang digelar di Bali. Di turnamen ini, ia turun sebagai bek tengah utama, tampil penuh di tiga laga fase grup dengan total 270 menit bermain kumparan.com. Ini bukan hanya tanda kepercayaan pelatih, tetapi juga pencerminan kematangan mental dan kemampuan bertahannya.
Percepatan karier Jenna terus berlanjut. Pada September 2024, ia dipanggil mengikuti pemusatan latihan tim nasional senior di Jepang dan Belanda. Sebagai anggota skuad senior yang juga ikut uji coba melawan klub dan negara top Eropa, Jenna semakin tajam di bawah arahan pelatih Satoru Mochizuki playpro.id+15kumparan.com+15kompas.id+15.
Puncaknya muncul pada 25 Oktober 2024, saat debut resmi senior Jenna terjadi di laga melawan Belanda di Stadion De Vijverberg, Doetinchem. Masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, ia diberi waktu 26 menit untuk membela backline, saat Garuda Pertiwi menghadapi serangan kuat dari tim peringkat dunia nomor 2 kumparan.com.
Jenna mengakui bahwa fisik pemain Eropa terasa berbeda dibandingkan layar kaca: "mereka badannya keras-keras banget… body contact" kumparan.com. Tetapi justru duel melawan sosok yang lebih matang secara fisik itu memperkaya pengalamannya.
Sebagai bek tengah muda berusia 17–18 tahun, Anda bisa menyoroti beberapa karakteristik yang membuat Jenna layak diperhitungkan:
Fisik yang Siap Tempur: Latihan di tim pria sejak dini membentuk fondasi daya tahan, power, dan keberanian duel udara.
Insting Bertahan: Debut senior ia lalui tanpa goyah, menunjukkan kepercayaan pelatih padanya.
Kemampuan Membaca Permainan: Di tim U‑17, ia diberi menit penuh sebagai center-back, bukti bahwa ia punya kejelian lokasi dan timing intersep.
Adaptif & Resilien: Cepat menyesuaikan diri saat dipanggil turun di laga skala internasional.
Jenna tidak hanya bertalenta di lapangan; ia juga ambisius di luar, ingin mengasah kemampuannya di kompetisi reguler luar negeri: “yang penting ada kompetisi domestik yang rutin bergulir” en.wikipedia.org+15kumparan.com+15langit7.id+15. Ia bahkan sempat diincar klub dari Malaysia — Selangor FC Women, yang mem-follow akun media sosialnya — tanda minat dari luar Indonesia kumparan.com.
Karier bayiatekanan di PSSI bahwa banyak pemain diaspora yang dinaturalisasi demi memperkuat skuat timnas putri. Di pertengahan 2025, empat pemain asal Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia: Iris de Rouw (kiper, Sparta Rotterdam), Felicia de Zeeuw (gelandang, ADO Den Haag), Isa Guusje Warps (winger, NAC Breda), dan Emily Nahon (bek, ADO Den Haag) en.wikipedia.org+8kompas.com+8prokalteng.jawapos.com+8.
Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak prestasi, dengan target masuk 10 besar Asia dan 50 besar FIFA, plus lolos Piala Dunia Putri 2035 prokalteng.jawapos.com+1kompas.id+1. Jenna, dengan status pemain lokal, bisa menjadi bagian dari skema pembinaan berkesinambungan—menggabungkan darah lokal dan pemain diaspora dalam sinergi yang ideal.
Melihat profilnya, Jenna akan menghadapi beberapa tantangan besar:
Peningkatan Fisik dan Taktikal
Meskipun sudah berduel dengan pemain Eropa, konsistensi dalam latihan di level pro dan kompetisi reguler akan sangat penting.
Rutin di menit main di senior
Mendapat banyak menit di laga uji coba maupun kompetisi resmi akan meningkatkan performanya.
Stabilitas Mental
Beban debut dini bisa jadi tekanan. Pembinaan psikologis untuk menjaga konsentrasi dan mental di panggung besar sangat dibutuhkan.
Mengisi Lini Bek Bersama Naturalisasi
Dengan kehadiran Emily Nahon, Jenna perlu menonjol demi merebut posisi inti timnas senior.
Dengan keberhasilan debut, termasuk melawan Belanda serta pemanggilan untuk Piala ASEAN Putri 2024 (yang dijadwalkan), peluang keterlibatan Jenna di skuad inti semakin terbuka lebar en.wikipedia.org+6kumparan.com+6kompas.com+6prokalteng.jawapos.com+1bola.net+1. Dukungan pelatih Mochizuki menyatakan ia layak dicoba — dan ini membangun fondasi untuk melihat Jenna sebagai bek reguler dalam 2–3 tahun mendatang.
Selangkah lebih jauh: peluang pindah ke liga di Asia Tenggara (Malaysian League, Thailand) atau bahkan ke Eropa. Mental dan kualitasnya sudah ditekan di lingkungan internasional — kunci untuk menembus Liga Wanita Eropa.
Jenna adalah figur inspiratif bagi generasi muda, terutama di:
Menunjukkan jalur alternatif prestasi — tidak hanya lewat akademi wanita, tetapi juga menantang diri lewat tim pria sejak dini.
Menginspirasi pemain lokal bahwa bakat lokal bisa sejajar dengan pemain diaspora.
Membawa logika “usaha, peluang, dan pembuktian”—dengan membaca laga, mengasah skill, dan terus melangkah tanpa cepat puas.
Indira Jenna Almira adalah wajah masa depan sepak bola putri Indonesia:
Usia: 17–18 tahun
Fisik & skill: kuat, disiplin, bertahan dengan baik
Mental: adaptif, belajar cepat
Motivasi: ambisi pernah bermain di luar negeri
Dalam satu tahun, ia melewati rentetan debut: dari klub lokal ke tim nasional junior, lalu ke senior melakukan duel menantang melawan Belanda. Kini fokusnya adalah: mengukuhkan posisi di skuad utama, mendapat menit main reguler, dan membuka pintu karier ke liga profesional luar negeri.
Dengan dukungan dari federasi, pelatih, dan model pengembangan yang kuat — seperti menggabungkan pemain lokal dan diaspora — Jenna memiliki modal lengkap untuk menjadi bek yang kawakan dan membawa prestasi baru bagi sepak bola putri Tanah Air.
Debut vs Belanda & awal karier di SSB pria:
Penobatan pemain terbaik U‑17 DKI Jakarta 2024 & menit penuh di Piala Asia U‑17:
Detil fisik dan mental saat debut senior:
Naturalisasi empat pemain keturunan Belanda:
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Bruno Moreira SoaresPemain Bola Bali United: Luthfi Kamal, Gelandang Muda yang Siap Bersinar di Serdadu Tridatu
Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, atau yang akrab disapa Luthfi Kamal, adalah salah satu pemain muda berbakat Indonesia yang kini memperkuat Bali United FC. Berposisi sebagai gelandang tengah, Luthfi dikenal sebagai pemain yang cerdas, memiliki visi permainan yang baik, dan mampu mengatur tempo permainan dari lini tengah.
Sebagai gelandang modern, Luthfi punya atribut penting yang dibutuhkan di sepak bola saat ini: teknik mumpuni, distribusi bola yang rapi, dan kemampuan bertahan yang solid.
Luthfi Kamal merupakan jebolan Garuda Select dan Timnas U-19 Indonesia. Namanya mulai dikenal luas saat bermain untuk:
Mitra Kukar – tempat ia memulai debut profesional di Liga 1
PSM Makassar – sebagai bagian dari proyek regenerasi tim
Barito Putera – menunjukkan performa stabil sebagai starter reguler
Konsistensi dan kematangannya di usia muda membuat Bali United kepincut dan merekrutnya sebagai bagian dari peremajaan skuad.
Luthfi berperan sebagai gelandang bertahan atau deep-lying playmaker, yang punya tugas mengalirkan bola dari belakang ke depan. Karakteristik permainannya meliputi:
Akurasi umpan pendek dan panjang
Visi permainan yang tajam
Kemampuan membaca pergerakan lawan
Disiplin dalam bertahan dan melakukan intercept
Meski tidak mencolok seperti striker atau winger, peran Luthfi sangat krusial dalam menjaga keseimbangan permainan Bali United.
Di bawah asuhan pelatih Stefano Cugurra (Coach Teco), Luthfi Kamal memiliki peluang besar untuk berkembang. Ia menjadi salah satu pemain lokal yang diproyeksikan untuk menjadi jenderal lini tengah masa depan Bali United.
Beberapa hal yang menonjol sejak bergabung:
Memberikan kedalaman dan variasi di lini tengah
Siap menjadi pelapis atau rotasi untuk pemain senior
Memberikan energi baru dengan determinasi tinggi
Dengan usia yang masih muda dan jam terbang yang semakin meningkat, Luthfi Kamal diprediksi akan menjadi salah satu gelandang terbaik di Indonesia jika terus berkembang secara konsisten.
Bali United bisa menjadi tempat ideal baginya untuk mengasah kemampuan, belajar dari pemain senior, dan menjadi bagian dari tim juara.
Luthfi Kamal adalah representasi dari generasi muda sepak bola Indonesia yang penuh potensi. Bergabungnya ia dengan Bali United bukan hanya sebagai pengisi skuad, tapi juga sebagai investasi masa depan.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Rizky Dwi Pangestu
Pemain Bola Bali United: Rahmat, Winger Lincah dengan Semangat Juang Tinggi
Rahmat Syamsuddin Leo, atau lebih dikenal dengan nama Rahmat, adalah salah satu pemain senior yang memperkuat Bali United FC. Pemain asal Makassar ini berposisi sebagai winger kiri dan dikenal dengan kecepatan, determinasi tinggi, dan semangat pantang menyerah di lapangan.
Rahmat menjadi salah satu pemain lokal yang konsisten memberikan kontribusi penting bagi klub, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Sebagai winger, Rahmat memiliki ciri khas:
Kecepatan eksplosif dalam membawa bola dari sisi sayap
Dribbling tajam untuk menembus pertahanan lawan
Pressing aktif saat kehilangan bola
Visi umpan silang yang akurat
Meskipun posturnya tidak terlalu tinggi, Rahmat sangat lincah dan sulit dijaga bek lawan. Ia sering menjadi pemecah kebuntuan, terutama ketika Bali United butuh dorongan ofensif tambahan di babak kedua.
Rahmat memulai karier profesionalnya di klub PSM Makassar, tempat ia tumbuh dan menjadi salah satu ikon klub. Ia membela Juku Eja selama lebih dari satu dekade, dari tahun 2008 hingga 2019.
Di PSM, Rahmat:
Menjadi pemain andalan di sisi kiri serangan
Meraih gelar Piala Indonesia 2019
Tercatat sebagai pemain lokal yang loyal dan penuh dedikasi
Setelah meninggalkan PSM, ia memutuskan untuk bergabung dengan Bali United pada 2020 untuk menghadapi tantangan baru.
Sejak bergabung dengan Serdadu Tridatu, Rahmat membawa pengalaman dan semangat juang yang menjadi teladan bagi pemain muda. Beberapa kontribusinya:
Mencetak gol dan assist penting
Memberikan opsi serangan dari sisi sayap
Menjadi supersub dengan dampak langsung
Memberikan tekanan tinggi kepada lawan lewat pressing
Pelatih Stefano Cugurra (Coach Teco) sangat menghargai peran Rahmat, terutama karena etos kerjanya yang tinggi, baik di latihan maupun pertandingan.
Rahmat mungkin bukan pemain muda lagi, namun semangat dan energi yang ia tunjukkan di setiap pertandingan sering membuatnya tampil menonjol. Ia menunjukkan bahwa pengalaman dan mentalitas bisa menjadi kekuatan utama, terutama di laga-laga krusial.
Rahmat adalah contoh nyata dari pemain profesional sejati. Dengan pengalaman panjang di Liga Indonesia, loyalitas terhadap klub, dan semangat tinggi di atas lapangan, Rahmat menjadi aset penting bagi Bali United — baik di dalam maupun luar lapangan.
Di usianya yang matang, ia masih mampu bersaing dan terus memberikan kontribusi nyata bagi klub, membuktikan bahwa semangat dan kerja keras tidak mengenal usia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Andre Oktaviansyah