Berita Seputar Olah Raga, Kesehatan Indonesia!
Edo Febriansyah: Bek Kiri Dinamis Andalan Dewa United
Dalam perkembangan sepak bola Indonesia, nama Edo Febriansyah semakin menonjol sebagai salah satu bek kiri terbaik di generasinya. Gaya bermain energik, kecepatan mumpuni, dan kontribusi ofensif-defensif yang seimbang membuatnya menjadi aset berharga di setiap klub yang ia bela. Kini, Edo menjadi bagian penting dari Dewa United, klub yang terus membangun kekuatan dan reputasi di Liga 1 Indonesia.
Artikel ini akan membahas secara mendalam profil, perjalanan karier, peran Edo di Dewa United, gaya bermainnya, serta dampaknya bagi sepak bola nasional.
Nama lengkap: Edo Febriansyah
Tempat, Tanggal Lahir: Kediri, Jawa Timur, 25 Juli 1997
Posisi: Bek kiri
Kaki dominan: Kiri
Tinggi badan: ±176 cm
Klub saat ini: Dewa United
Nomor punggung: 3
Edo dikenal sebagai bek kiri modern dengan kemampuan menyerang yang luar biasa. Ia bukan hanya pelengkap di lini belakang, tetapi juga sering menjadi pemicu serangan dari sisi sayap.
Edo mengawali karier profesionalnya di klub Persiwa Wamena pada tahun 2016. Meski masih muda saat itu, ia langsung menunjukkan potensi besar dengan permainan cepat dan determinasi tinggi. Kariernya terus berkembang ketika ia bergabung dengan Persik Kediri, klub dari tanah kelahirannya, dan memperkuat reputasinya sebagai bek kiri masa depan.
Namanya semakin dikenal luas saat bergabung dengan Persita Tangerang dan kemudian melanjutkan kiprah di klub besar Persib Bandung. Meski tidak selalu menjadi starter utama, pengalaman di Persib membentuk mental dan ketangguhannya di level tertinggi sepak bola nasional.
Setelah itu, Edo bersinar bersama RANS Nusantara FC, klub yang sempat ia bela di Liga 2 dan kemudian naik kasta ke Liga 1. Penampilannya di sana mengundang banyak pujian, hingga akhirnya Dewa United merekrutnya untuk memperkuat lini pertahanan dan serangan dari sektor kiri.
Transfer Edo ke Dewa United menjadi langkah strategis bagi klub dan sang pemain. Bagi Dewa United, kehadiran Edo memperkuat barisan pertahanan yang sebelumnya dianggap sebagai titik lemah. Sementara bagi Edo, ini adalah peluang untuk mendapatkan menit bermain konsisten dan membuktikan diri sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya.
Di Dewa United, Edo diberikan kepercayaan penuh oleh pelatih dan manajemen. Ia tampil reguler, menjadi bagian penting dalam transisi permainan tim dari bertahan ke menyerang. Edo tidak hanya piawai bertahan, tapi juga sering berkontribusi menciptakan peluang dari sisi sayap kiri.
Edo merupakan contoh ideal dari bek kiri modern. Ia menggabungkan kecepatan, stamina, dan kemampuan teknis dalam satu paket yang lengkap. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari gaya bermainnya:
Salah satu kekuatan utama Edo adalah kecepatan. Ia mampu menyisir sisi kiri lapangan dengan cepat, melakukan overlap dan memberi opsi tambahan dalam serangan. Keberaniannya untuk naik ke depan memberikan variasi serangan bagi Dewa United.
Umpan silang Edo cukup presisi, terutama saat melakukan overlap hingga ke ujung lapangan. Kemampuan ini membuat striker Dewa United memiliki peluang lebih besar mencetak gol dari situasi open play.
Meski sangat ofensif, Edo tetap solid dalam bertahan. Ia memiliki kemampuan tekel yang bersih dan mampu membaca arah permainan lawan, terutama saat menghadapi winger cepat.
Selain bermain sebagai bek kiri, Edo juga bisa diplot sebagai gelandang sayap atau bahkan bek sayap kanan jika dibutuhkan. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi pemain serbaguna dalam skema pelatih.
Sejak kedatangannya, Edo langsung nyetel dengan gaya bermain Dewa United. Dalam beberapa pertandingan awal, ia telah mencatatkan assist dan bahkan mencetak gol. Statistik menunjukkan peningkatan performa tim saat Edo bermain dibanding saat ia absen.
Selain kontribusi langsung, Edo juga berperan dalam menjaga ritme permainan dan kestabilan lini belakang. Kombinasinya dengan winger kiri menciptakan dinamika yang sulit dibaca oleh tim lawan.
Tak hanya bersinar di klub, Edo Febriansyah juga mulai mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia. Ia sempat dipanggil ke Timnas senior di era pelatih Shin Tae-yong, khususnya untuk pertandingan FIFA Matchday dan kualifikasi Piala Asia.
Penampilan Edo di level internasional menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar menjadi langganan Timnas jika terus konsisten. Keberaniannya menghadapi lawan-lawan dari negara lain juga menunjukkan bahwa ia tidak gentar bermain di level yang lebih tinggi.
Salah satu keunggulan Edo adalah kedisiplinannya, baik dalam latihan maupun saat pertandingan. Ia dikenal sebagai pemain yang selalu bekerja keras, rendah hati, dan terus belajar dari pengalaman.
Etos kerjanya menjadi inspirasi bagi pemain muda lainnya di Dewa United. Ia sering terlihat memberikan masukan kepada rekan satu tim, terutama pemain muda yang baru meniti karier profesional.
Meski telah menunjukkan performa impresif, perjalanan Edo Febriansyah masih panjang. Konsistensi adalah kunci untuk terus berkembang. Ia juga perlu menjaga kondisi fisik agar bisa tampil optimal sepanjang musim, apalagi dengan jadwal padat Liga 1 dan kemungkinan panggilan Timnas.
Persaingan di posisi bek kiri juga semakin ketat, baik di level klub maupun nasional. Namun, jika ia terus menunjukkan performa seperti sekarang, bukan tidak mungkin Edo akan menjadi pilihan utama pelatih di mana pun ia bermain.
Edo Febriansyah adalah gambaran sempurna dari pemain muda Indonesia yang berkembang pesat berkat kerja keras, kedisiplinan, dan keinginan untuk terus belajar. Dari Kediri hingga kini menjadi andalan Dewa United, perjalanan Edo merupakan inspirasi bagi banyak pesepak bola muda Tanah Air.
Di usianya yang masih relatif muda, masa depan Edo masih terbentang luas. Dewa United pun beruntung memiliki pemain sekelasnya yang tak hanya berkualitas, tetapi juga berkarakter. Jika ia terus menjaga performa, tidak diragukan lagi Edo akan menjadi salah satu legenda sepak bola nasional di masa mendatang.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Yohanis Hera
Nick Kuipers: Pilar Kokoh di Lini Belakang Dewa United
Dewa United, salah satu klub peserta Liga 1 Indonesia, terus memperkuat komposisinya dengan merekrut pemain-pemain berpengalaman dari dalam dan luar negeri. Salah satu nama yang menjadi sorotan di musim ini adalah Nick Kuipers, bek tengah asal Belanda yang sebelumnya tampil gemilang bersama Persib Bandung. Dengan rekam jejak yang mentereng dan fisik yang kokoh, kehadiran Kuipers memberikan nuansa berbeda di lini pertahanan Dewa United.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas profil lengkap Nick Kuipers, mulai dari latar belakang kariernya, perjalanan profesional, gaya bermain, kontribusinya di Liga Indonesia, hingga peran vitalnya di skuad Dewa United.
Nama lengkap: Nick Kuipers
Tempat, Tanggal Lahir: Maastricht, Belanda, 8 Oktober 1992
Tinggi badan: 190 cm
Posisi: Bek tengah
Kewarganegaraan: Belanda
Nick Kuipers dikenal sebagai salah satu bek tengah dengan fisik paling dominan di Liga Indonesia. Tingginya yang mencapai 190 cm dan postur yang atletis menjadikannya sangat tangguh dalam duel udara dan menjaga garis pertahanan.
Nick Kuipers memulai karier profesionalnya di Belanda bersama klub lokal MVV Maastricht, tim yang berbasis di kota kelahirannya. Ia masuk ke tim utama pada tahun 2010 dan tampil cukup konsisten di Eerste Divisie, divisi kedua Liga Belanda.
Setelah menghabiskan beberapa musim bersama MVV, Kuipers sempat memperkuat beberapa klub Belanda lainnya, seperti FC Emmen, ADO Den Haag, dan FC Dordrecht. Pengalamannya di berbagai tim ini membentuknya menjadi bek yang matang dan penuh disiplin dalam menjaga lini belakang.
Tahun 2019 menjadi momen penting dalam karier Nick Kuipers ketika ia memutuskan untuk hijrah ke Indonesia dan bergabung dengan Persib Bandung, salah satu klub terbesar di Tanah Air. Keputusan tersebut mungkin terdengar mengejutkan, namun Kuipers membuktikan bahwa dirinya adalah rekrutan yang sangat tepat.
Selama membela Persib, ia tampil sebagai sosok bek sentral yang solid, disiplin, dan jarang membuat kesalahan fatal. Ia menjadi andalan pelatih dan selalu masuk dalam starting eleven. Dengan gaya permainan yang lugas dan kuat dalam duel satu lawan satu, Kuipers sukses menjadi idola baru di lini belakang Persib.
Pada musim kompetisi 2024/2025, Nick Kuipers secara mengejutkan pindah ke Dewa United, klub yang sedang membangun kekuatan dan ambisi untuk menjadi pesaing serius di Liga 1. Kepindahan ini menunjukkan keseriusan Dewa United untuk memperkuat lini pertahanan mereka dengan pemain berpengalaman dan bermental juara.
Kehadiran Kuipers memberikan dampak instan. Ia langsung menjadi pemimpin di barisan belakang, bukan hanya karena kemampuannya membaca permainan, tetapi juga karena pengalaman dan jiwa kepemimpinan yang dibawanya ke dalam tim.
Nick Kuipers dikenal sebagai bek tengah modern. Ia tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga cerdas dalam membaca alur serangan lawan. Beberapa ciri khas dari gaya bermain Kuipers antara lain:
Duel Udara: Postur tinggi dan kemampuan melompat menjadikannya sangat dominan dalam menghalau bola-bola atas.
Tackling Bersih: Kuipers terkenal dengan tekel yang bersih dan jarang melakukan pelanggaran ceroboh.
Distribusi Bola: Meski posisinya sebagai bek, ia cukup nyaman membawa bola dan mendistribusikannya ke lini tengah.
Kepemimpinan: Sebagai pemain senior, ia mampu mengatur garis pertahanan dan memberi arahan kepada rekan-rekannya.
Kemampuan ini membuatnya tidak hanya sebagai bek bertahan, tetapi juga sebagai titik awal serangan dari belakang.
Sejak bergabung, Kuipers langsung menjadi pilar tak tergantikan di jantung pertahanan Dewa United. Statistik menunjukkan bahwa kehadirannya mampu mengurangi jumlah kebobolan tim secara signifikan dibandingkan musim sebelumnya.
Bersama rekan-rekannya, ia membentuk lini belakang yang lebih solid dan disiplin. Selain itu, ia juga memberikan kontribusi dalam situasi bola mati, baik saat bertahan maupun menyerang. Beberapa gol penting yang dicetak melalui sundulan menunjukkan bahwa Kuipers juga berbahaya saat naik membantu serangan.
Nick Kuipers merupakan salah satu pemain asing yang cukup cepat beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Ia memahami pentingnya menjaga performa, menjalin hubungan baik dengan suporter, dan menjadi bagian dari komunitas.
Di luar lapangan, Kuipers kerap menunjukkan sikap profesional dan rendah hati. Hal ini menjadikannya sosok yang dihormati, tidak hanya oleh rekan satu tim, tetapi juga oleh lawan. Adaptasi yang cepat terhadap cuaca, budaya, hingga makanan lokal membuktikan dedikasinya untuk karier di Asia Tenggara.
Kehadiran pemain sekelas Nick Kuipers tentu membawa dampak positif bagi pemain-pemain muda di skuad Dewa United. Sebagai pemain senior, ia sering terlihat memberi arahan dan motivasi kepada pemain lain, terutama di lini pertahanan.
Hal ini membantu proses pembelajaran dan peningkatan kualitas bagi pemain lokal, karena mereka bisa belajar langsung dari sosok yang memiliki pengalaman bermain di Eropa dan Asia.
Meski telah tampil impresif, tantangan bagi Nick Kuipers dan Dewa United masih panjang. Persaingan di Liga 1 semakin ketat, dengan banyak klub yang juga memperkuat tim mereka. Konsistensi dan daya tahan fisik akan menjadi kunci keberhasilan Kuipers dalam menjalani musim yang padat.
Dewa United tentu berharap bahwa Kuipers dapat membantu tim menembus papan atas klasemen dan bahkan bersaing untuk gelar dalam beberapa musim ke depan. Dengan pengalaman dan performa yang ia tunjukkan, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Nick Kuipers merupakan contoh ideal dari seorang bek tengah profesional. Dengan fisik kuat, mental baja, dan kepemimpinan yang alami, ia menjadi bagian penting dari ambisi Dewa United untuk bersaing di kancah tertinggi sepak bola Indonesia. Kepindahannya dari Persib ke Dewa United membuka lembaran baru, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi klub yang kini memiliki salah satu pemain bertahan terbaik di Liga 1.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Julián Alberto Velázquez
Akbar Tanjung: Gelandang Bertahan Andalan PSM Makassar dan Pilar di Tim Liga Indonesia All-Star
Akbar Tanjung, lahir di Jakarta pada 16 Mei 1993, telah berkembang menjadi salah satu gelandang bertahan utama Liga 1 Indonesia. Kini berkiprah di PSM Makassar, ia terpilih untuk skuad Liga Indonesia All-Star dalam ajang Piala Presiden 2025—sebuah pengakuan atas ketangguhan, konsistensi, dan jiwa juangnya di lini tengah.
Akbar memulai karier profesional di Villa 2000 (2015), sebelum merintis posisinya di Cilegon United (39 penampilan) dan Badak Lampung (30 laga, 1 gol) pada 2019–2020. Meski sempat singgah di Liga 2 bersama PSIM Yogyakarta (2021), penampilan impresifnya mengantarkan Akbar bergabung dengan PSM Makassar pada musim 2022–23.
Bersama PSM, Akbar langsung meraih prestasi gemilang—menyabet gelar Liga 1 2022/23—serta mencatat 118 penampilan, dengan 1 gol dan 5 assist hingga Mei 2025.
Sebagai gelandang bertahan, Akbar menonjol lewat kekuatan fisiknya (tinggi 186 cm), visi matang, dan distribusi bola yang andal. Ia sudah bermain 123 laga Liga 1, ditambah penampilan di AFC Cup dan Piala Presiden, semua dengan performa konsisten.
Statistik 2024/25 menunjukkan ia menjadi pilihan utama—31 penampilan Liga 1 penuh musim ini—menandakan kepercayaan penuh dari pelatih dan manajemen .
Setelah sukses besar, Akbar kembali memperpanjang kontraknya hingga 2026. Ini menunjukkan komitmennya terhadap klub dan keinginannya memperkuat tim di musim mendatang, meski banyak klub menyatakan minat.
Pada Piala Presiden 2025, fans memilih 30 pemain top Liga 1, dan Akbar masuk dalam lini tengah skuad Liga Indonesia All-Star. Ia langsung masuk starting XI menghadapi Oxford United, bersama nama-nama kelas atas seperti Reza Arya.
Akbar menegaskan skuad All-Star bebas tekanan, namun fokus membangun chemistry cepat. Ia menjelaskan dalam konferensi pers bahwa tim bertekad bermain minimal tiga pertandingan—sesuai target pelatih Rahmad Darmawan. Sikap optimistis dan ajakan menjaga harga diri menunjukkan mental petarung sejati.
Akbar dikenal sebagai:
Ball-winning midfielder andal dalam duel dan tekel.
Distribusi bola akurat, menjadikannya jembatan tim dari bertahan ke menyerang.
Fisik kuat dan strategi taktis, menambah stabilitas lini tengah.
Konsistensi dan disiplin, terbukti tampil penuh dan minim kartu.
Struktur fisiknya, lalu perannya sebagai jangkar di lini tengah, membuatnya jadi andalan awal baik di PSM maupun tim All-Star.
Menghadapi Oxford United di GBK adalah uji nyata kemampuan dirinya dan tim. Walau laga pertama dijalani, Akbar semangat menunjukkan kualitas luar negeri. Siap beradu teknis dan fisik, ia menjadi figur sentral membangun kredibilitas tim Indonesia All-Star.
Pelatih Rahmad Darmawan menekankan pentingnya pengalaman dan fokus, menunjuk Akbar sebagai sosok pemimpin di tengah tim yang dibentuk mendadak. Ini jelas bukti kepercayaannya.
Akbar harus menghadapi beberapa tekanan:
Adaptasi cepat dalam tim baru.
Tekanan fans dan publik sebagai pemain pilihan voting.
Kompetisi fisik dan taktis sulit, terutama melawan klub Eropa.
Target tim lolos minimal tiga laga, ancarannya di turnamen ini.
Namun pengalaman panjang di PSM siap mendukung kesiapan mental dan profesionalismenya.
Jika tampil gemilang, kemungkinan besar:
Panggilan timnas senior kembali terbuka.
Menjadi mentor penting di PSM Makassar, memperkuat lini tengah.
Menjadi contoh bagi gelandang bertahan muda Indonesia.
Potensi direkrut klub ASEAN yang lebih tinggi.
| Aspek | Detail |
|---|---|
| Nama | Akbar Tanjung |
| Lahir | 16 Mei 1993, Jakarta |
| Posisi | Gelandang Bertahan |
| Klub | PSM Makassar (2022–sekarang) |
| Penampilan | 118+ Liga 1, plus AFC & Piala Presiden |
| Gelar | Juara Liga 1–2022/23 |
| All-Star | Terpilih untuk skuad Piala Presiden 2025 |
| Kontrak | Diperpanjang hingga 2026 |
Akbar Tanjung adalah contoh profesional sepak bola Indonesia—disiplin, teknis, dan mental juara. Dari debut di klub level bawah hingga sukses bersama PSM dan terpilih di tim All-Star, ia tunjukkan perjalanan karier yang penuh dedikasi.
Perannya sebagai jangkar lini tengah membuatnya vital, serta representasi dari pemain yang dipilih publik. Jika ia mampu menunaikan target dan tampil stabil, jalan menuju timnas atau klub mancanegara terbuka lebar.
Akbar bukan hanya aset PSM dan tim All-Star—ia adalah masa depan gelandang bertahan Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Muhammad Hidayat
Leo Guntara: Bek Sayap Enerjik Borneo FC yang Masuk Skuad Liga Indonesia All-Star
Leo Guntara (lahir 17 Agustus 1994, Padang), adalah bek sayap kiri berpengalaman asal Borneo FC Samarinda yang dipercaya menjadi bagian dari skuad Liga Indonesia All-Star untuk Piala Presiden 2025. Dipilih oleh penggemar melalui voting liga, Leo adalah representasi bagaimana seorang defender mampu menyatu dengan karakter modern sepak bola—lincah, agresif, dan multi-peran.
Leo Guntara memulai karier di tingkat junior bersama akademi Persisko dan Sriwijaya U‑21, serta sempat meraih gelar ISL U‑21 bersama Sriwijaya (2013) dan Semen Padang (2014). Ia kemudian dipromosikan ke tim senior Semen Padang (2015–2016), sebelum pindah ke Bali United, PSPS Pekanbaru, kembali ke Semen Padang (2018–2019), dan bergabung dengan PSM Makassar serta sekarang bersama Borneo FC Samarinda sejak 2021.
Selama kariernya, Leo telah mengumpulkan lebih dari 118 penampilan untuk Borneo, memainkan beragam peran dari full-back hingga wing-back, serta sesekali memainkan posisi gelandang kiri .
Sebagai bek sayap, Leo dikenal cepat dan energik. Statistik menunjukkan ia memulai 24 laga sebagai starter dan tampil total 2.121 menit di Liga 1 2024/25—tanpa kartu merah dan hanya 6 kartu kuning. Ini mencerminkan komitmen tinggi dan kedisiplinan yang konsisten.
Kelebihannya termasuk:
Mobilitas tinggi: mampu berpindah dari bertahan ke maju serangan dengan cepat.
Dualitas bertahan dan menyerang: memberi kontribusi saat overlapping maupun bertahan satu lawan satu.
Posisi fleksibel: mampu dimainkan di bek tengah atau gelandang kiri bila diperlukan.
Bobot badan 62 kg dan tinggi 1.71 m memungkinkannya menyesuaikan gaya taktis modern—tidak terlalu besar, tapi cepat dan lincah .
Bergabung sejak 2021, Leo sudah tampil 118 kali dan mencetak 2 gol untuk Borneo. Konsistensi penampilannya menunjukkan bahwa ia menjadi pilihan reguler, terbukti dengan menit bermain menanjak setiap musim.
Dengan kategori pemain reguler dan starter, ia menunjukkan kondisi fisik serta mental yang prima—poin penting untuk pemain belakang yang ingin diandalkan skuad elit.
Pada ajang pramusim Piala Presiden 2025, Leo menjadi salah satu dari 30 pemain Liga Indonesia All-Star hasil voting penggemar (83 ribu suara). Pelatih Rahmad Darmawan langsung memainkannya sebagai bek sayap kiri di starting XI melawan Oxford United (6 Juli 2025).
Penempatan ini menandakan kepercayaan publik dan pelatih terhadap performa Leo—bahwa ia pantas sejajar dengan para pemain terbaik dari Persija, PSIS, Persis, dan klub top lain.
Debutnya melawan Oxford United menjadi uji coba nyata. Walau tim All-Star kalah 3–6, perubahan XI menunjukkan bahwa Leo dipercaya menjadi bagian utama pertahanan .
Kesempatan tampil dalam format internasional jelas menambah nilai pengalaman—menantang kemampuan bertahan terhadap pemain asing.
Reputasi publik: dipilih lewat voting fans, menunjukkan populerisasi dan apresiasi terhadap kualitasnya.
Kualitas teknis: bek sayap full-time yang rutin tampil dan tak sering diganti menunjukkan daya tahan.
Kesiapan mental: dipercaya oleh pelatih untuk tampil sejak awal laga, menandakan kepercayaan tinggi.
Bertanding di tim All-Star bukan tanpa tekanan:
Koordinasi baru: harus bisa padu dengan pemain dari klub lain dalam waktu terbatas.
Ekspektasi publik dan fans: performa harus memenuhi standar tinggi.
Kompetisi berat: Oxford United adalah klub profesional Inggris, menjadi lawan berat.
Kesemuanya menuntut adaptasi cepat dan mental kuat.
Jika Leo mampu tampil konsisten dan solid di Piala Presiden, ia bisa:
Ditingkatkan ke timnas senior, mengingat performa top-back sudah dikenal di Borneo dan All-Star.
Meningkatkan popularitas dan menjadi bek sayap pilihan nasional.
Menjadi panutan bagi pemain muda Sumbar atau di Borneo, sebagai contoh perjalanan dari akademi hingga level elite.
| Nama | Leo Guntara |
|---|---|
| Tanggal lahir | 17 Agustus 1994 |
| Tinggi / Berat | 1.71 m / 62 kg |
| Posisi | Bek Sayap Kiri / Gelandang Kiri |
| Klub saat ini | Borneo FC Samarinda |
| Penampilan Liga 1 2024/25 | 24 starter, 30 total |
| Kartu |
Leo Guntara adalah contoh defender modern Indonesia—fashioned to perform professionally with discipline, pace, and technical sense. Kariernya yang stabil di Borneo FC serta kepercayaan sosial melalui voting fans membawanya ke skuad All-Star Piala Presiden 2025. Meski menghadapi tantangan bertanding melawan klub asing, ini adalah bukti bahwa ia pantas disebut sebagai salah satu bek sayap top tanah air.
Perjalanan Leo: dari akademi ke starter Liga 1, hingga level All-Star, menunjukkan dedikasi tinggi dan kualitas yang terus terasah. Jika sukses ia tidak hanya memberi kontribusi bagi tim All-Star, tetapi juga mempertegas statusnya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dan inspiratif di sepak bola Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Dejan Tumbas
Safrudin Tahar: Pilar Bertahan Malut United yang Dipercaya di Tim Liga Indonesia All-Star
Safrudin Tahar, bek tengah andalan Malut United, terpilih sebagai salah satu dari 30 pemain Liga Indonesia All-Star yang akan berlaga di Piala Presiden 2025. Terpilihnya ia dalam susunan pemain tim pilihan fans menjadi bukti nasional atas kualitas, konsistensi, dan reputasinya di lini pertahanan — menjadikannya salah satu bek terbaik di liga.
Lahir 13 Desember 1993 di Ternate, Maluku Utara, Safrudin memulai sepak bola kompetitif sejak usia muda, masuk akademi Persija Jakarta pada 2009. Kemampuan bertahannya membawa ia menembus berbagai klub profesional seperti PSMS Medan, PSM Makassar, dan PSIS Semarang, sebelum akhirnya bergabung dengan Malut United pada awal 2024.
Perjalanan panjang ini memperlihatkan progress kariernya dari pemain lokal menjadi figur bertahan handal dengan pengalaman Liga 1 dan Liga 2.
Karier profesional Safrudin menunjukkan kualitas eksistensialnya:
2011–2012: 32 penampilan dan 2 gol untuk PSMS Medan
2013–2014: 22 laga bersama PSM Makassar
2014–2021: 119 pertandingan dan 4 gol kontribusi bersama PSIS Semarang
2021–2022: 17 caps tanpa gol bersama Borneo FC
2022–2024: 50 laga dan 1 gol bersama PSM Makassar
2024–sekarang: 34 penampilan untuk Malut United di Liga 1
Total lebih dari 250 penampilan di level profesional adalah bukti konsistensi dan kemampuan fisik serta mental yang tangguh.
Pada Piala Presiden 2025, sebanyak 83 ribu fans memilih untuk menyusun skuat “Liga Indonesia All-Star” — dan Safrudin masuk sebagai bagian lini belakang tim bersama para bek top lainnya.
Kehadirannya di tim diperkirakan memperkuat sektor pertahanan, terutama sebagai bek tengah bersama pilar-pilar lain seperti Hansamu Yama dan Arif Satria. Ini adalah pengakuan publik terhadap reputasinya di lapangan.
Safrudin dikenal sebagai bek tengah tipe modern, menggabungkan duel fisik, timing tekel, dan kemampuan membaca permainan. Tinggi badannya 1,72 m mungkin tidak terbesar, tapi ia mengimbangi dengan kecepatan, agresivitas, dan keputusan lapangan yang baik .
Pengalamannya membantu PSIS Semarang kembali ke Liga 1 di 2017—salah satu momen penting yang mempertegas kualitasnya di lini belakang. Di Malut United, ia menambah konsistensi performa dan pengalaman sebagai central defender utama.
Selama karier klubnya, Safrudin menjadi andalan di lini belakang, mencatat banyak clean sheet dan gol penting. Prestasinya yang pernah membawa PSM Makassar juara Liga 1 (2022–23) menjadi nilai tambah besar untuk reputasinya.
Ia juga pernah dipanggil ke Timnas Indonesia U‑23, ambil bagian dalam kualifikasi AFC U‑22 pada 2013, meskipun tidak banyak mencetak gol saat itu.
Di usia sekarang (31 tahun), Safrudin menjadi contoh pemain yang terus mempertahankan kebugaran dan performanya. Total laga yang dimainkannya sejak 2011 hingga kini mencapai 274 atau lebih, menunjukkan stamina dan disiplin latihan yang tinggi.
Mempertahankan posisi starter di klub juga memudahkan skip faktor usia — safrudin justru menjadi sosok veteran yang masih relevan di liga.
Mengisi bek tengah di tim All-Star berarti Safrudin harus bekerja sama dengan rekannya Hansamu Yama dan Komang Tri. Dalam pertandingan opening match melawan Oxford United (6 Juli 2025), ia langsung ditempatkan starter oleh pelatih Rahmad Darmawan.
Tugas defensif menjadi sangat krusial karena melawan klub internasional, dan Safrudin diharapkan menjadi figur solid dalam menjaga pertahanan, baik saat build-up maupun dalam duel udara.
Kehadiran Safrudin mendapat respons positif. Fans Malut United bangga melihat perwakilan mereka di tim nasional alternatif, sementara pelatih Rahmad Darmawan menegaskan bahwa komposisi tim ini ditentukan berdasarkan kualitas permainan dan dukungan fan vote — menunjukkan bahwa Safrudin memiliki kualitas layak seleksi .
Bertanding di Piala Presiden membawa tantangan besar:
Koordinasi baru: Safrudin harus menyesuaikan diri dalam waktu singkat dengan rekan setim baru dari klub berbeda.
Tekanan performa: sebagai pemain pilihan fans, ekspektasi publik sangat tinggi.
Tingkat kompetisi lebih tinggi: menghadapi tim kuat seperti Oxford United dan Port FC.
Namun pengalaman luasnya serta mental bertanding yang matang diyakini menjadi modal utama untuk tampil maksimal.
Jika mampu tampil konsisten di All-Star dan berikan performa terbaik, Safrudin berpeluang:
Memperoleh pemanggilan timnas senior, terutama untuk persiapan AFF atau SEA Games.
Menjadi mentor untuk pemain muda di Malut United dan di timnas, melanjutkan tradisi bek kalem dan empatik.
Memperkuat peluang karier internasional, seperti buka peluang bermain di liga Asia Tenggara lainnya.
Peran All-Star bisa jadi batu loncatan untuk rekognisi lebih luas.
Safrudin Tahar adalah contoh pemain bertahan lengkap: fisik kuat, teknik tekel mumpuni, dan mental jempolan. Dari karier awal di Persija junior hingga stabil bersama PSIS, PSM, dan Malut United, waktu mengasah reputasinya sebagai bek profesional.
Dengan terpilih ke tim Liga Indonesia All-Star Piala Presiden 2025, Safrudin mendapat apreasiasi nasional sekaligus tantangan besar. Jika bisa memenuhi ekspektasi dan tampil solid, ia bukan hanya memperkuat pertahanan tim—tapi juga menegaskan dirinya sebagai salah satu bek terbaik Liga Indonesia saat ini.
Kontinuitas, pengalaman, dan kepercayaan fans kini berada di pundaknya. Biarkan Safrudin buktikan pada semua: tiada kata terlambat bagi pemain bertahan dari Ternate untuk mencapai puncak panggung nasional
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Malik Risaldi
Pemain Liga Indonesia All-Star: Hansamu Yama Pranata – Pilar Pertahanan & Ikon Hidup Persija
Hansamu Yama Pranata adalah bek tengah handal yang telah menjadi salah satu figur kunci di Liga Indonesia, khususnya sebagai kapten Persija Jakarta dan pilihan reguler tim Liga Indonesia All-Star. Lahir 16 Januari 1995 di Mojokerto, Hansamu dikenal sebagai pejuang defender yang kuat, bermental baja, serta mampu memimpin lini belakang. Artikel ini menguraikan perjalanan kariernya, kualitas bermain, hingga perannya sebagai ikon sepak bola nasional.
Hansamu memulai karier profesionalnya di Barito Putera (2015–2018), mencatat 59 penampilan dan 3 gol. Pada 2019, ia memperkuat Persebaya Surabaya, membantu jadi juara Piala Gubernur Jatim 2020 dan runner-up Liga 1 2019. Pindah ke Bhayangkara FC (2021) sempat membawa liga naik ke posisi kedua sebelum akhirnya bergabung dengan Persija Jakarta pada awal musim 2022/23.
Sebagai bek tengah veteran, Hansamu rutin dipanggil untuk tim Liga Indonesia All-Star, mewakili pemain terbaik Liga 1. Di Persija, posisi bek utama memberinya peluang kapten—meski fiturnya lebih banyak di lini belakang—dia dipuji karena aksurasi umpan tinggi: hingga 91% di musim 2024/25.
Hansamu mencatat 19 caps bersama Timnas Indonesia (termasuk dua gol di Piala AFF 2016) dan menjadi bagian skuad SEA Games/U-23. Statistik liga menunjukkan kualitasnya: 33,2 umpan per pertandingan dengan akurasi 91%, menjadikannya bek memegang peran build-up.
Cedera lutut pada Februari 2024 membuatnya hiatus selama hampir 9–11 bulan. Ia kembali di Desember 2024 di laga Persija vs PSS Sleman, bermain 90 menit penuh dan membantu kemenangan 3–1. Pelatih Carlos Pena menyebut kebangkitannya luar biasa—mampu bertahan dan termotivasi meski sempat tampil untuk tim junior demi cari ritme.
Setelah tampil 19 kali (enam full–90 menit) di musim 2024/25, Persija memperpanjang kontraknya menjelang Liga 1 2025/26. Ia menolak tawaran dari beberapa klub lain dan menyatakan bangga membela "tim kebanggaan orang Jakarta".
Hansamu memiliki akurasi passing luar biasa (91%), mencerminkan keahliannya dalam membangun serangan dari belakang. Sebagai bek tengah tipe modern, ia tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga mampu mengatur tempo pertandingan lewat distribusi bola. Kolaborasinya bersama Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri membuat lini belakang Persija makin stabil pasca cedera panjang.
Dalam laga Piala Presiden 2025, Hansamu bermain untuk tim All-Star menghadapi Oxford United. Ia mendapat kritik sebab tekel keras terhadap Ole Romeny, yang memicu gelombang protes dari netizen karena dianggap berlebihan dalam konteks friendly match. Meski demikian, insiden ini tidak mengurangi statusnya sebagai defender utama yang agresif dan kompetitif di skuat ini.
Barito Putera: 59 penampilan, 3 gol
Persebaya Surabaya: Juara Piala Gubernur Jatim 2020; runner-up Liga 1 2019
Bhayangkara FC: 19 laga, 2 gol; tim berada di posisi kedua musim 2021-22
Persija Jakarta: 24 + 14 + 19 penampilan dari 2022–2025; 3 gol selama di klub
Sebagai bek yang pulih dari cedera serius dan kembali jadi kekuatan utama, Hansamu memberi inspirasi besar. Keahliannya dalam membangun serangan serta tekel realistis menambah dimensi permainannya. Ia juga menjadi panutan profesionalisme, mentalitas juara, dan loyalitas terhadap klub. Banyak pemain muda dan rekan rekan di lini pertahanan terinspirasi oleh kebangkitan dan semangatnya .
Hansamu kini berada di fase matang—30 tahun—dengan pengalaman intens dan fisik prima. Setelah kontrak baru, ia diprediksi melanjutkan perannya sebagai leader taktis Persija untuk musim Liga 1 2025/26. Sebagai bagian tim All-Star, ia juga diharapkan tampil sebagai wakil defensif terbaik. Di masa mendatang, jika cedera bisa dihindari, Hansamu punya peluang memperkuat posisi kapten dan mungkin kembali dipanggil ke timnas.
Hansamu Yama Pranata adalah defender sejati: ball-playing, tegas, serta pantang menyerah. Dari karier di Barito hingga loyalitas di Persija, plus momen comeback setelah cedera panjang, ia membuktikan kualitas dan kemampuannya. Pilihan sebagai wakil di tim Liga Indonesia All-Star merupakan pengakuan atas statusnya sebagai salah satu bek terbaik dan perlindungan lini pertahanan tim elite nasional.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Muhamad Kasim Botan