Berita Seputar Olah Raga, Kesehatan Indonesia!
João Ferrari: Pilar Pertahanan Baru Bali United dengan Formasi Kokoh
João Vitor Ferrari Silva, umumnya dikenal sebagai João Ferrari, lahir pada 1997 di Brasil. Selain darah Brasil, ia juga memiliki keturunan Italia, yang memberi keistimewaan kemampuan adaptasinya di berbagai budaya sepakbola.
Ferrari memulai karier sepakbolanya di Brasil bersama klub-klub lokal seperti CE Guaicurus, Operário MS, Taubaté, dan Pontaporanense. Pada 2021, ia pindah ke Liga Malta, bermain untuk Oratory Youth dan Qala Saints, mengumpulkan 50 penampilan dan 8 gol selama tiga musim. Pengalaman ini memperkaya wawasan taktis dan mentalnya sebagai bek tengah.
Ferrari direkrut PSIS Semarang pada Juli 2024, menjadi andalan di lini belakang Mahesa Jenar. Selama 34 pertandingan Liga 1, ia mencatat 2 gol, 1 assist, dan menguasai area kastil pertahanan dengan 3.052 menit bermain, 149 sapuan, 125 sapuan bersih, 53 tekel, dan 17 blok. Statistik ini menempatkannya sebagai salah satu bek paling produktif di kompetisi domestik.
Pada laga PSIS vs Bali United musim lalu, Ferrari tidak sengaja mencetak gol bunuh diri setelah menyundul bola dari tendangan silang lawan. Meskipun menjadi momen sulit, ia menganggapnya sebagai pelajaran berharga, fokus memperbaiki diri dan tidak berlarut dalam kesalahan .
Pada 24 Juni 2025, resmi bergabung dengan Bali United melalui kontrak dua musim sebagai pilihan lini belakang utama menggantikan Elias Dolah. Menurut CEO Yabes Tanuri, kedatangan Ferrari diharapkan memperkuat pertahanan klub.
Ferrari terpikat oleh fasilitas elite Bali United Training Center (BUTC) di Gianyar, yang ia sebut “luar biasa”—mencakup rumput berkualitas, gym lengkap, dan standar profesional tingg. Bagi Ferrari, ini adalah atmosfer yang mendukung ambisinya untuk berkontribusi maksimal.
Ia optimis, “Saya ingin membantu Bali United bisa kembali meraih juara,” titik fokus karier dengan dukungan profesionalisme klub.
Dengan tinggi 190 cm, Ferrari cocok tampil dominan di duel udara dan set-piece. Ia dikenal cepat membaca situasi, tegas dalam tackling, dan piawai memanfaatkan pengalamannya dari Eropa dan Indonesia untuk memberikan kestabilan. Kombinasinya – sapuan banyak, tekel akurat, dan blok berkualitas – menunjukkan kematangannya di lini belakang.
Ferrari mencatat 34 penampilan, 2 gol, 1 assist, serta performa defensif luar biasa dengan 149 sapuan (Peringkat #2 teratas Liga 1), 125 sapuan bersih, ‘53 tekel’, dan ‘17 blok’. Ini menunjukkan kemampuannya tak sekadar andal, tetapi juga agresif dalam menghalau serangan lawan.
Ferrari bukan sekadar pemain, ia juga aktif dalam pengembangan bakat muda. Bersama gelandang Brandon Wilson, ia mengunjungi akhir program Soccer Camp 2025, memberikan motivasi dan penghargaan kepada peserta usia 7–18 tahun. Ia menyoroti pentingnya data, latihan, dan mental sejak dini.
Musim ini, Ferrari menghadapi berbagai tuntutan:
Adaptasi cepat gaya permainan Bali United dan visi pelatih Johnny Jansen yang berasal dari Belanda.
Menjaga stabilitas lini belakang, termasuk menghadapi tekanan dari penggemar dan rekan skuad.
Menebus momen gol bunuh diri masa lalu dengan memperlihatkan komitmen dan performa konsisten.
Meski demikian, dengan pengalaman internasional, rekam jejak defensif, dan semangat profesionalisme tinggi, Ferrari memiliki fondasi kuat untuk menjadi pilar baru Serdadu Tridatu.
João Ferrari adalah sosok bek tengah modern dengan latar internasional, statistik defensif unggul, dan mental pembelajar yang tinggi. Rekrutannya oleh Bali United menandai ambisi klub untuk kombinasi pengalaman, fasilitas profesional, dan pengembangan pemain muda. Kini, Ferrari bertugas membangun pertahanan solid, menjadi mentor aspek sosial, dan bertekad meraih prestasi tinggi—bersama Bali United di musim 2025/26.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Ahmad Fahd Alchoir
Jens Raven: Bintang Diaspora Penyerang Bali United yang Menjanjikan
Jens Raven lahir pada 12 Oktober 2005 di Dordrecht, Belanda. Ia merupakan keturunan Belanda–Indonesia—ayah berdarah Belanda dan ibu berasal dari Indonesia. Pada 27 Juni 2024, ia resmi mendapatkan status WNI (Warga Negara Indonesia), memperkuat haknya membela Timnas Indonesia usia muda.
Raven memulai karier di akademi SV Nootdorp (2021–2022), kemudian bergabung dengan FC Dordrecht U21 (2023–2025). Di sana ia mencetak 6 gol dari 20 penampilan. Pada 2023 turut mengisi skuad senior SV Nootdorp dengan 7 laga, 1 gol .
Sejak 2024, Jens terpilih memperkuat Timnas Indonesia U‑20, mencatat 17 caps dan 8 gol hingga Februari 2025. Ia tampil gemilang di ajang AFF U‑19 2024, mencetak 4 gol dan menjadi pencetak gol tunggal penentu kemenangan 1–0 atas Thailand di final.
Pada 13 Juli 2025, Bali United resmi mengontrak Jens dalam kontrak 3 musim. CEO Yabes Tanuri menyebut Raven sebagai “penyerang potensial yang dibutuhkan tim”.
Faktor utama pilihan Raven adalah kehadiran Johnny Jansen, pelatih asal Belanda yang berkompetisi di Eredivisie, serta dua asisten Belanda lainnya, Ronnie Pander dan Jeffrey Talan.
Raven menyebut fasilitas modern klub dan sistem pelatih Eropa sebagai pertimbangan utama. “Saya tahu klub ini memiliki fasilitas yang bagus... dan siap menghadapi kompetisi”. Dukungan pelatih dan staf Belanda diyakini akan membantu pengembangan kariernya.
Sebagai striker, Raven dikenal memiliki kecepatan, pergerakan tanpa bola, dan ketajaman di kotak penalti. Ia fleksibel bermain sebagai target man atau winger, khas striker modern. Statistik menunjukkan akurasi tembakan 68% dan 18 sprint per pertandingan.
Meski kedatangan pemain diaspora sering memicu perdebatan—seperti soal regenerasi pemain lokal—Raven tetap optimis. Ia percaya Bali United mendukung ambisinya: “Mereka memberi saya banyak kepercayaan”. Pelatih Timnas U‑23, Gerald Vanenburg, menyatakan “Dia harus membuktikannya sendiri” di Bali United.
Raven belum bergabung sesi latihan karena masih membela Timnas U‑23 pada Piala AFF U‑23 2025, bersama dua pemain muda Bali United lainnya. Setibanya nanti, ia diharapkan menggantikan sektor serang dan memberikan warna segar.
6 gol dari 20 laga bersama Dordrecht U21
8 gol dari 17 caps bersama Timnas U‑19/U‑20
Penyumbang gol tunggal kemenangan final AFF U‑19 2024
Menyesuaikan diri dengan Liga Super Indonesia
Bersaing bersama pemain lokal dan asing
Membuktikan performa dalam jangka panjang
Tekanan tinggi dari publik dan media
Atlit muda Serdadu Tridatu yang produktif
Menyumbangkan gol untuk persaingan papan atas
Berkembang berkat pelatih berpengalaman
Jadi contoh inspiratif bagi pemain keturunan lainnya
Jens Raven adalah sosok talenta muda penuh potensi yang memadukan teknik Eropa, darah Indonesia, dan mental juara. Dari sekolah sepak bola Belanda hingga puncak gelar AFF U‑19, ia kini memilih Bali United sebagai batu loncatan. Dengan dukungan pelatih Johnny Jansen dan sistem profesional klub, Raven punya kesempatan menegaskan diri, membawa kontribusi nyata, dan membuat gebrakan besar di Liga Super Indonesia musim 2025–26.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Cois Artomoro Raya
Michael Falkesgaard: Pintu Kokoh Port FC dan Azkals Filipina
Michael Aksel Bataican Falkesgaard lahir pada 9 April 1991 di Kastrup, Denmark. Ayahnya orang Denmark, sedangkan ibunya berasal dari Filipina—memberi Michael status warga negara ganda.
Karier junior dimulai di klub lokal Kastrup BK, kemudian bergabung dengan akademi Brøndby. Impresif sekali hingga mendapatkan debut di tim utama Brøndby pada 2010, walaupun hanya mencatat total 8 penampilan hingga 2015.
Pada 2015 ia pindah ke Odense BK (OB) dan sempat menjadi pilihan utama sebelum mengalami cedera ACL yang mengharuskannya absen panjang . Setelah pulih, sempat bergabung dengan FC Midtjylland namun tak pernah tampil kompetitif (0 caps).
Debut profesionalnya terbatas, namun pengalaman di Skandinavia membentuk dasar mental kompetitifnya.
Pada Januari 2018, Falkesgaard pindah ke Bangkok United—memanfaatkan status ASEAN untuk mengisi kuota pemain regional.
Musim debutnya sangat sukses—11 clean sheet, dan membawa klub finis sebagai runner-up Thai League 2018 . Selama lima tahun, ia mencatat lebih dari 137 penampilan di Thai League.
Prestasi bersamanya: runner-up liga 2018 & 2022–23, serta finalist Thai FA Cup 2022–23.
Dengan darah Filipina dari sang ibu, Falkesgaard menerima panggilan timnas pada Maret 2018 . Debut terjadi pada laga persahabatan melawan Fiji (3–2) pada 22 Maret 2018 .
Ia terus jadi pilihan di AFF Cup 2018 dan AFC Asian Cup 2019 saat Neil Etheridge absen. Total buat Azkals: 12 caps hingga 2019.
Setelah kontraknya berakhir di Bangkok, pada 30 Juni 2023 Falkesgaard pindah ke klub Denmark B.93 di divisi 1.
Dalam dua musim ia menjadi starter—42 penampilan—dan dikenal sebagai sosok pembawa budaya positif serta berkontribusi besar terhadap atmosfer tim .
Namun pada Mei 2025 ia umumkan tidak memperpanjang kontrak dan akan kembali ke Asia .
Tepat 1 Juli 2025, Falkesgaard kembali ke Thailand, bergabung Port FC.
Port mendatangkan lima pemain asing baru termasuk Falkesgaard—menandai ambisi besar tim untuk meraih peringkat tinggi di Thai League .
Tinggi 1,91 m, memberikan keunggulan di bawah mistar dan duel udara .
Cepat membaca situasi dan piawai dalam distribusi — kapabilitas yang diuji di Bangkok United dan B.93.
Mental Eropa dan pengalaman kompetisi internasional membawanya sebagai figur senior dan panutan di ruang ganti.
Menurut Flashscore, pada Juli 2025 Falkesgaard berusia 34 tahun, nilai pasarnya sekitar €48 ribuan dan kontraknya berlaku hingga 30 Juni 2026.
Performa musim 2024–25 untuk B.93 mencatat 1.165 menit bermain, 13 clean sheet dan rating rata-rata 6,8 per pertandingan .
Kelebihan:
Pengalaman matang di Eropa dan Asia
Standar profesional tinggi & distribusi bola baik
Bahasa & budaya lokal cukup dipahami
Mental pemimpin dan kultur klub positif
Tantangan:
Usia yang tak muda lagi; butuh manajemen kebugaran prima
Harus tunjukkan kualitas di Port agar jadi pilihan utama
Tekanan sorotan saat pindah ke klub baru
Sosok ini diharapkan jadi kunci pertahanan Port—mengisi gap yang ditinggalkan pemain asing sebelumnya, serta memimpin lini belakang di liga dan kompetisi Asia mendatang .
Dengan reputasi profesionalisme serta mentalitas pemenang, Falkesgaard bisa menjadi batu fondasi bagi ambisi Port FC merebut gelar.
Michael Falkesgaard adalah penjaga gawang berkualitas tinggi, dengan darah ganda Denmark–Filipina, pengalaman di Eropa, Thailand, dan kompetisi internasional. Di Port FC, ia diharapkan melanjutkan tren performa di Bangkok United serta B.93—di usia 34, ia memiliki misi baru: memperkuat pertahanan Port dan menoreh prestasi di musim 2025–26.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Muhammad Toha
Noboru Shimura: Gelandang Bertahan Serba Bisa yang Memperkaya Port FC
Noboru Shimura lahir pada 11 Maret 1993 di Kawagoe, Saitama, Jepang. Berpostur 178 cm dan berat 70 kg, Shimura lebih sering bermain sebagai gelandang bertahan (defensive midfielder), dan bisa juga mengisi posisi bek tengah dalam taktik bertahan.
Karier profesionalnya dimulai di Japan Soccer College (2014), lalu melanjutkan petualangan di Eropa: Montenegro (Berane, Mornar, Sutjeska Nikšić), Serbia (Spartak Subotica), dengan sempat dipinjamkan ke Machida Zelvia di Jepang sebelum akhirnya bergabung dengan Port FC pada 5 Juni 2023.
FK Berane (2014–2015): tampil 11 kali di liga Montenegro.
Mornar Bar (2015–2016): 30 pertandingan, satu gol.
Sutjeska Nikšić (2016–2017): 31 pertandingan, satu gol; memenangkan Piala Montenegro 2016–17.
Spartak Subotica (2017–2023): mencatat 147 penampilan dan 11 gol di SuperLiga Serbia.
Machida Zelvia (pinjaman 2019): tampil dua kali di J2 League.
Setelah bergabung pada pertengahan 2023, Shimura langsung menjadi andalan klub. Hingga 30 April 2025, ia mencatat 44 penampilan dan 7 gol semua kompetisi.
Musim 2023–24: 20 laga liga dengan 3 gol dan satu gol di AFC Champions League Elite.
Musim 2024–25: 24 laga liga, 4 gol, serta kontribusi di ACL Two dan League Cup.
Sebagai gelandang bertahan sekaligus bek tengah, Shimura menawarkan keunggulan:
Distribusi bola panjang & pendek: mampu memulai serangan dari lini belakang.
Kuat secara fisik dan duel udara: vital dalam strategi pertahanan Port.
Kemampuan adaptasi taktikal: bisa digunakan sebagai penghubung antara pertahanan dan lini tengah.
Musim ini, Port menempati peringkat ke-5 Thai League 1. Shimura tampil dalam 24 laga liga, menyumbang 4 gol dan total hampir 1.732 menit bermain.
Di AFC Champions League Two, ia mencetak 1 gol dari 4 pertandingan, salah satunya merupakan gol krusial yang menyamakan kedudukan melawan Lion City Sailors dari tendangan sudut Kevin Deeromram sebelum akhirnya Port kalah 3–1.
Menurut data BeSoccer, total ia bermain 31 pertandingan kompetitif sepanjang musim, mencatat 5 gol dan rating rata-rata 6,7–8,9 per laga.
Kontrak: diperpanjang hingga akhir Juni 2026 .
Nilai pasar: diperkirakan antara €1,0–1,46 juta .
Menempati peringkat 60 ELO, salah satu dari segelintir pemain Asia dengan rating tinggi di Thai League .
Kelebihan:
Serbaguna di lini tengah dan belakang
Fisik tangguh dan duel udara yang solid
Kemampuan distribusi bola dan visi menyerang
Pengalaman bermain di berbagai kompetisi, dari Eropa hingga Asia
Tantangan:
Usia 32 tahun, perlu manajemen fisik ekstra
Persaingan ketat untuk menjaga konsistensi performa
Harus mempertahankan level agar tetap jadi pilihan utama
Shimura semakin menjadi jangkar penting di taktik Port FC. Kemampuannya membaca situasi pertahanan, memimpin lini belakang, serta memasok bola berkualitas menjadi faktor penting agar klub tetap bersaing di Thai League, AFC, dan turnamen domestik lainnya.
Dengan kontrak hingga Juni 2026 dan usia matang, musim depan menjadi peluang emas bagi Shimura:
Membantu Port menembus top 3 Thai League
Berkontribusi lebih besar di ACL dan piala lokal
Memperkuat lini tengah dan mempertahankan clean-sheet
Menyediakan pengalaman dan mentoring bagi para pemain muda
Noboru Shimura adalah contoh ideal dari pemain Asia modern: berorientasi defensif, pintar dalam distribusi bola, memiliki kekokohan fisik, dan pengalaman internasional di level kompetitif. Bersama Port FC, ia telah tampil solid dan konsisten. Pada usia 32 tahun, musim ini menjadi waktu krusial untuk terus membuktikan kualitas dan menjadi pilar kuat di skuad Port.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Ahmad Nur Hardianto.
Rebin Sulaka: Bek Tengah Towering yang Kini Menjadi Pilar Kokoh Port FC
Rebin Gharib Sulaka Adhamat lahir pada 12 April 1992 di Ankawa, distrik minoritas Asyur, Erbil, Irak. Masa kecilnya diwarnai migrasi ke Swedia pada usia 10 tahun, setelah keluarganya menetap di Eskilstuna. Di sana, ia mulai menapaki karier sepak bola bersama Eskilstuna City.
Sulaka debut di tim senior Eskilstuna City pada 2010, mencatatkan 53 penampilan dan 4 gol hingga 2013. Setelah bergabung dengan Dalkurd dan Lukungskile SK, karier profesionalnya berkembang ke Norwegia (Elverum), Qatar (Al-Markhiya, Al-Khor, Al-Shahania), Serbia (Radnički Niš), dan Bulgaria (Arda Kardzhali, Levski Sofia). Ia sempat singgah di Swedia dan Korea Selatan sebelum menyusul ke Liga Swiss bersama FC Schaffhausen dan Irak (Erbil SC).
Pada 6 Agustus 2021, Rebin bergabung dengan klub besar Thailand, Buriram United, dan langsung jadi andalan lini belakang. Selama dua musim, ia mencatat 71 penampilan serta meraih gelar ganda Thai League 1, FA Cup, dan League Cup (2021–2022 & 2022–2023) .
Setelah meninggalkan Korea (FC Seoul) dan Swiss (Schaffhausen), Rebin bergabung dengan Erbil SC di Liga Irak, mencatat 9 penampilan pada paruh musim 2025 . Kemudian, pada 1 Juli 2025, ia resmi mendarat di Port FC Bangkok, menandai babak baru dalam kariernya .
Memiliki tinggi ideal 1,92 m dan berat 85 kg, Rebin adalah sosok bek tengah “towering” dengan heading dominan dan kehadiran rassional di area penalti. Kakinya yang kuat dan postur atletis membuatnya sulit dilewati, serta mumpuni membaca bola-bola panjang.
Dengan usia 33 tahun dan nilai pasar sekitar €96.000, ia berada di puncak masa karier. Kontraknya bersama Port FC berlaku hingga 30 Juni 2026. Data AiScore memperlihatkan transisi dan statistiknya secara real-time.
Rebin melakukan debut untuk timnas Irak pada 12 Juni 2015 dalam laga melawan Jepang. Ia kemudian tampil di kualifikasi Piala Dunia 2018, Piala Asia 2019, dan FIFA Arab Cup 2021 . Setelah sempat pensiun sementara pada 2022, ia kembali perkuat timnas pada Agustus 2023. Hingga Maret 2024, ia mencatat 47 caps dan 1 gol, termasuk gol di Piala Asia 2023.
Dominasi aerial berkat tinggi badan dan timing jelajah.
Melepaskan tekanan melalui umpan panjang presisi dan distribusi bola ke midfielder.
Kekokohan duel fisik, sulit dilewati striker lawan.
Pengalaman internasional yang membuka peluang komunikasi dan adaptasi di berbagai kompetisi.
Rebin harus menyesuaikan diri dengan gaya main Thai League, termasuk kondisi tropis dan ritme cepat pertandingan. Posisi pertahanannya juga akan diuji oleh kombinasi lokal dan asing di skuad Port. Meski begitu, pengalaman Liga Asia dan stabilitas performanya di Thailand serta Eropa memberi modal kuat.
Port FC mengharapkan Rebin menjadi tumpuan di jantung pertahanan, menjaga clean-sheet, serta menjadi figur senior yang membimbing pemain belakang lainnya. Kehadirannya diharapkan menaikkan level stabilitas pertahanan klub dan mendukung target tinggi di semua turnamen.
Rebin Sulaka adalah bek tengah profesional dengan kombinasi fisik ideal, pengalaman luas, dan prestasi konkret—dari Liga Eropa, Asia, hingga timnas Irak. Kini berseragam Port FC, ia siap membuktikan diri sekaligus menjadi poros utama di jantung pertahanan. Dengan kontrak hingga Juni 2026, musim-musim ke depan akan menjadi saat-saat penentuan bagi konsistensi performanya dan pengaruhnya di sepak bola Thailand.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Charisma Fathoni
Kevin Deeromram: Bek Kiri Bertalenta Ganda dan Kapten Inspiratif Port FC
Kevin Deeromram lahir pada 11 September 1997 di Stockholm, Swedia, dari ayah asal Swedia dan ibu asal Buriram, Thailand. Ia mengawali karier junior di akademi Djurgårdens IF (2012–2015) sebelum sempat dipinjamkan ke Werder Bremen U19 pada 2015.
Memasuki level profesional, Kevin memperkuat Djurgårdens tahun 2016–2017, meski tanpa catatan penampilan kompetitif, lalu dipinjamkan ke Åtvidabergs FF dengan 25 penampilan. Pada 2017, ia pindah ke Thailand membela Ratchaburi Mitr Phol dan tampil 28 kali, mencetak 1 gol.
Pada transfer window awal 2018, Port FC berhasil mengamankan tanda tangan Kevin dengan biaya mencapai 40 juta baht dari Ratchaburi, menyingkirkan rival seperti Muangthong United. Debutnya membuka babak baru; sejak bergabung kata ktahun 2018, ia mencatatkan lebih dari 144 penampilan dan 11 gol sampai awal Februari 2025 .
Kevin turut membawa prestasi bagi Port, termasuk gelar Thai FA Cup 2019.
Sebagai bek kiri, Kevin dikenal memiliki kecepatan, kemampuan menyerang, serta tendensi memberikan assist. Musim 2024–25, ia tampil sebanyak 19 kali dan menjadi top assist tim dengan 10 umpan—mencukur hasil kandidat berikutnya .
Di semua kompetisi Thai League & ACL Two, Kevin mencatat 1.012 menit tampil, 7 assist, nilai rata-rata Sofascore 7.5. Statistik ini menunjukkan peningkatan signifikan dari musim 2023–24 (4 assist dari 26 laga) dan 2022–23 (1 assist dari 16 laga) .
Kevin dipercaya mengenakan ban kapten saat Port menang 2–0 atas Nakhon Pathom United pada Oktober 2024. Ia bahkan memberikan sebuah assist dalam laga tersebut. Pernyataan Kevin menunjukkan kebanggaannya:
“It was a huge honour to wear the captain’s armband … and I had an assist too.”
Pemanggilannya menjadi kapten tersebut mencerminkan kepercayaan tinggi dari pelatih dan manajemen terhadap kepemimpinannya di lapangan.
Kevin telah memperkuat Timnas Thailand sejak debutnya pada 6 Juni 2017 dalam laga persahabatan melawan Uzbekistan. Total ia telah mengantongi 4 caps untuk tim senior (1 pada 2017, 2 pada 2022, dan 1 pada 2023) .
Sebagai bagian dari skuad Thailand U23, ia turut menyumbangkan medali emas SEA Games 2017 di Kuala Lumpur .
Pada November 2024, Kevin absen seleksi timnas karena masalah bengkak pinggul dan paha akibat pertandingan AFC Champions League Two. Ia diwajibkan istirahat beberapa minggu sesuai saran medis. Cedera tersebut juga membuatnya mengundurkan diri dari pemanggilan FIFA Day melawan Lebanon dan Laos.
Kevin tidak hanya tampil solid secara defensif, ia juga mencetak gol penentu saat Port menang 2–0 atas Chonburi FC Desember 2023 – golnya tercatat sebagai gol pembuka laga. Gol ini membantu Port menempati urutan ketiga klasemen setelah 12 laga.
Menurut situs BeSoccer, Kevin memiliki nilai pasar sekitar €1,29 juta, tingginya 27 tahun, berat badan 70 kg, tinggi 183 cm, dan posisi utama sebagai bek kiri.
Kelebihan:
Kemampuan menyerang dari sisi sayap
Konsistensi high-level selama musim ini
Kepemimpinan yang mulai terbukti
Profil bermain profesional yang kuat di kancah domestik dan regional.
Kekurangan:
Rawan cedera (perlu manajemen fitnes optimal pasca November 2024)
Kompetisi posisi ketat di timnas Thailand
Harus menjaga kinerja tinggi agar tetap menjadi pilihan starter internasional.
Pada musim 2025–26, beban Kevin makin besar: menjaga kondisi, tingkatkan kontribusi ofensif, dan kembali unjuk diri di panggung internasional—mulai dari TC timnas, AFC Champions League, hingga Thai League 1. Jika ia dapat mempertahankan performa dan bebas cedera, pintu potensial menuju Liga J-League atau kompetisi Eropa rendah-tier bisa terbuka.
Kevin Deeromram adalah contoh pesepakbola modern—bek kiri dengan kemampuan menyerang tinggi, kepribadian ganda (Thailand–Swedia), serta mental pemimpin di lapangan. Sejak bergabung tahun 2018, ia telah tumbuh menjadi figur sentral Port FC lewat pengalaman internasional, penguasaan posisi, dan kontribusi signifikan dalam gol dan assist.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Ryuji Utomo Prabowo