Berita Seputar Olah Raga, Kesehatan Indonesia!
Ezequiel Vidal
Norberto Ezequiel Vidal, atau yang akrab dipanggil “Pulga” Vidal, lahir pada 2 Agustus 1995 di Bahía Blanca, Argentina. en.wikipedia.org+2IDN Times Jogja+2 Ia memiliki postur yang tidak terlalu tinggi — sekitar 168 cm — namun kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribelnya memberinya julukan “Pulga”, mengingatkan pada gaya kecil tapi lincah seperti beberapa pemain terkenal. en.wikipedia.org+1
Vidal berposisi sebagai gelandang serang atau winger, dan dikenal dengan kemampuan menciptakan peluang, memberikan assist, serta mencetak gol. Saat ini, ia memperkuat klub Indonesia PSIM Yogyakarta, yang berlaga di kompetisi BRI Super League musim 2025/26. IDN Times Jogja+1
Vidal memulai karier profesionalnya di klub Argentina Club Olimpo yang berada di kota kelahirannya, Bahía Blanca. en.wikipedia.org+1 Di Olimpo, ia memulai dari tim muda dan kemudian naik ke tim senior pada 2013–14. en.wikipedia.org
Selama periode di Argentina ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub: antara lain Independiente, Delfín SC (Ekuador), dan CA Juventud (Uruguay) dalam rangka mendapatkan pengalaman internasional. en.wikipedia.org+1
Setelah masa di Argentina dan Amerika Latin, Vidal kemudian memutuskan merantau ke Asia — bergabung dengan klub Indonesia dan kemudian India — yang kemudian mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu pemain asing yang produktif. IDN Times Jogja+1
Pada pertengahan 2022, Vidal bergabung dengan klub Indonesia Persita Tangerang. Di sana ia tampil cukup impresif: dalam dua musim ia mencatatkan sekitar 63 penampilan dengan total 17 gol dan 14 assist. IDN Times Jogja
Prestasi tersebut kemudian membuka pintu ke liga lain: ia direkrut oleh klub India Punjab FC (Indian Super League) pada musim 2024/25. Meski kompetisi berbeda, ia tetap menunjukkan kontribusi lewat gol dan assist. IDN Times Jogja+1
Pada Juli 2025, Vidal resmi memperkuat PSIM Yogyakarta — sebuah langkah yang dinilai mengejutkan sekaligus ambisius bagi klub tersebut. jawapos.com+2radarjogja.jawapos.com+2 Nilai pasar Vidal dilaporkan mencapai sekitar Rp 7,82 miliar, menjadikannya salah satu pemain asing paling mahal di Super League musim tersebut. radarjogja.jawapos.com+1
Debutnya bersama PSIM tidak mengecewakan — ia mencetak gol penentu kemenangan melawan Persebaya Surabaya pada laga perdana musim 2025/26, yang berlangsung di markas lawan. mediamassa.co.id+2ligaindonesiabaru.com+2 Gol tersebut memperlihatkan bahwa ia siap mengambil peran kunci sebagai motor serangan tim.
Beberapa aspek gaya bermain Vidal yang menonjol antara lain:
Visi bermain dan kreativitas: Ia mampu melihat ruang yang tidak selalu tampak oleh pemain lain, serta memberikan umpan matang untuk rekan. jawapos.com+1
Kemampuan mencetak gol dari posisi yang fleksibel: Meskipun secara dasar ia adalah gelandang serang/winger, ia juga bisa ditempatkan sebagai second striker atau winger kiri, memperlihatkan fleksibilitas taktis. Adatah - Bukan Berita Biasa
Adaptasi cepat di lingkungan baru: Dari Argentina ke Indonesia hingga India, Vidal menunjukkan bahwa ia bisa menyesuaikan diri dengan permainan, kultur, dan ekspektasi berbeda. Kehadirannya di PSIM langsung diharapkan untuk memberikan dampak signifikan. jawapos.com+1
Mental pemenang: Gol penentu melawan Persebaya dan kontribusinya di Persita serta klub sebelumnya menunjukkan bahwa ia bukan hanya pencetak gol tapi juga pemain yang hadir di momen-momen penting.

Meski Vidal memiliki banyak keunggulan, ada juga tantangan yang harus dihadapi:
Konsistensi: Performa puncak bisa terjadi, namun mempertahankannya selama satu musim penuh (termasuk cedera, kelelahan, adaptasi) adalah tugas besar.
Ekspektasi tinggi: Nilai pasar yang besar dan perannya sebagai pemain kunci PSIM membuat tekanan meningkat. Suporter dan manajemen mengharapkannya untuk membawa tim ke papan atas. jawapos.com
Adaptasi tim & taktik: Klub baru berarti rekan baru, pelatih baru, dan sistem taktik baru. Kemampuan Vidal untuk bekerja sama dengan pemain lokal dan asing lainnya akan menentukan keberhasilan tim.
Budaya klub & Liga Indonesia: Bermain di Indonesia memiliki karakter tersendiri — stadion, cuaca, kondisi lapangan, serta intensitas laga bisa berbeda dibandingkan kompetisi yang pernah ia jalani.
Namun, dengan motivasi yang tinggi, rekam jejak yang sudah terbentuk, dan dukungan dari klub dan suporter, harapan besar bisa diletakkan pada Vidal untuk menjadi ikon yang membawa PSIM ke level berikutnya.
Kehadiran Vidal di PSIM tidak hanya berdampak di lapangan, tetapi juga di luar lapangan:
Hubungan dengan suporter: Dia segera menjadi sosok yang mendapat sorotan — chant, ekspos media, dan buzz di media sosial mulai muncul terkait namanya. jawapos.com+1
Dampak pemasaran & brand klub: Nama Vidal meningkatkan profil PSIM secara nasional dan mungkin internasional, yang bisa berdampak pada sponsorship, penjualan merchandise, dan kepercayaan media.
Inspirasi bagi pemain muda & lokal: Dengan pemain asing yang memiliki rekam jejak internasional bergabung, pemain lokal di PSIM bisa belajar dari pengalaman dan profesionalisme Vidal.
Ezequiel Vidal adalah contoh pemain yang berhasil merangkai perjalanan karier internasional — dari Argentina hingga ke Asia — dan kini menapaki babak baru bersama PSIM Yogyakarta. Dengan keunggulan teknis, pengalaman lintas negara, serta komitmen yang terbukti, ia memiliki potensi untuk menjadi sosok kunci dalam pergerakan tim Laskar Mataram.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Zé Valente
Jose Pedro Magalhães Valente, yang lebih dikenal sebagai Zé Valente, lahir pada 14 Mei 1994 di Castelões de Cepeda, Paredes, Portugal. sportlinknews.com+3Wikipedia+3bola.com+3 Menjelang karier profesionalnya, ia menghabiskan masa muda di klub-klub Portugal, mulai dari akademi hingga tim senior. Wikipedia
Walau kariernya di Eropa agak tenang dibanding bintang besar, Valente menemukan kesempatan dan ruang untuk berkembang secara signifikan ketika memilih jalur ke Asia Tenggara — khususnya ke Indonesia. Pilihan ini kemudian membawanya ke sejumlah klub di Indonesia sebelum akhirnya ke PSIM Yogyakarta.
Valente pertama kali datang ke Indonesia untuk memperkuat PSS Sleman pada paruh musim 2022/2023. jogja.antaranews.com+1 Saat itu ia mencetak satu gol dan dua assist dalam periode tersebut. antaranews.com+1
Kemudian ia melanjutkan perjalanan bersama klub-klub seperti Persebaya Surabaya dan Persik Kediri di kompetisi Liga 1 Indonesia, di mana performa kreatifnya mulai menonjol. Saat bersama Persik, misalnya, Valente mencatat angka produktivitas yang cukup impresif — membuat gol dan assist dalam jumlah yang signifikan. bola.com+2antaranews.com+2
Kedatangan ke PSIM Yogyakarta kemudian dipandang sebagai “kembali ke rumah lama”, karena Yogyakarta merupakan kota pertama dia tinggali ketika datang ke Indonesia. jogja.antaranews.com+1
Pada 28 Juni 2025, PSIM Yogyakarta secara resmi mengumumkan perekrutan Zé Valente untuk menghadapi musim Liga 1 Indonesia 2025/2026. antaranews.com+2jogja.antaranews.com+2
Valente menegaskan bahwa salah satu alasan utama memilih PSIM adalah kenangannya di Yogyakarta dan basis suporter yang besar serta loyal. “Ini adalah kota pertama saya tinggal di Indonesia dan saya sangat senang bisa kembali,” ucapnya. jogja.antaranews.com+1
Manajemen PSIM, melalui manajer Razzi Taruna, memuji Valente sebagai playmaker handal, pencetak gol dari lini kedua, serta pengatur tempo yang sangat dibutuhkan tim. “Untuk kualitas, enggak perlu diragukanlah. Semua orang tahu Ze Valente seperti apa. Dia play-making-nya … hal ini akan sangat berguna bagi tim,” ujar Razzi. PSIM Jogja+1
Dengan status sebagai pemain asing yang cukup mahal di skuad PSIM, Valente diharapkan menjadi pemimpin kreatif dan meningkatkan level tim dalam menghadapi kompetisi tertinggi. detikcom+1
Zé Valente berposisi sebagai gelandang serang/playmaker, mengenakan nomor 10 di PSIM Yogyakarta. bola.com+1 Ia dikenal memiliki kemampuan mengatur tempo permainan, menciptakan peluang, dan juga mencetak gol dari posisi lini kedua — kualitas penting untuk tim yang ingin naik kelas dan bersaing di Liga 1. jogja.antaranews.com+1
Kecepatan adaptasi dan fleksibilitasnya di lapangan menjadi aset, terutama ketika PSIM membutuhkan kreativitas dan pengalaman asing untuk mendukung banyak pemain muda lokal. Manajemen club menyebut bahwa keberadaan Valente akan memberi “leadership yang bagus buat tim kita, dengan kondisi tim kita yang banyak pemain muda.” PSIM Jogja
Sebagai contoh konkret, dalam pertandingan PSIM melawan Arema FC pekan kedua BRI Super League 2025/2026, Valente hampir membuka keunggulan dengan tembakan jarak jauh dan terus aktif dalam serangan tim. antaranews.com+1 Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun sudah memasuki usia 30an (lahir 1994), ia masih memiliki kualitas untuk menjadi pembeda di liga Indonesia.
Meski membawa pengalaman dan kualitas, Valente menghadapi sejumlah tantangan ketika bergabung ke PSIM:
Adaptasi kondisi liga dan cuaca: Indonesia memiliki iklim, kondisi lapangan dan gaya bermain yang berbeda dengan Eropa. Saat pertama kali datang ke Sleman, Valente mengaku bahwa adaptasi fisik menjadi tantangan. jogja.antaranews.com
Tekanan sebagai pemain asing premium: Dengan status sebagai pemain asing yang “termahal” di PSIM (nilai pasar disebut sekitar Rp 6,08 miliar) detikcom+1, ekspektasi terhadap Valente sangat tinggi — baik dari tim, manajemen, maupun suporter.
Pemimpin di tengah pemain muda: PSIM, dalam prosesnya promosinya, memiliki banyak pemain muda. Valente diharapkan bukan hanya bermain bagus, tetapi juga menjadi panutan dalam profesionalisme, etos kerja dan adaptasi budaya klub. Manajer menekankan aspek ini. PSIM Jogja
Kendati demikian, semua pihak optimis bahwa pengalaman internasional Valente dan pengenalannya dengan Yogyakarta akan membantu proses penyesuaian.

Untuk musim 2025/2026, Valente memiliki target ganda: secara individu – meningkatkan gol/assist dan pengaruh dalam permainan; secara tim – membantu PSIM mempertahankan posisi di Liga 1 dan bahkan bersaing di papan atas. Dia sendiri menyatakan bahwa ia sebelumnya belum memiliki tujuan tertentu karena ingin dulu mengenal tim dan rekan-rekan. “Saya belum menetapkan apa pun karena pertama, saya ingin mengenal tim dan rekan-rekan saya,” ujarnya. bola.com+1
Manajemen PSIM pun menegaskan bahwa kehadiran Valente dan pemain asing lainnya merupakan bagian dari strategi untuk membuat tim lebih kompetitif dan tidak sekadar “penonton” di Liga 1 setelah promosi. antaranews.com+1
Abstrak targetnya meliputi:
Memimpin lini tengah sebagai pengatur utama permainannya
Mencetak dan memberikan assist secara konsisten
Beradaptasi dengan kondisi lokal dan menjadi contoh bagi pemain muda
Menjadi bagian dari identitas klub dalam upaya menjaga dan meningkatkan performa di liga tertinggi
Kedatangan Zé Valente membawa dampak yang signifikan bagi PSIM Yogyakarta — tak hanya di lapangan tetapi juga di luar. Beberapa aspek dampaknya antara lain:
Gaya permainan dan kualitas: Kehadiran pemain asing berpengalaman seperti Valente meningkatkan kualitas teknis tim, membawa elemen kreatif dan produktif dalam permainan yang selama ini banyak diisi oleh pemain lokal.
Motivasi pemain muda: Bagi pemain lokal, berada di satu tim dengan Valente menjadi kesempatan untuk belajar dan melihat langsung pola kerja profesional yang lebih matang, terutama dalam aspek gelandang kreatif dan eksekusi akhir.
Hubungan dengan suporter: Valente memilih PSIM karena basis suporter yang besar dan loyal menurut ucapannya sendiri. Hal ini membangun kembali koneksi emosional dengan komunitas sepak bola Yogyakarta. bola.com+1
Nilai klub di pasar pemain: Dengan nilai pasar yang besar dan reputasi pemain asing berkualitas, PSIM dapat menarik perhatian media, sponsor, dan memperkuat citra klub sebagai kompetitor serius di Liga 1. detikcom
Zé Valente adalah figur yang tepat untuk PSIM Yogyakarta pada titik sejarah penting mereka — promosi ke Liga 1 dan upaya untuk stabil serta bersaing. Dengan pengalaman yang kaya, kemampuan kreatif sebagai playmaker, dan koneksi emosional dengan Yogyakarta, Valente punya modal yang cukup besar untuk menjadi pilar tim.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Anton Fase
Anton Fase lahir di Haarlem, Belanda, dan memulai perjalanan sepak bolanya melalui sistem akademi Belanda yang dikenal kompetitif. Ia sempat berlatih di akademi AZ Alkmaar sebelum melakukan debut profesional di liga kedua Belanda ketika usianya masih relatif muda. detikcom+1
Kariernya kemudian membawa dia ke klub-klub di luar Belanda, termasuk suatu periode di liga Singapura bersama Balestier Khalsa, di mana ia mencatatkan statistik yang cukup mencolok: sekitar 9 gol dan 4 assist dalam 15 pertandingan. detikcom+1 Pengalaman internasional ini membentuk Anton menjadi pemain yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan sepak bola.
Pada musim kompetisi 2025/2026, PSIM Yogyakarta secara resmi merekrut Anton Fase sebagai salah satu pemain asing mereka. detikcom Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengungkapkan bahwa perekrutan Fase dilakukan berdasarkan rekomendasi pelatih, yakni Jean‑Paul van Gastel. “Perekrutan Anton ini orientasinya ke pelatih,” kata Razzi. antaranews.com+1
Anton sendiri menyebut dua faktor penting yang membuatnya memilih PSIM: pertama, kehadiran pelatih asal Belanda yang memudahkannya beradaptasi; dan kedua, dukungan besar dari suporter PSIM yang ia dengar dari agen dan pihak klub. detikcom Sebagai winger asal Belanda, ia berharap bisa membawa energi dan kontribusi nyata dalam tim.
Anton Fase berposisi sebagai winger kiri, meskipun dengan fleksibilitas yang memungkinkan ia bermain di posisi serang lainnya. Tinggi badannya sekitar 185 cm menurut data musim 2025/26, yang memberinya keuntungan di duel udara. tribuna.com+1
Sebagai pemain sayap, Anton dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan dalam menyerang dari sisi lapangan, menjebol pertahanan lawan, serta ikut menciptakan peluang bagi rekan setim. Di PSIM, ia diharapkan untuk menjadi salah satu sumber daya serang yang dapat menghadirkan gol atau assist yang krusial.
Statistik awal yang tercatat menunjukkan bahwa dalam kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2025/26, Anton sudah bermain dalam 4 pertandingan dan mencetak 2 gol. tribuna.com Angka-angka ini meskipun masih awal, namun menunjukkan bahwa kontribusinya bisa langsung terasa.
Setiap pemain asing yang bergabung ke liga Indonesia pasti menghadapi tantangan adaptasi — baik dari segi fisik, cuaca, gaya bermain, hingga kultur sepak bola lokal. Dalam kasus Anton, beberapa tantangan nyata yang dirangkum antara lain:
Administrasi dan pendaftaran yang sedikit tertunda membuat debutnya sempat diragukan. Pelatih van Gastel menyampaikan bahwa Anton belum tentu bisa tampil dalam partai menghadapi Persib Bandung karena belum menjalani latihan penuh bersama tim. detikcom
Fase adaptasi fisik: meskipun memiliki kualitas bagus, Anton sendiri dan tim manajemen mengakui bahwa ia masih butuh waktu untuk menyatu dengan tim dan kondisi lokal. detikcom
Cedera ringan yang memaksanya absen beberapa pertandingan. Sebagai contoh, ia sempat absen saat PSIM menghadapi Persita Tangerang dan Dewa United karena cedera ringan, walau kemudian dinyatakan tidak ada kerusakan struktur besar. antaranews.com+1
Meski demikian, kembalinya Anton ke skuat telah disambut dengan baik oleh pelatih dan manajemen PSIM, yang percaya bahwa kondisi dan kesiapan fisiknya telah membaik. Koran Jakarta+1

PSIM Yogyakarta sebagai klub promosi ke kompetisi tertinggi Indonesia (Liga 1 / Super League) menaruh harapan besar pada perekrutan Anton Fase. Klub membutuhkan tambahan daya gedor yang dapat mencetak gol, menciptakan ancaman, dan memberi variasi di lini serangnya — dan Anton dipandang sebagai salah satu jawaban.
Anton sendiri menyampaikan target pribadi dan tim: ia berharap menjadi pemain yang “sangat menentukan”, membawa gol dan assist, serta memberi “dorongan ekstra” energi bagi tim. IDN Times Jogja+1 Dari sisi klub, manajemen dan pelatih berharap Anton bisa “segera beradaptasi dan bisa berkontribusi baik untuk tim”. detikcom
Untuk musim ini, target PSIM adalah bersaing di papan atas klasemen, mempertahankan status Liga 1, dan meningkatkan kualitas performa tim. Kontribusi Anton dan pemain asing lainnya akan menjadi bagian penting dari strategi klub.
Kedatangan pemain asing seperti Anton Fase juga membawa dampak tak hanya di lapangan, tetapi juga untuk lingkungan klub dan suporter:
Prestise klub: Dengan mendatangkan pemain asing asal Eropa yang mempunyai pengalaman internasional, PSIM menunjukkan ambisi dan profesionalisme di era kompetisi Liga 1 Indonesia.
Motivasi suporter: Suporter PSIM (Laskar Mataram) merasa bangga karena klub menghadirkan pemain yang memiliki latar belakang Eropa dan mampu memberi warna baru. Anton sendiri menyebut bahwa salah satu alasan ia memilih PSIM adalah karena atmosfer suporter yang luar biasa. detikcom
Pengembangan tim: Kehadiran Anton memberikan benchmark bagi pemain lokal untuk melihat standar dan etos kerja yang berbeda — baik dari aspek fisik, taktik maupun profesionalisme.
Daya tarik kompetisi: Bagi kompetisi liga dan klub, pemain asing berkualitas menambah daya tarik pertandingan, baik untuk penonton langsung maupun tayangan media.
Anton Fase adalah profil pemain asing yang menjanjikan bagi PSIM Yogyakarta. Dari latar belakang akademi Belanda, pengalaman internasional di Singapura dan klub-Eropa lain, hingga datang ke Indonesia: semuanya menunjukkan bahwa ia membawa modal yang solid.
Meskipun masih ada tantangan adaptasi fisik, administrasi, dan cedera ringan, kontribusinya yang sudah mulai terlihat — dengan gol dan penampilan di sedikit kesempatan — memberikan sinyal positif. Dengan dukungan pelatih, manajemen dan suporter, Anton memiliki potensi untuk menjadi bagian penting dalam perjalanan PSIM musim ini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Savio Sheva
Domenico Savio Sheva Maresca Amavisca, atau lebih dikenal sebagai Savio Sheva, lahir pada 23 April 2001 di Yogyakarta, Indonesia. Wikipedia+2PSIM Jogja+2 Tingginya tercatat sekitar 1,67 m. Wikipedia Ia merupakan produk lokal dari kota Yogyakarta dan menjadi salah satu talenta muda yang mendapatkan kepercayaan di klub kebanggaan wilayahnya.
Kariernya mulai menanjak ketika ia memasuki akademi usia muda dari PSS Sleman — tepatnya di tim U-17 sekitar periode 2017-2018. Wikipedia Meski sempat menjadi bagian dari PSS Sleman, kesempatan untuk menembus tim senior di sana akhirnya membuatnya memilih jalur lain. Pada Maret 2021, ia bergabung dengan PSIM Yogyakarta, klub yang lebih dekat dengan kota asalnya dan memberi peluang lebih besar bagi pengembangan kariernya. Wikipedia+1
Bergabung ke PSIM berarti Savio harus menyesuaikan diri dalam lingkungan profesional, di mana tekanan masyarakat dan suporter lokal cukup kuat. Ia memulai debut profesionalnya bersama PSIM pada tanggal 12 Oktober 2021 dalam laga seri 0-0 melawan Persis Solo. Wikipedia
Pada musim pertama, ia mencatat beberapa penampilan terbatas namun cukup untuk menunjukkan potensi. Pada 23 September 2022, ia mencetak gol profesional pertamanya bagi PSIM dalam kemenangan 3-1 atas Persekat Tegal. Wikipedia Sejak itu, performanya semakin meningkat dengan kepercayaan yang lebih besar dari pelatih dan manajemen.
Menjelang musim 2024/25, PSIM sebagai klub promosi berambisi besar, dan Savio menjadi bagian dari proyek tersebut. Ia tercatat sebagai pemain lokal yang dipertahankan dengan kontrak baru. Pada Juni 2025, PSIM memperpanjang kontraknya sebagai bagian dari persiapan untuk kompetisi Liga 1 musim 2025/26. antaranews.com+1
Sebagai gelandang muda, Savio memiliki karakteristik permainan yang cukup menarik:
Posisi utama: gelandang tengah (midfielder) dengan nomor punggung 8. Wikipedia+1
Fleksibilitas: meskipun berposisi gelandang, ia mampu melakukan kontribusi ofensif—termasuk mencetak gol ketika tim membutuhkan. Sebagai contoh, pada laga melawan Malut United FC di mana ia masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol kemenangan bagi PSIM. detikcom
Mental lokal: karena ia berasal dari Yogyakarta, kehadirannya membawa elemen ‘anak daerah’ yang menunjukkan dedikasi untuk klub masyarakatnya. Hal ini meningkatkan kedekatannya dengan suporter serta membuatnya sebagai wajah pembangunan talenta lokal.
Pengembangan kondisinya, adaptasi terhadap tuntutan profesional, dan kesiapannya untuk tampil dalam tekanan kompetisi menjadi nilai tambah. Namun, seperti semua pemain muda, masih ada ruang pembenahan, terutama dalam konsistensi menit bermain, keputusan di lapangan, dan kontribusi jangka panjang.
Beberapa pencapaian penting dalam karier Savio di PSIM Yogyakarta antara lain:
Perpanjangan kontrak di tengah klub yang naik ke Liga 1: Pada Juni 2025, ia resmi diperpanjang kontraknya menandakan bahwa klub menaruh kepercayaan jangka panjang padanya. detikcom+1
Gol krusial dan momen kontribusi: Golnya ke gawang Malut United pada pertandingan Liga 1 (Super League) 2025/26 merupakan momen penting yang menegaskan kemampuan memberikan dampak nyata ketika mendapat kesempatan. jawapos.com+1
Promosi klub: Kontribusinya pada musim Liga 2 2024/25 ikut membantu PSIM untuk promosi ke kasta tertinggi. Ia memainkan peranan sebagai opsi di lini tengah dan mendapatkan kepercayaan untuk tetap berada di tim saat klub naik kasta. antaranews.com+1

Meskipun performanya menjanjikan, Savio menghadapi beberapa tantangan yang bersifat umum bagi pemain muda dan lokal seperti dirinya:
Konsistensi menit bermain: Meskipun beberapa momen besar telah dicetak, namun agar benar-benar menjadi pemain reguler di tim Liga 1, ia harus terus meningkatkan output dan menit bermainnya.
Adaptasi ke level yang lebih tinggi: Dengan PSIM berada di Liga 1 musim 2025/26, persaingan semakin ketat — baik dari dalam tim maupun dari lawan. Mampu beradaptasi dengan tekanan liga tertinggi akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan.
Ekspektasi lokal: Karena ia dari Yogyakarta dan bermain di klub lokal, ada tekanan tambahan dari suporter dan masyarakat bahwa ia “harus” tampil sebagai salah satu wajah klub. Ini bisa menjadi motivasi tetapi juga beban.
Pengembangan teknis dan fisik: Sebagai gelandang muda, ia perlu terus menyempurnakan aspek pengambilan keputusan, visinya dalam distribusi bola, serta fisik agar tidak mudah kalah di duel kelas atas.
Target masa depan Savio bisa mencakup: menjadi starter reguler PSIM di Liga 1, mencetak gol dan assist lebih banyak, serta membantu tim mempertahankan posisi atau bahkan naik ke level yang lebih tinggi. Di sisi pribadi, mungkin juga mengincar pemanggilan tim nasional atau menjadi salah satu pemain lokal yang mendapat perhatian skala nasional.
Kehadiran Savio Sheva di PSIM Yogyakarta bukan hanya soal pengembangan karier individu, tetapi juga memiliki makna lebih luas bagi klub dan komunitas lokal:
Representasi talenta lokal: Sebagai pemain Yogyakarta yang memperkuat tim kota sendiri, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda di daerah yang ingin berkarier di sepak bola profesional.
Hubungan klub-masyarakat: Klub yang mempertahankan pemain lokal seperti Savio menunjukkan bahwa pengembangan lokal menjadi bagian strategi, bukan hanya mendatangkan pemain dari luar.
Stabilitas jangka panjang: Dengan kontrak diperpanjang, klub menunjukkan bahwa mereka tidak hanya melihat pemain pengganti jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang dalam roster dan identitas klub.
Motivasi menuju Liga 1: Savio menjadi bagian dari skema klub untuk bertahan dan bersaing di Liga 1 — keberhasilan individu dan tim akan membawa kebanggaan bagi kota Yogyakarta dan dukungan suporter lebih besar.
Savio Sheva adalah contoh konkret pemain muda yang tumbuh dari sistem lokal, dan berhasil menembus profesionalisme melalui klub kebanggaan daerahnya, PSIM Yogyakarta. Dengan latar belakang sebagai anak Yogyakarta, ia membawa harapan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi komunitas sepak bola lokal.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Deri Antony Corfe
Deri Antony Corfe lahir pada 3 Maret 1998 di Chester, Inggris. sofascore.com+2PSIM Jogja+2 Ia mengawali perjalanan sepak bolanya dengan bergabung di akademi Manchester City pada periode sekitar 2010 hingga 2016. IDN Times Jogja Selama di akademi, ia dibekali fondasi teknis serta disiplin pemain muda profesional yang kelak menjadi modal untuk kariernya di berbagai klub.
Setelah masa akademi, Corfe mengambil jalur yang tidak biasa untuk pemain Inggris: ia merantau ke Amerika Serikat dan kemudian ke berbagai liga di luar Inggris sebelum akhirnya datang ke Indonesia. Pengalaman tersebut mencakup bermain di liga-liga muda, klub perguruan tinggi dan profesional di AS, kemudian ke Skotlandia, Selandia Baru, Australia, dan akhirnya ke Indonesia. IDN Times Jogja+2IDN Times Jogja+2
Sebelum datang ke Indonesia, Corfe sudah melewati beberapa pengalaman di luar negeri:
Di AS, ia membela tim universitas dan klub-klub muda/professional. IDN Times Jogja+1
Di Skotlandia, ia sempat bermain untuk Arbroath FC setelah tahun 2022. IDN Times Jogja+1
Ia juga sempat berada di Australia dan Selandia Baru, memperluas jam terbangnya di lingkungan sepak bola yang berbeda. IDN Times Jogja
Semua pengalaman ini memberikan Corfe bekal baik dari sisi mental maupun adaptasi terhadap lingkungan berbeda — yang sangat penting ketika ia later berpindah ke Asia.
Pada musim 2024/2025, Deri Corfe bergabung dengan Persiraja Banda Aceh di kompetisi Liga 2 Indonesia. IDN Times Jogja+1 Di sana, ia mencatat performa impresif: dalam 21 pertandingan (atau sekitar 1.890 menit), ia berhasil mencetak 14 gol dan menyediakan beberapa assist. bola.com+2IDN Times Jogja+2
Performa tersebut menarik perhatian klub-klub dalam negeri, khususnya bagi klub yang bersiap promosi atau menatap kompetisi utama. Fleksibilitas posisi yang dimiliki Corfe juga menjadi nilai tambah: ia bisa bermain sebagai penyerang tengah, winger kanan/kiri, atau bahkan sebagai “false nine”. detikcom+1
Pada 30 Juni 2025, PSIM Yogyakarta secara resmi mengumumkan perekrutan Deri Corfe untuk menghadapi kompetisi BRI Super League musim 2025/2026. bola.com+1 Laskar Mataram — julukan PSIM — memandang Corfe sebagai pemain asing yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya serang tim.
Menurut manajer PSIM, Razzi Taruna, alasan utama mendatangkan Corfe adalah fleksibilitasnya serta performa tinggi di Liga 2. detikcom Sementara Corfe sendiri mengungkapkan antusiasme besar untuk meraih banyak gol dan assist bersama PSIM, serta bermain di hadapan basis suporter yang besar. detikcom+1
Beberapa aspek yang menonjol dari gaya bermain Corfe adalah sebagai berikut:
Tinggi badan 188 cm: memberikan keunggulan di duel udara dan pivot di depan gawang. sofascore.com
Fleksibilitas posisi: ia mampu bermain sebagai striker utama, sayap, atau sebagai pemain nomor 10 yang ikut membangun serangan. detikcom+1
Insting mencetak gol: dibuktikan melalui catatan gol bersama Persiraja sebelumnya.
Pengalaman internasional: berlatih dan bermain di beberapa negara berbeda menjadikannya adaptif terhadap berbagai gaya sepak bola.

Meski begitu, Corfe juga menghadapi beberapa tantangan sejak datang ke Indonesia. Contohnya, pada awal latihan bersama PSIM ia sempat absen karena mengalami reaksi alergi terhadap makanan — sebuah indikasi bahwa adaptasi terhadap lingkungan dan kondisi lokal tidak selalu mudah. detikcom
Selain itu, berhadapan dengan kompetisi Liga 1 yang lebih kompetitif dan atmosfer Indonesia yang berbeda dari sebelumnya tentu akan menjadi ujian besar untuk konsistensi performa Corfe.
Bersama PSIM Yogyakarta, Deri Corfe memasang target tinggi. Ia berharap menjadi kontributor utama baik dari segi gol maupun assist, serta membantu PSIM mencapai target yang telah ditetapkan manajemen klub. IDN Times Jogja+1 Klub juga berharap kehadirannya dapat memberikan dimensi baru di lini depan dan menjadi salah satu faktor pembeda dalam perjalanan PSIM di kompetisi Liga 1.
Kedatangan Corfe tidak hanya penting secara teknis, tetapi juga secara sosial dan budaya bagi PSIM. Klub yang memiliki basis suporter besar ini melihat pemain seperti Corfe sebagai daya tarik tambahan — untuk memperkuat hubungan dengan suporter serta meningkatkan ekspektasi publik. detikcom
Deri Antony Corfe adalah contoh pemain modern yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga fleksibilitas dan adaptabilitas. Dari akademi Manchester City, menembus berbagai liga di dunia, hingga akhirnya datang ke Indonesia dan menorehkan prestasi di Liga 2 sebelum naik ke Liga 1 — perjalanan ini menunjukkan determinasi dan kesiapan untuk tampil di level yang lebih tinggi.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir pada 27 Oktober 2000 di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia. en.wikipedia.org+2transfermarkt.com+2 Dengan tinggi 169 cm dan tubuh yang lincah, ia berposisi sebagai gelandang serang atau sayap kanan, dan menggunakan nomor punggung 6 di PSIM Yogyakarta. en.wikipedia.org+3sofascore.com+3sofascore.com+3
Karier mudanya dimulai di PPLP Sumatera Barat (2015 – 2018). transfermarkt.com Ia kemudian meniti perjalanan profesional pertama di klub‑klub seperti Persika Karawang (2018), PSMS Medan (2019) sebelum akhirnya menembus pengalaman luar negeri dan kembali ke Indonesia. en.wikipedia.org+1
Iqbal juga pernah berseragam tim nasional Indonesia U‐19, mencatat 12 penampilan dan 3 gol. en.wikipedia.org Hal ini menunjukkan bahwa di usia muda ia sudah mendapatkan kepercayaan di level internasional – sebuah tanda bakat yang dilihat lebih awal.
Karier profesional Iqbal menampilkan beberapa langkah penting:
Persika Karawang (2018): Sebagai klub masukannya di level Liga 2 Indonesia, Iqbal hanya mencatat sedikit penampilan. en.wikipedia.org
PSMS Medan (2019): Memperkuat tim muda dengan kesempatan yang masih terbatas. en.wikipedia.org
Cheongju FC (Korea Selatan, 2021): Iqbal sempat mencoba peruntungan di luar negeri, bermain beberapa pertandingan di Liga–K3 Korea Selatan. en.wikipedia.org+1
Persita Tangerang (2022): Kembali ke Indonesia dan mencoba bersaing di Liga 1. Namun, waktu bermain terbatas. en.wikipedia.org
Persebaya Surabaya (2023–2024): Di sinilah Iqbal mendapatkan lebih banyak kesempatan – ia mencetak gol dan memberikan pengaruh lebih besar. en.wikipedia.org+1
Semen Padang (2024‑2025): Sebagai langkah adaptasi dan konsolidasi sebelum bergabung dengan PSIM. besoccer.com+1
PSIM Yogyakarta (mulai 28 Juni 2025): Iqbal resmi bergabung dan menjadi bagian dari rencana PSIM untuk bersaing di level tertinggi. bola.kompas.com+1
Dengan demikian, perjalanan Iqbal tidaklah linier — penuh tantangan, adaptasi, dan berbagai pengalaman domestik maupun internasional.
Ketika klub PSIM mempublikasikan perekrutan lima pemain baru, salah satunya adalah Muhammad Iqbal. bola.kompas.com Manajer klub menyebut bahwa Iqbal dipilih karena pengalaman di liga, kemampuan teknis, dan potensi untuk memperkuat lini tengah klub. bola.kompas.com
Bagi Iqbal sendiri, langkah ini menjadi momen penting: bergabung ke tim yang memiliki sejarah panjang, komunitas suporter yang kuat, dan target kompetisi yang ambisius — yakni bertahan dan bersaing di Liga 1. Adaptasi ke Yogyakarta juga memberikan kesempatan baginya untuk membangun karier dan reputasi di stadion yang memiliki atmosfer intens.
Muhammad Iqbal dikenal sebagai pemain dengan kecepatan, dribel yang bagus, dan kemampuan memberikan umpan kunci dari lini tengah atau sayap kanan. Situs statistik mencatat bahwa ia memilih kaki kanan sebagai dominan. sofascore.com+1
Statistik pada musim terakhir menunjukkan bahwa nilai rata‐rata penampilannya berada di kisaran 6.8 hingga 7.1 (Skor dari Sofascore) untuk beberapa bulan terakhir. sofascore.com Meskipun belum selalu menjadi starter reguler, potensi teknisnya terlihat ketika diberi kesempatan.
Atribut yang menjadi keunggulan Iqbal antara lain:
Mobilitas tinggi dan kemampuan menempati ruang antara lini tengah dan pertahanan lawan.
Akses dribel dan berpindah posisi yang memunculkan opsi serangan dari sisi sayap atau tengah.
Pengalaman internasional meskipun singkat, memberikan mentalitas adaptasi yang lebih baik ketika berpindah klub dan lingkungan.
Sebagai pemain muda yang masih berkembang, area untuk peningkatan bagi Iqbal antara lain konsistensi menit bermain, keputusan dalam situasi bertahan, dan keterlibatan dalam fase akhir serangan (assist / gol) secara lebih rutin.

Bergabung ke PSIM pada musim 2025/26 membawa Iqbal ke lingkungan dengan tuntutan “bersaing di level tertinggi”. Tantangan yang dihadapinya meliputi:
Persaingan posisi dan kebutuhan untuk menunjukkan performa yang konsisten agar mendapatkan tempat reguler di tim utama.
Adaptasi dengan ritme Liga 1 yang lebih tinggi dibanding sebelumnya — kecepatan, fisik lawan, dan tekanan suporter yang kuat.
Memanfaatkan kesempatan bermain untuk membangun reputasi dan menjadi pemain yang sering menjadi pilihan pelatih.
Sementara itu, peluang yang terbuka sangat besar:
Dengan usia 24 tahun (per Oktober 2025), Iqbal masih berada di usia produktif dan punya potensi pertumbuhan karier yang panjang.
Lingkungan PSIM yang memiliki suporter fanatik dan stadion yang atmosfernya mendukung bisa menjadi panggung bagi Iqbal menunjukkan kemampuan.
Jika berhasil tampil baik, ia bisa menjadi bagian dari basis pemain reguler di Liga 1 dan bahkan menarik perhatian seleksi tim nasional U‑23/Timnas.
Bagi PSIM, kehadiran Muhammad Iqbal memberi keunggulan strategis. Klub menyebut bahwa mereka mengejar stabilitas dan kualitas di lini tengah sebagai bagian dari visi jangka panjang. bola.kompas.com
Iqbal diharapkan menjadi pemain yang bisa menambah kreativitas di lini tengah, membantu penyusunan serangan, serta menjadi link antara lini belakang dan lini depan. Kombinasi antara pemain berpengalaman dan muda seperti Iqbal memungkinkan PSIM membangun skuad yang seimbang — dengan pondasi masa depan.
Dengan demikian, bagi suporter dan manajemen PSIM, Iqbal bukan sekadar pemain tambahan, tetapi bagian dari proyek pembangunan tim jangka panjang untuk bertahan dan bersaing di Liga 1.
Muhammad Iqbal adalah contoh pemain yang menapaki perjalanan penuh liku — mulai dari akademi di Sumatra Barat, pengalaman klub domestik, bahkan sempat mencoba di luar negeri — hingga akhirnya bergabung dengan PSIM Yogyakarta sebagai bagian dari rencana ambisius klub.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Benjamin Šeško