Dalam sepak bola modern, keberadaan pemain berpengalaman di dalam skuad muda memiliki nilai yang tak ternilai. Mereka membawa ketenangan, kepemimpinan, serta contoh profesionalisme bagi pemain generasi baru. Di Lille FC, sosok itu kini hadir dalam diri Thomas Meunier, bek kanan asal Belgia yang dikenal karena perpaduan antara kemampuan bertahan yang solid, kontribusi ofensif yang agresif, dan pengalaman panjang di level tertinggi sepak bola Eropa.
Kehadirannya di Lille menjadi bagian penting dari proyek klub yang berusaha menggabungkan potensi muda dan pengalaman matang. Artikel ini akan membahas perjalanan karier, karakter permainan, serta peran penting Meunier di Lille FC dan pengaruhnya bagi tim di musim-musim mendatang.
Awal Karier dan Perjalanan Menuju Puncak
Thomas Meunier lahir pada 12 September 1991 di Sainte-Ode, Belgia. Sejak kecil, ia menunjukkan ketertarikan besar terhadap sepak bola dan memulai kariernya di akademi R.E. Virton, klub kecil di Belgia bagian selatan. Ia sempat mengalami masa sulit karena hampir meninggalkan sepak bola untuk bekerja di luar bidang olahraga, namun tekadnya membawanya kembali ke jalur profesional.
Karier Meunier mulai bersinar ketika ia bergabung dengan Club Brugge pada tahun 2011. Di sana, ia berkembang menjadi salah satu bek kanan terbaik di Pro League Belgia. Kecepatan, ketepatan umpan, dan naluri ofensifnya membuat banyak klub besar Eropa meliriknya.
Puncak awal kariernya datang pada 2016, ketika ia bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG). Bersama raksasa Prancis tersebut, Meunier menikmati kesuksesan besar: menjuarai Ligue 1, Coupe de France, dan tampil di Liga Champions. Ia menjadi bagian penting dari era PSG yang berisi bintang dunia seperti Neymar, Kylian Mbappé, dan Edinson Cavani.
Pengalaman di Borussia Dortmund
Setelah empat musim di Paris, Meunier memutuskan untuk mencari tantangan baru di luar Prancis. Pada 2020, ia bergabung dengan Borussia Dortmund di Jerman secara gratis setelah kontraknya di PSG berakhir. Di Bundesliga, Meunier terus memperlihatkan fleksibilitasnya sebagai pemain yang mampu tampil di berbagai posisi, baik sebagai bek kanan tradisional maupun wing-back dalam formasi tiga bek.
Meskipun sering diganggu cedera, Meunier tetap berperan penting dalam membawa Dortmund tampil kompetitif di Liga Champions dan menjuarai DFB-Pokal pada 2021. Pengalaman bermain di dua liga besar Eropa — Ligue 1 dan Bundesliga — memberinya wawasan taktis dan mentalitas kompetitif tingkat tinggi.
Transfer ke Lille FC
Pada musim dingin 2024/2025, Lille FC resmi mengumumkan kedatangan Thomas Meunier dengan kontrak jangka pendek. Transfer ini dianggap sebagai langkah strategis oleh pelatih Paulo Fonseca, yang ingin menambah kedalaman skuad dan menghadirkan pemain berpengalaman di lini belakang.
Bagi Lille, yang dikenal sering mengandalkan pemain muda, kedatangan Meunier membawa keseimbangan. Ia bukan hanya pemain, tetapi juga mentor bagi generasi baru seperti Tiago Santos, Alexsandro Ribeiro, dan Ngal’ayel Mukau. Dengan segudang pengalaman di level Eropa, Meunier diharapkan dapat menjadi figur teladan di ruang ganti maupun di lapangan.
Gaya Bermain dan Kekuatan Meunier
Thomas Meunier dikenal sebagai bek kanan modern dengan kemampuan menyerang dan bertahan yang seimbang. Ia memiliki postur tinggi (sekitar 1,90 meter), yang jarang dimiliki bek sayap, memberikan keuntungan dalam duel udara dan situasi bola mati.
Berikut beberapa aspek yang menonjol dari gaya bermainnya:
-
Kontribusi Ofensif Tinggi
Meunier sering ikut membantu serangan, bahkan mencatatkan banyak assist di klub-klub sebelumnya. Ia memiliki umpan silang akurat dari sisi kanan, serta kemampuan membaca pergerakan penyerang dengan baik. -
Pengalaman dan Kecerdasan Taktis
Pengalaman bermain di bawah pelatih top seperti Thomas Tuchel dan Lucien Favre membuatnya memahami berbagai sistem permainan, mulai dari formasi empat bek hingga tiga bek dengan peran wing-back. -
Kedisiplinan dan Kepemimpinan
Di usia yang sudah matang, Meunier tidak hanya menjadi pemain di lapangan, tetapi juga sosok yang membimbing pemain muda. Ia kerap terlihat memberi arahan pada rekan setim saat bertahan maupun melakukan pressing. -
Kemampuan Fisik dan Stamina
Walau berusia di atas 30 tahun, Meunier masih memiliki fisik kuat dan kecepatan yang cukup untuk bertahan di level kompetitif Ligue 1. Ia juga dikenal jarang melakukan kesalahan fatal karena menjaga fokus tinggi sepanjang pertandingan.
Peran di Lille FC
Sejak bergabung, Meunier menjadi elemen penting dalam sistem permainan Paulo Fonseca. Ia bukan hanya pelapis bagi Tiago Santos, tetapi juga opsi utama ketika Lille membutuhkan keseimbangan antara pengalaman dan agresivitas di sisi kanan pertahanan.
Perannya juga meluas di luar lapangan. Dalam wawancara dengan media Prancis, Meunier menegaskan bahwa salah satu alasannya bergabung dengan Lille adalah “keinginan untuk membantu tim muda mencapai level yang lebih tinggi.” Ia sadar bahwa Lille adalah klub pengembang, dan ia ingin meninggalkan warisan berupa kontribusi teknis dan moral bagi skuad muda mereka.
Di lapangan, Meunier memberikan kestabilan dan komunikasi yang solid antara lini belakang dan lini tengah. Dalam beberapa pertandingan Ligue 1, ia mencatat rata-rata 2,3 tekel sukses per laga, 1,7 intersep, dan 85% akurasi umpan — menunjukkan keseimbangan antara bertahan dan membangun serangan.
Pengaruh terhadap Tim dan Pemain Muda
Lille saat ini dikenal memiliki skuad muda bertalenta seperti Hákon Arnar Haraldsson, Ayyoub Bouaddi, dan Angel Gomes. Sosok seperti Meunier sangat berharga untuk menanamkan nilai profesionalisme dan konsistensi. Ia sering memberi masukan dalam sesi latihan, terutama tentang cara menjaga posisi dan pengambilan keputusan di situasi bertekanan tinggi.
Selain itu, Meunier juga membawa pengalaman berharga dari pertandingan internasional. Ia telah tampil lebih dari 60 kali untuk tim nasional Belgia, termasuk di ajang besar seperti Piala Dunia FIFA 2018 dan Euro 2020. Di panggung itu, ia menunjukkan dedikasi dan mentalitas juara yang menjadi inspirasi bagi rekan setim di Lille.
Kehidupan di Luar Lapangan
Menariknya, Meunier bukan hanya dikenal karena karier sepak bolanya. Ia juga seorang seniman visual dan penggemar seni kontemporer. Di waktu luangnya, ia sering melukis dan bahkan pernah mengadakan pameran kecil di Belgia. Hal ini menunjukkan sisi intelektual dan keseimbangan hidupnya sebagai atlet profesional.
Kecintaan Meunier terhadap budaya Prancis dan gaya hidup Eropa juga membuatnya cepat beradaptasi dengan lingkungan di Lille. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati, mudah bergaul, dan memiliki hubungan baik dengan para penggemar klub.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski memiliki pengalaman panjang, Meunier tetap harus menghadapi tantangan fisik dan adaptasi terhadap intensitas Ligue 1 yang tinggi. Di usia 33 tahun, menjaga kebugaran menjadi prioritas utama agar tetap kompetitif dan bebas cedera.
Namun, jika melihat performanya sejauh ini, tidak diragukan bahwa Meunier masih memiliki kualitas untuk tampil di level tertinggi. Bahkan, beberapa pengamat Ligue 1 menilai bahwa kehadirannya bisa menjadi faktor pembeda bagi Lille dalam perebutan tiket kompetisi Eropa.
Dalam jangka panjang, Meunier juga berpotensi menjadi mentor atau bahkan bagian dari staf pelatih setelah pensiun, mengingat kecerdasannya dalam membaca permainan dan kemampuannya berkomunikasi dengan pemain muda.
Thomas Meunier adalah contoh ideal dari pemain berpengalaman yang mampu memberikan dampak nyata bagi klub manapun yang ia bela. Dari awal kariernya di Belgia hingga menjadi bagian dari tim besar seperti PSG dan Borussia Dortmund, ia selalu menampilkan etos kerja tinggi dan profesionalisme yang patut ditiru.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Buba Sangaré