Kalo ngomongin NBA, pasti banyak yang inget sama bintang-bintang gede kayak Kobe atau LeBron. Tapi, ada satu nama yang sering ke-skip, padahal dia punya peran besar banget di NBA: Richard "Rip" Hamilton. Mungkin nggak sepopuler yang lain, tapi di 2004, dia bareng Pistons bikin kejutan besar dan juara NBA.
Awal Karier Hamilton
Rip Hamilton lahir di Coatesville, Pennsylvania, tanggal 14 Februari 1978. Dari dulu, dia udah keliatan jago banget di bola basket. Kuliah di UConn, dia bawa timnya juara NCAA 1999. Setelah itu, Pistons ngebet banget buat ambil dia di draft 1999. Meskipun awalnya agak susah nemuin tempat di tim, perlahan-lahan, Hamilton jadi pemain penting buat Detroit.
Juara di Pistons 2004
Tahun 2004 jadi momen yang nggak bakal dilupain fans Pistons. Waktu itu Pistons ngalahin Lakers yang punya Kobe Bryant, Shaquille O’Neal, dan nama besar lainnya. Meskipun nggak selalu jadi sorotan, Hamilton jadi kunci di serangan Pistons. Dengan kemampuannya lari cepat tanpa bola dan tembakan mid-range yang akurat, dia jadi ancaman di setiap pertandingan.
Gaya Bermain Hamilton
Kenapa Rip Hamilton beda? Dia tuh jago banget gerak tanpa bola. Jadi, meskipun nggak pegang bola, dia selalu bisa cari celah buat dapet tembakan. Tembakan mid-range yang jadi senjata utamanya juga hampir selalu masuk. Itu yang bikin dia susah banget dihentikan.
Setelah Pistons
Setelah sukses di Pistons, Hamilton pindah-pindah tim ke Chicago Bulls dan Washington Wizards, tapi nggak ada yang secemerlang waktu di Detroit. Cedera dan umur jadi tantangan buatnya, dan akhirnya dia pensiun di 2015 setelah 14 tahun di NBA. Tapi, meskipun udah pensiun, nama Hamilton tetap dihargai banget di dunia bola basket.
Legacy Hamilton
Hamilton nggak cuma bawa Pistons juara, dia juga 3 kali terpilih jadi All-Star (2006, 2007, 2008). Mungkin nggak selalu jadi superstar, tapi dia tetep punya pengaruh besar buat timnya.
Kehidupan di Luar Lapangan
Di luar lapangan, Hamilton tuh orangnya humble banget. Dia juga aktif di kegiatan sosial dan sering bantu-bantu di komunitas tempat dia tumbuh besar. Bahkan setelah pensiun, dia masih sering terlibat di dunia basket lewat media atau acara lainnya.