Kalau ngomongin point guard tinggi yang jago banget, nama Penny Hardaway pasti langsung kepikiran. Dulu, sebelum ada LeBron atau T-Mac, Penny udah lebih dulu nunjukin gimana seorang guard bisa punya kombinasi ukuran, skill, dan finesse yang bikin lawan geleng-geleng kepala. Sayangnya, cedera bikin kariernya kepotong sebelum sempat jadi legenda sejati. Tapi warisannya? Nggak bisa dihapus!
Dari Memphis ke NBA: Si Bocah Jenius dari Jalanan
Penny lahir di Memphis, Tennessee, tahun 1971. Dari kecil, dia udah cinta mati sama basket. Di SMA, dia udah jadi salah satu pemain paling berbakat di AS. Begitu masuk University of Memphis, makin keliatan kalau dia itu barang langka. Dengan tinggi 201 cm (6’7”), dia punya dribble licin, passing vision gokil, dan touch lembut di ring. Udah jelas banget bakal jadi bintang.
Di NBA Draft 1993, dia sebenernya dipilih Golden State Warriors di urutan ke-3, tapi langsung ditrade ke Orlando Magic buat Shaquille O’Neal. Dan di sini, cerita Penny beneran dimulai.
Orlando Magic: Nyaris Jadi Raja NBA
Orlando Magic waktu itu lagi punya masa depan cerah. Barengan sama Shaq, Penny jadi bagian dari duo paling mengerikan di NBA. Mainnya cepat, skillful, dan punya chemistry yang gila.
-
Rookie Season (1993-94): Langsung ngegas dengan 16 PPG, 6.6 APG, 5.4 RPG
-
All-Star (1995-1998): Langganan tiap tahun
-
Final NBA 1995: Orlando Magic ngebantai Bulls-nya Jordan di playoff (walau akhirnya kalah dari Houston Rockets)
-
Dua kali masuk First Team All-NBA
Di usia 24 tahun, semua orang mikir Penny bakal jadi wajah NBA setelah Jordan. Skill-nya komplet, dari scoring, passing, sampai defense. Nike pun ngasih dia sepatu khas, Air Penny, yang masih melegenda sampai sekarang.
Cedera: Mimpi yang Pupus Terlalu Cepat
Tapi hidup emang nggak selalu sesuai rencana. Setelah Shaq cabut ke Lakers tahun 1996, Penny mulai sering cedera, terutama di lutut. Dan dari situ, kariernya mulai merosot.
Pindah ke Phoenix Suns (1999-2004), masih bisa main tapi nggak se-explosive dulu. Lalu ke New York Knicks (2004-2006), sebelum akhirnya numpang bentar di Miami Heat (2007) sebelum pensiun.
Statistik akhir kariernya di NBA:
-
15.2 PPG, 5 APG, 4.5 RPG
-
4× NBA All-Star
-
2× All-NBA First Team
Bagus sih, tapi kalau aja lututnya sehat, dia bisa aja sejajar sama Kobe atau Jordan.
Setelah NBA: Kembali ke Kampung Halaman
Pensiun nggak bikin Penny jauh dari basket. Dia balik ke Memphis dan mulai melatih tim SMA East High School, tempat dia dulu tumbuh. Dari situ, dia nunjukin kalau selain jago main, dia juga jago ngasah pemain muda.
Tahun 2018, dia ditunjuk jadi kepala pelatih University of Memphis, kampus yang dulu dia bela. Sampai sekarang, dia masih ngelatih di sana dan jadi mentor buat banyak talenta muda yang pengen masuk NBA.
Warisan Penny Hardaway: Apa yang Kita Ingat dari Dia?
Meski kariernya kepotong cedera, Penny tetap punya tempat spesial di hati fans NBA.
-
Salah satu point guard paling berbakat dalam sejarah
-
Inspirasi buat banyak pemain tinggi dengan skill guard
-
Nike Air Penny yang masih hype sampai sekarang
-
Sukses jadi pelatih di Memphis
Kalau lo belum pernah nonton highlight-nya Penny, buruan cek di YouTube. Lo bakal ngerti kenapa dia dulu disebut "The Next Magic Johnson" dan gimana dia jadi inspirasi buat banyak pemain modern kayak T-Mac, Grant Hill, sampai LeBron.
Sayang banget cedera bikin kita nggak bisa lihat Penny di puncak lebih lama, tapi buat yang ngerti basket, Penny Hardaway tetap salah satu yang terbaik!