Dalam dunia sepak bola modern, munculnya pemain muda berbakat selalu menjadi perhatian publik dan media. Salah satu nama yang kini mulai mencuri sorotan adalah Noham Kamara, bek muda asal Prancis yang merupakan bagian dari akademi Paris Saint-Germain (PSG). Di usia yang masih sangat muda, Kamara telah menunjukkan kemampuan teknis dan kedewasaan bermain yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Artikel ini akan membahas perjalanan karier Noham Kamara, karakteristik bermainnya, peran di PSG, hingga potensi besar yang membuatnya diprediksi sebagai salah satu bek masa depan tim nasional Prancis.
Awal Karier dan Latar Belakang
Noham Kamara lahir pada 22 Januari 2007 di Meaux, sebuah kota di kawasan Île-de-France, Prancis. Ia tumbuh di lingkungan yang dekat dengan sepak bola dan sejak kecil sudah menunjukkan minat besar terhadap olahraga ini.
Kamara memulai karier sepak bolanya di klub lokal CS Meaux, di mana bakatnya mulai terlihat jelas. Setelah itu, ia bergabung dengan US Torcy, salah satu akademi muda terbaik di Prancis yang terkenal melahirkan banyak pemain profesional seperti Paul Pogba dan Benjamin Mendy.
Perkembangannya di US Torcy membuat pencari bakat PSG tertarik, dan pada tahun 2021, Kamara resmi bergabung dengan akademi raksasa Ligue 1 tersebut. Sejak saat itu, kariernya terus menanjak pesat.
Bergabung dengan Akademi Paris Saint-Germain
Bergabung dengan akademi PSG bukanlah hal mudah. Klub ini memiliki sistem pelatihan yang sangat kompetitif dan menuntut standar tinggi dalam hal teknik, disiplin, dan etika kerja. Namun, Noham Kamara mampu beradaptasi dengan cepat.
Ia bermain untuk tim U17 PSG, kemudian naik ke U19, di mana ia menjadi pemain penting di lini belakang. Pelatih akademi menilai Kamara memiliki kecerdasan taktik yang luar biasa untuk pemain seusianya. Ia tahu kapan harus menutup ruang, melakukan tekel, atau mengatur garis pertahanan.
Keberhasilannya tampil konsisten di akademi membuat Kamara mendapatkan kesempatan berlatih bersama tim utama PSG. Ini menjadi momen penting dalam kariernya karena ia mulai berinteraksi langsung dengan bintang-bintang seperti Marquinhos, Achraf Hakimi, dan Gianluigi Donnarumma.
Debut Profesional di PSG
Langkah besar Noham Kamara datang pada musim 2024/2025, ketika pelatih Luis Enrique memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil di Ligue 1. Ia menjalani debut profesionalnya pada 3 Mei 2025 dalam pertandingan melawan RC Strasbourg.
Meski hanya bermain sebagian laga, penampilan Kamara mendapatkan pujian dari media Prancis. Ia tampil tenang, tidak panik di bawah tekanan, dan menunjukkan kemampuan membaca permainan yang matang. Dengan debut ini, Kamara resmi menjadi salah satu pemain termuda yang pernah membela tim utama PSG.
Tak lama setelah itu, pada Agustus 2025, PSG memberikan kontrak profesional pertamanya kepada Kamara hingga tahun 2028. Hal ini menandakan kepercayaan penuh klub terhadap potensi sang bek muda.
Karakteristik dan Gaya Bermain
Noham Kamara berposisi sebagai bek tengah (center-back), meski terkadang juga bisa dimainkan sebagai bek kanan berkat mobilitas dan kecepatannya. Berikut beberapa karakteristik utama yang membuatnya menonjol:
1. Ketenangan di Lini Belakang
Salah satu kelebihan Kamara adalah ketenangannya dalam mengontrol bola di bawah tekanan. Ia jarang membuat keputusan terburu-buru dan memiliki kemampuan membaca arah serangan lawan dengan baik.
2. Distribusi Bola yang Akurat
PSG dikenal dengan filosofi bermain dari belakang. Kamara cocok dengan gaya ini karena memiliki passing pendek dan panjang yang presisi. Ia sering membantu membangun serangan dari area pertahanan, sesuatu yang penting dalam sistem permainan modern.
3. Duel Udara dan Posisi Tubuh
Dengan tinggi sekitar 1,83 meter, Kamara memiliki postur yang ideal untuk duel udara. Ia pandai menempatkan posisi tubuh dan membaca arah bola. Dalam situasi bola mati, ia juga bisa menjadi ancaman bagi lawan di kotak penalti.
4. Tekel dan Antisipasi
Kamara bukan bek yang hanya mengandalkan kekuatan fisik. Ia lebih mengandalkan kecerdasan taktik dan waktu yang tepat dalam melakukan tekel. Ia tahu kapan harus maju merebut bola dan kapan harus menunggu lawan melakukan kesalahan.
5. Mentalitas dan Kepemimpinan
Walaupun masih muda, Kamara menunjukkan aura kepemimpinan. Ia sering mengomunikasikan posisi rekan setim dan menjaga organisasi lini belakang tetap solid. Mentalitas seperti ini membuatnya terlihat lebih dewasa di lapangan.
Inspirasi dan Panutan
Dalam beberapa wawancara dengan media Prancis, Kamara menyebut Marquinhos dan Sergio Ramos sebagai dua sosok yang sangat menginspirasinya. Keduanya adalah bek dengan karakter berbeda — Marquinhos dikenal dengan kecerdasan posisi, sementara Ramos terkenal dengan agresivitas dan kepemimpinan.
Kamara berusaha menggabungkan kedua gaya tersebut: bermain cerdas namun tetap memiliki keberanian untuk menghadapi situasi sulit. Ia juga mengidolakan bek legendaris Prancis seperti Raphaël Varane, yang dianggapnya sebagai contoh ideal dalam hal profesionalisme dan disiplin.
Tantangan yang Dihadapi
Sebagai pemain muda di klub sebesar PSG, Kamara tentu menghadapi berbagai tantangan besar:
1. Persaingan Ketat
Di lini belakang PSG sudah ada pemain-pemain top dunia. Untuk mendapatkan menit bermain reguler, Kamara harus menunjukkan performa luar biasa di setiap kesempatan yang diberikan.
2. Ekspektasi Tinggi
Bermain untuk PSG berarti harus siap dengan tekanan besar dari publik dan media. Setiap kesalahan akan menjadi sorotan, terutama bagi pemain muda yang baru meniti karier.
3. Perkembangan Fisik dan Mental
Meski kemampuan teknisnya sudah baik, Kamara perlu terus mengembangkan kekuatan fisik untuk menghadapi penyerang berpengalaman di Ligue 1. Selain itu, ia harus menjaga fokus dan tidak terpengaruh oleh pujian berlebihan.
Potensi di Tim Nasional
Noham Kamara memiliki dua kewarganegaraan: Prancis dan Mauritania. Namun sejauh ini, ia lebih sering dipanggil untuk membela tim nasional Prancis di level usia muda.
Jika terus berkembang, Kamara berpeluang besar menembus tim nasional senior Prancis di masa depan. Prancis dikenal sebagai negara dengan tradisi menghasilkan bek kelas dunia, dan Kamara bisa menjadi bagian dari generasi berikutnya bersama pemain muda lain seperti Leny Yoro (Lille) dan Warren Zaïre-Emery (PSG).
Masa Depan di PSG
Menandatangani kontrak profesional hingga 2028 memberi sinyal kuat bahwa PSG ingin menjadikan Noham Kamara bagian dari proyek jangka panjang mereka. Klub ini kini mulai fokus mengembangkan talenta muda Prancis untuk mengurangi ketergantungan pada pemain bintang asing.
Jika ia terus berkembang secara konsisten, Kamara bisa mengikuti jejak Presnel Kimpembe, yang berhasil naik dari akademi PSG hingga menjadi pemain inti dan menjuarai Liga Champions bersama klub.
Dalam waktu dekat, PSG kemungkinan akan meminjamkannya ke klub Ligue 1 lain agar mendapatkan pengalaman bermain reguler. Strategi ini terbukti efektif untuk mempercepat perkembangan pemain muda seperti Xavi Simons atau Tanguy Nianzou di masa lalu.
Noham Kamara adalah simbol generasi baru pesepak bola muda Prancis yang lahir dari akademi elite. Dengan kemampuan teknis tinggi, kecerdasan membaca permainan, dan mental kuat, ia memiliki semua elemen untuk menjadi bek tengah kelas dunia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut :