Dalam dunia bola basket, ada beberapa nama yang begitu ikonik sehingga mereka menjadi legenda sejati. Salah satu nama yang tak terlupakan adalah Julius Erving, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Dr. J". Ia adalah sosok yang mengubah cara bermain basket dengan gaya bermainnya yang penuh energi, dunk spektakuler, dan kemampuan atletis yang luar biasa.
Lahir pada 22 Februari 1950, Erving bukan hanya seorang pemain yang hebat, tetapi juga seorang inovator di lapangan. Ia dikenal sebagai salah satu pemain pertama yang benar-benar mempopulerkan permainan udara dalam basket, sesuatu yang menginspirasi generasi pemain setelahnya, termasuk Michael Jordan, Kobe Bryant, dan LeBron James.
Artikel ini akan membahas perjalanan karier Dr. J, dari masa kecilnya hingga menjadi salah satu ikon terbesar dalam sejarah NBA dan ABA.
Masa Kecil dan Perjalanan Menuju Dunia Basket
Julius Winfield Erving II lahir di Roosevelt, New York. Ia mulai bermain basket sejak kecil dan langsung menunjukkan bakat luar biasa. Berbeda dengan anak-anak lain, Erving memiliki kecepatan, kelincahan, dan lompatan yang sangat tinggi sejak usia muda.
Saat bersekolah di Roosevelt High School, ia mulai mendapat julukan "The Doctor" atau "Dr. J" karena caranya bermain yang begitu mengesankan. Julukan ini diberikan oleh temannya, Leon Saunders, yang kagum dengan caranya "mengoperasikan" permainan basket seperti seorang dokter di ruang operasi.
Setelah SMA, ia melanjutkan kariernya di University of Massachusetts (UMass). Di sana, ia hanya bermain selama dua musim tetapi berhasil mencatat rata-rata 26,3 poin dan 20,2 rebound per game—statistik yang luar biasa. Namun, Erving tidak menyelesaikan kuliahnya karena pada tahun 1971, ia memutuskan untuk menjadi pemain profesional.
Karier di ABA: Membangun Nama Besar
Sebelum NBA menjadi liga yang dominan seperti sekarang, ada liga saingan bernama American Basketball Association (ABA). Erving bergabung dengan Virginia Squires di ABA dan segera menjadi bintang utama. Gaya permainannya yang atraktif, khususnya kemampuan dunk-nya yang luar biasa, langsung menarik perhatian para penggemar basket.
Pada tahun 1972, ia ditransfer ke New York Nets dan semakin menunjukkan kemampuannya. Di sana, ia memimpin timnya meraih dua gelar juara ABA pada 1974 dan 1976. Selama bermain di ABA, Dr. J memenangkan tiga kali penghargaan ABA Most Valuable Player (MVP) dan beberapa kali masuk All-Star.
Tak bisa dipungkiri, popularitasnya di ABA menjadi salah satu faktor yang membantu penggabungan ABA dengan NBA pada tahun 1976. Banyak orang percaya bahwa tanpa Julius Erving, ABA mungkin tidak akan pernah bisa mencapai tingkat kesuksesan yang membuat NBA tertarik untuk merger.
Karier di NBA: Legenda Philadelphia 76ers
Setelah merger ABA-NBA, Julius Erving bergabung dengan Philadelphia 76ers. Di sini, ia terus mengukir sejarah. Salah satu momen paling ikonik dalam kariernya terjadi pada tahun 1980 saat ia melakukan "Baseline Move"—sebuah gerakan akrobatik di mana ia melayang di udara, berputar di belakang ring, lalu menyelesaikannya dengan layup.
Selama bermain di NBA, Dr. J membawa Sixers ke Final NBA tiga kali sebelum akhirnya memenangkan gelar pada tahun 1983. Saat itu, Philadelphia diperkuat oleh pemain hebat seperti Moses Malone, Maurice Cheeks, dan Andrew Toney. Di musim itu, Sixers mendominasi dan menyapu Los Angeles Lakers 4-0 di Final.
Erving pensiun pada tahun 1987 setelah bermain selama 16 musim di basket profesional. Dalam perjalanan kariernya di NBA, ia mencatat lebih dari 30.000 poin (gabungan ABA dan NBA), menjadikannya salah satu pencetak poin terbanyak sepanjang masa.