Buat lo yang ngefans basket era 90-an dan 2000-an, pasti nggak asing sama nama Grant Hill. Pemain yang digadang-gadang jadi "The Next Jordan" ini punya permainan smooth, cerdas, dan serba bisa. Sayangnya, cedera sempat bikin kariernya naik turun. Tapi jangan salah, dia tetap jadi salah satu legenda besar NBA. Yuk, kita bahas kisahnya!
Dari Duke ke NBA: Si Jenius di Lapangan
Hill lahir di Dallas, Texas, 5 Oktober 1972, tapi tumbuh besar di Virginia. Dari kecil udah keliatan bakat basketnya, tapi dia tetep fokus sekolah. Akhirnya, dia milih kuliah di Duke University, salah satu kampus basket paling elite.
Selama di Duke, Hill bawa timnya juara NCAA dua kali (1991 & 1992) dan dikenal punya permainan yang cerdas. Dribbling halus, operan akurat, dan visi lapangan yang keren bikin dia cepat jadi pusat perhatian. Makanya, pas masuk NBA Draft 1994, tim-tim udah ngincer dia.
NBA Draft 1994: Harapan Baru Detroit Pistons
Hill dipilih Detroit Pistons di urutan #3 NBA Draft 1994. Saat itu, Pistons lagi kehilangan taring setelah era "Bad Boys". Mereka butuh bintang baru, dan Hill langsung jawab tantangan itu!
Di musim rookie-nya, Hill langsung ngegas dengan 19.9 PPG, 6.4 RPG, 5.0 APG, dan jadi Rookie of the Year bareng Jason Kidd. Yang bikin dia beda? Bisa main di hampir semua posisi!
Masa Keemasan di Detroit
Selama enam musim di Detroit, Hill tumbuh jadi salah satu pemain terbaik NBA. Dia rajin cetak double-double, bahkan triple-double. Musim 1999-2000, dia ngasih statistik gila: 25.8 PPG, 6.6 RPG, 5.2 APG!
Sayangnya, di Playoffs Pistons nggak pernah terlalu jauh. Hill akhirnya pindah ke Orlando Magic di tahun 2000 buat cari peluang juara.
Cedera Parah di Orlando: Mimpi Hampir Kandas
Hill datang ke Orlando buat bikin duo maut bareng Tracy McGrady. Tapi malah cedera pergelangan kaki parah yang bikin dia cuma main 47 pertandingan dalam empat tahun pertama!
Sempat kepikiran pensiun, tapi Hill nggak mau nyerah. Setelah bertahun-tahun rehabilitasi, dia akhirnya balik ke lapangan dengan kondisi lebih stabil.
Comeback Keren di Phoenix
Tahun 2007, Hill gabung Phoenix Suns yang dipimpin Steve Nash. Walau usianya udah nggak muda, dia tetap jadi pemain kunci. Dia nggak lagi se-atletis dulu, tapi pengalaman dan defense-nya berharga banget buat tim.
Selama lima musim di Suns, Hill jadi mentor buat pemain muda. Setelah itu, dia main semusim di LA Clippers (2012-2013) sebelum akhirnya pensiun.
Warisan Seorang Grant Hill
Meskipun cedera menghambat kariernya, Hill tetap punya catatan luar biasa:
- 7× NBA All-Star
- 5× All-NBA Team
- Hall of Fame Class of 2018
- 2× Juara NCAA
Di luar basket, Hill juga sukses di dunia bisnis dan penyiaran. Bahkan, dia sekarang jadi co-owner Atlanta Hawks. Keren banget, kan?
Kesimpulan: Inspirasi Sepanjang Masa
Grant Hill bukan cuma pemain hebat, tapi juga simbol kegigihan dan semangat pantang menyerah. Cedera boleh ngadang, tapi dia tetap bangkit dan ninggalin jejak besar di NBA.
Salam respect buat Grant Hill, legenda yang tetap bersinar!