Perekrutan pemain asing adalah salah satu strategi penting bagi klub yang ingin naik kelas dan memiliki daya saing lebih tinggi. Bagi klub seperti PSIM Yogyakarta — yang pada musim 2025/26 bersiap menatap kasta tertinggi di Indonesia, yaitu BRI Super League — langkah itu menjadi sangat krusial. Di antara wajah‑baru yang diperkenalkan, nama Franco Gastón Ramos Mingo (lebih dikenal sebagai Franco Ramos) menonjol sebagai salah satu bek tengah asing yang diharapkan membawa stabilitas dan karakter di lini belakang Laskar Mataram.
Awal Karier dan Latar Belakang
Franco Ramos lahir pada 18 September 1997 di Córdoba, Argentina. en.wikipedia.org+2abseits.at+2 Memiliki postur tinggi sekitar 188 cm, Ramos dibekali fisik yang prima untuk posisinya sebagai bek tengah, dan juga pengalaman bermain di beberapa klub Eropa serta Amerika Utara sebelum akhirnya bergabung dengan PSIM. en.wikipedia.org+1
Kariernya mencakup masa muda di akademi papan atas Argentina, kemudian perjalanan profesional yang membawa dia ke klub‑klub seperti Toronto FC II di Kanada, San Fernando di Spanyol, dan bahkan Beroe Stara Zagora di Bulgaria. en.wikipedia.org+1 Dengan latar belakang ini, Ramos datang ke Indonesia bukan sekadar sebagai pemain asing biasa, namun sebagai sosok dengan pengalaman internasional yang dapat memperkuat ambisi klub.
Transisi ke PSIM Yogyakarta
Media resmi mengabarkan bahwa pada 9 Juli 2025, PSIM Yogyakarta secara resmi merekrut Ramos untuk memperkuat sektor pertahanan menjelang musim 2025/26. kompas.tv+1 Manajer PSIM, Razzi Taruna, menyebut bahwa Ramos dipilih karena “postur yang baik” serta kemampuannya dalam duel udara dan memperkuat transisi permainan dari belakang. kompas.tv+1
Dalam wawancara pengenalannya, Ramos mengungkapkan bahwa keputusan bergabung ke PSIM tidak semata soal kontrak, melainkan karena ia tertarik dengan budaya klub, kota Yogyakarta, dan dukungan suporter yang ia dengar dari rekan‑rekan sebelumnya. “Saya sangat terpesona dengan kota serta para suporter,” ujarnya. bola.com
Bagi PSIM, perekrutan Ramos menandakan bahwa klub tak sekadar ingin bertahan di Liga 1, melainkan ingin menunjukkan karakter dan kualitas yang lebih matang di lini pertahanan — aspek yang sering menjadi ganjalan klub naik kasta.
Karakter Permainan dan Kontribusi di Lini Belakang
Sebagai bek tengah modern, Ramos memiliki sejumlah atribut yang sangat dibutuhkan. Posturnya memungkinkan ia untuk mendominasi duel udara — sebuah keunggulan penting di liga di mana banyak serangan dilakukan lewat bola atas atau skuad asing berbodi besar. Manajer PSIM juga menekankan kemampuan Ramos dalam transisi, yakni membantu tim mengalirkan bola dari belakang dan memulai serangan dengan baik. kompas.tv+1
Statistik dari situs analisis olahraga menunjukkan bahwa rata‑rata penilaian Ramos cukup solid: misalnya di zona pertahanan, ia memperoleh skor sekitar 7.0 dalam beberapa pertandingan musim 2025/26 saat ini. sofascore.com
Dalam sebuah pertandingan melawan Borneo FC, Ramos menyatakan bahwa semua pemain lawan sama‑saja layak diwaspadai, bukan hanya satu nama besar. Sikap seperti ini menunjukkan kematangan mental dan penghargaan ia terhadap kompetisi. bola.com
Namun demikian, Ramos juga menghadapi tantangan: ia sempat absen karena akumulasi kartu kuning saat PSIM menghadapi Dewa United pada pekan ke‑10 musim 2025/26. Ini menjadi pengingat bahwa adaptasi di liga baru juga mencakup aspek disiplin dan pengelolaan emosi. Berita Jogja - Lebih Istimewa
Dampak Terhadap PSIM Yogyakarta dan Target Klub
PSIM Yogyakarta pada musim 2024/25 berhasil naik dari Liga 2 ke kasta tertinggi, dan musim 2025/26 menjadi momentum bagi mereka untuk konsolidasi di level atas. en.wikipedia.org+1 Dengan Ramos sebagai bagian inti lini belakang, manajemen berharap bahwa stabilitas pertahanan akan menjadi fondasi bagi keberhasilan klub di liga yang lebih kompetitif.
Ramos tidak hanya berarti tambahan kekuatan fisik — melainkan juga simbol bahwa PSIM serius memburu posisi yang lebih tinggi, bukan sekadar bertahan dari degradasi. Kehadirannya juga diharapkan membantu pemain lokal bertumbuh melalui adaptasi dalam tim yang lebih kompetitif.
Sementara itu, suporter dan pengamat lokal melihat Ramos sebagai “nilai tambah” yang dapat mengangkat reputasi PSIM di kancah nasional, terutama dalam musim yang akan menjadi ujian bagi klub yang baru promosi.
Tantangan dan Rencana Ke Depan
Tentu saja, bergabung dengan klub yang baru promosi ke kasta tertinggi membawa risiko khusus. Ramos harus beradaptasi dengan gaya permainan Indonesia — yang terkadang memiliki karakter fisik, tempo, dan kondisi lapangan yang berbeda dibandingkan Eropa atau Amerika Utara. Adaptasi budaya, cuaca, dan tekanan suporter juga menjadi bagian dari tantangan.
Ramos sendiri menyatakan bahwa secara fisik dan mental ia sudah mempersiapkan diri untuk memberikan “usaha maksimal 100%” dalam setiap sesi latihan dan pertandingan. bola.com
Ke depan, jika ia mampu menjaga konsistensi, menghindari cedera dan akumulasi kartu kuning, maka Ramos berpotensi menjadi salah satu bek asing paling dihormati di liga ini. Posisi sebagai bek utama PSIM akan membuka peluang baginya untuk mencetak prestasi dan membantu klub menorehkan sejarah baru di kompetisi.
Franco Ramos Mingo hadir sebagai bukti bahwa PSIM Yogyakarta tidak main‑main dalam ambisinya untuk bersaing di level tertinggi. Dengan latar belakang internasional, postur bek tengah ideal, dan attitudo profesional, ia menjadi salah satu fondasi penting bagi lini belakang Laskar Mataram.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Manuel Ugarte