Egy Maulana Vikri sudah tidak asing lagi bagi para pecinta sepak bola Indonesia. Sejak muncul sebagai pemain muda berbakat yang memukau di ajang Piala AFF U-19 beberapa tahun lalu, Egy telah menjadi simbol harapan baru bagi sepak bola nasional. Kini, menjelang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, pelatih Shin Tae-yong kembali memanggil Egy untuk memperkuat Timnas Indonesia, sebuah keputusan yang disambut dengan antusias oleh publik sepak bola Tanah Air.
Pemanggilan ini bukan hanya tentang nostalgia terhadap pemain muda yang dulu dijuluki “Messi dari Indonesia”, tetapi juga bukti bahwa Egy masih memiliki peran penting dalam strategi permainan Garuda. Artikel ini akan membahas perjalanan karier Egy, perannya di tim nasional, dan bagaimana kontribusinya diharapkan mampu membawa Indonesia tampil lebih kompetitif di kancah internasional.
Awal Karier: Dari Medan Menuju Panggung Internasional
Egy Maulana Vikri lahir di Medan, 7 Juli 2000, dan sejak kecil sudah menunjukkan bakat luar biasa di lapangan hijau. Ia tumbuh dalam lingkungan sederhana, tetapi semangatnya untuk bermain sepak bola sangat besar. Saat bergabung dengan SSB Tasbi Medan, Egy menonjol dibanding teman-temannya, terutama karena kemampuan dribbling dan kecerdasannya dalam membaca permainan.
Namanya mulai dikenal secara nasional setelah tampil gemilang di Piala Soeratin dan Garuda Select, kemudian melesat ketika membela Timnas Indonesia U-19 di AFF U-19 Championship 2017. Dalam turnamen tersebut, Egy menjadi bintang utama dengan mencetak beberapa gol indah dan terpilih sebagai Pemain Terbaik Turnamen.
Prestasi ini membuat Egy menjadi perhatian dunia internasional. Ia bahkan mendapat penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai salah satu pemain muda potensial yang diharapkan menjadi tulang punggung masa depan Timnas Indonesia.
Petualangan di Eropa: Mimpi yang Jadi Nyata
Keberhasilan di level junior membuka jalan bagi Egy untuk berkarier di Eropa. Pada tahun 2018, ia menandatangani kontrak profesional dengan Lechia Gdańsk, klub peserta Ekstraklasa atau liga utama Polandia. Saat itu, Egy menjadi pemain Indonesia pertama yang berhasil menembus kompetisi tersebut.
Meski sempat kesulitan mendapatkan menit bermain di awal, Egy tidak menyerah. Ia terus berlatih keras dan belajar menyesuaikan diri dengan gaya sepak bola Eropa yang lebih cepat, keras, dan taktis. Perlahan, ia mulai mendapatkan kesempatan tampil dan mencatatkan debutnya di liga pada 2019.
Setelah beberapa musim di Polandia, Egy kemudian melanjutkan kariernya ke FK Senica, klub asal Slovakia. Di sinilah ia mendapatkan lebih banyak menit bermain dan menunjukkan kualitas sesungguhnya. Bersama Senica, Egy menjadi pemain penting dengan kontribusi gol dan assist yang signifikan, bahkan beberapa kali dipercaya menjadi starter.
Meski klub tersebut kemudian mengalami masalah finansial, perjalanan Egy di Eropa tetap meninggalkan kesan positif. Ia kemudian melanjutkan karier di FC ViOn Zlaté Moravce sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Dewa United di Liga 1.
Perjalanan di Timnas Indonesia
Egy telah memperkuat berbagai level tim nasional, mulai dari U-16, U-19, U-23, hingga Timnas senior. Sejak debutnya di tim utama pada 2018, ia telah mencatatkan berbagai penampilan penting, baik di Piala AFF maupun Kualifikasi Piala Dunia.
Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ia berperan penting dalam Piala AFF 2020 (digelar pada 2021) di bawah asuhan Shin Tae-yong. Meski Indonesia gagal menjadi juara, performa Egy yang energik, cepat, dan kreatif di sisi sayap membuat banyak pengamat menilai bahwa ia adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam tim.
Gaya bermain Egy yang agresif dan eksplosif sangat cocok dengan sistem pressing cepat yang diterapkan oleh Shin Tae-yong. Ia mampu memberikan dimensi berbeda dalam serangan Indonesia, baik melalui dribbling individu maupun kemampuan membuka ruang bagi rekan setimnya.
Pemanggilan ke Timnas untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Masuknya nama Egy Maulana Vikri dalam daftar pemain yang dipanggil untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Meski sempat absen pada beberapa laga sebelumnya karena cedera dan fluktuasi performa, pelatih Shin Tae-yong menilai Egy sudah kembali ke kondisi terbaiknya.
Keputusan ini dianggap tepat karena Egy memiliki pengalaman internasional yang lebih luas dibandingkan sebagian pemain muda lainnya. Dengan kemampuan bermain di berbagai posisi menyerang, terutama sebagai winger kanan, gelandang serang, atau bahkan false nine, ia memberikan fleksibilitas taktis yang dibutuhkan oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Round 4 ini akan menjadi tahap penting bagi Indonesia, karena lawan-lawan yang dihadapi berada di level top Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Dalam situasi seperti ini, kehadiran pemain berpengalaman seperti Egy bisa menjadi pembeda, terutama dalam menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Gaya Bermain dan Kelebihan Egy Maulana Vikri
Egy dikenal sebagai pemain yang memiliki teknik tinggi, kecepatan, dan kreativitas luar biasa. Beberapa ciri khas permainannya antara lain:
-
⚡ Dribbling cepat dan eksplosif – Egy mampu melewati satu atau dua pemain lawan dengan gerakan tubuh yang lincah.
-
🎯 Umpan akurat dan visi permainan tajam – Ia sering menciptakan peluang berbahaya untuk rekan setimnya.
-
💪 Kerja keras dalam pressing – Di bawah Shin Tae-yong, Egy beradaptasi menjadi pemain yang aktif menekan lawan sejak lini depan.
-
⚽ Kemampuan mencetak gol dari situasi sulit – Ia sering melepaskan tembakan mendadak dengan kaki kiri maupun kanan.
-
🧠 Kecerdasan membaca permainan – Egy tahu kapan harus menyerang cepat dan kapan perlu memperlambat tempo.
Kombinasi kemampuan tersebut membuat Egy menjadi pemain serba bisa di lini depan, sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam sepak bola modern.
Peran Egy dalam Timnas: Lebih dari Sekadar Penyerang
Meski posisi aslinya adalah penyerang sayap, Egy bukan hanya berfungsi sebagai pencetak gol. Ia juga bertindak sebagai pencipta peluang (playmaker) bagi lini depan Garuda. Bersama pemain seperti Rafael Struick dan Marselino Ferdinan, Egy sering menjadi penghubung antara lini tengah dan depan.
Kedewasaannya dalam bermain kini semakin terlihat. Ia lebih tenang saat membawa bola, tidak lagi terlalu individual, dan mampu beradaptasi dengan skema permainan kolektif. Pengalaman di Eropa membantu Egy memahami pentingnya taktik dan efisiensi dalam menyerang.
Di bawah sistem Shin Tae-yong yang menekankan kecepatan dan transisi cepat, Egy berpotensi menjadi senjata utama Indonesia dalam serangan balik. Ia bisa memanfaatkan ruang di belakang garis pertahanan lawan dan memberikan umpan terobosan yang mematikan.
Tantangan yang Dihadapi Egy

Meski memiliki potensi besar, perjalanan Egy tidak selalu mulus. Cedera, adaptasi taktik, dan tekanan besar dari publik sering menjadi tantangan berat bagi dirinya. Setelah sempat mengalami periode sulit di klub, kini Egy harus membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi bagian dari skuad utama Timnas Indonesia.
Selain itu, persaingan di posisi sayap kini semakin ketat dengan munculnya nama-nama muda seperti Rafli Asrul, Witan Sulaeman, dan Marselino Ferdinan. Namun, pengalaman Egy bermain di Eropa dan mentalitas pantang menyerahnya diyakini akan menjadi nilai tambah dalam perebutan posisi utama.
Harapan Publik dan Masa Depan Egy Maulana Vikri
Bagi publik Indonesia, Egy bukan sekadar pemain, melainkan simbol harapan generasi muda. Pemanggilannya untuk Round 4 bukan hanya sebagai bentuk kepercayaan pelatih, tetapi juga ajakan agar Egy kembali menunjukkan potensi terbaiknya.
Banyak yang berharap Egy bisa menjadi sosok pemimpin di lini depan, membantu tim nasional menghadapi tantangan berat melawan negara-negara elite Asia. Jika ia mampu tampil konsisten dan bebas dari cedera, bukan tidak mungkin Egy akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia melangkah lebih jauh dalam sejarah sepak bola Asia.
Di sisi lain, pemanggilan ini juga menjadi kesempatan bagi Egy untuk menegaskan bahwa dirinya masih layak menyandang status sebagai salah satu talenta terbaik Indonesia di generasinya.
Pemanggilan Egy Maulana Vikri ke skuad Timnas Indonesia untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi momen penting dalam kariernya sekaligus tonggak harapan baru bagi sepak bola nasional.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut klik link berikut : Bryan Cristante