Bro, kalau lo ngikutin NBA di awal 2000-an, mungkin nama DerMarr Johnson bukan yang paling sering disebut. Tapi, buat yang tau, dia adalah contoh pemain dengan potensi gila yang kariernya malah terganggu gara-gara cedera. Dari high school phenom, draft pick tinggi, sampai kecelakaan mobil yang hampir bikin dia pensiun muda, perjalanan hidupnya lumayan naik-turun.
Biar gak kepanjangan intronya, langsung aja kita gas bahas DerMarr Johnson!
High School & College: Future Star Material
DerMarr lahir tanggal 5 Mei 1980 di Washington, D.C. Dari muda, dia udah kelihatan beda. Dengan tinggi 6'9" (206 cm) tapi main sebagai shooting guard, dia punya kombinasi yang jarang banget—panjang, atletis, dan punya range tembakan yang oke.
Dia main di Maine Central Institute, salah satu prep school terbaik di masanya, sebelum akhirnya kuliah di University of Cincinnati. Di musim pertamanya, dia langsung averaging 13.0 PPG dan nunjukin kalau dia punya potensi buat jadi next big thing.
Gak butuh waktu lama buat NBA tim-tim ngelirik, dan di NBA Draft 2000, dia dipilih oleh Atlanta Hawks di urutan ke-6.
Awal Karier di NBA: The Young Gun
Waktu masuk ke NBA, ekspektasi ke DerMarr lumayan tinggi. Dia punya ukuran kayak Kevin Durant sebelum KD muncul, dan di era di mana wing dengan shooting masih jarang, dia dianggap bisa jadi senjata mematikan.
Tapi ya, tahun rookie-nya di Hawks gak se-wow itu. Dia cuma averaging 5.1 PPG di 77 game. Musim keduanya mulai ada peningkatan sedikit, tapi tetap gak sesuai ekspektasi. Banyak yang bilang dia butuh waktu lebih buat adaptasi di NBA.
Masalahnya, waktu itu dia gak punya banyak.
Tragedi yang Hampir Menghancurkan Kariernya
Tahun 2002, sebelum musim ketiganya dimulai, DerMarr mengalami kecelakaan mobil parah. Lehernya patah, dan banyak yang bilang kalau karier basketnya bisa aja selesai di situ.
Tapi dia gak nyerah. Setelah rehab panjang, akhirnya dia bisa balik ke NBA, meskipun gak se-atletis dulu.
Comeback di Denver Nuggets
Setelah absen satu musim penuh, DerMarr dikasih kesempatan kedua sama Denver Nuggets di 2004.
Di sini, dia mulai nunjukin glimpses dari potensi awalnya. Musim 2004-05, dia averaging 7.1 PPG, dan jadi role player yang lumayan buat Nuggets. Sayangnya, dia gak pernah bisa kembali ke level yang orang harapkan dari seorang top-10 draft pick.
Setelah dua musim di Denver, dia mulai jadi journeyman, pindah-pindah tim dan liga.
:no_upscale()/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_asset/file/25824797/52725477.jpg)
Akhir Karier: Perjalanan di Luar NBA
Setelah Denver, DerMarr sempet main di San Antonio Spurs (2007), tapi cuma sebentar. Dari situ, dia mulai berkelana ke berbagai liga:
- China (mengejar uang dan kesempatan main lebih banyak)
- Puerto Rico
- Lebanon
- BIG3 League (3-on-3 liga besutan Ice Cube)
Meskipun dia gak pernah jadi bintang besar di NBA, dia tetap cinta basket dan terus main di level yang dia bisa.
Legacy DerMarr Johnson: "What If?" Story
Banyak pemain NBA yang bisa kita bilang sebagai "what if?", dan DerMarr Johnson jelas salah satunya. Kalau dia gak cedera, mungkin kariernya bisa beda banget.
Gak ada yang bilang dia bakal jadi Hall of Famer, tapi dengan ukuran, skill, dan potensi yang dia punya, minimal dia bisa jadi starter solid di NBA. Sayangnya, nasib berkata lain.
Tapi satu hal yang pasti, DerMarr tetap dihormati di dunia basket karena mentalitasnya yang gak pernah nyerah, meskipun banyak rintangan.
Menurut lo, kalau dia gak kena kecelakaan, bakal seberapa besar impact dia di NBA?