Bro, kalau ngomongin penembak elite di NBA era 80-90an, lo gak bisa skip nama Chris Mullin. Ini orang bukan tipe pemain yang banyak gaya atau ribut di lapangan, tapi begitu dikasih bola, dia langsung kasih tau lo pake cara paling gampang: net jaring-jaring yang berkibar karena tembakan tiga angka yang masuk mulus!
Buat yang mungkin belum terlalu familiar, Chris Mullin adalah salah satu penembak jitu terbaik yang pernah ada di NBA. Gaya mainnya simpel tapi efektif banget, terutama dalam urusan shooting dari mid-range dan three-point line.
Penasaran dengan perjalanan Chris Mullin di dunia basket? Gas, kita bahas lebih dalam!
Awal Mula: Anak Brooklyn yang Jago Nembak dari Kecil
Chris Mullin lahir pada tahun 1963 di Brooklyn, New York, daerah yang terkenal sering lahirin baller kelas kakap. Dari kecil, dia udah nunjukin bakat yang luar biasa dalam menembak bola. Gokilnya, dia bisa nembak pakai tangan kanan, padahal aslinya dia kidal! Tapi dia nekat belajar tembakan tangan kiri sendiri buat lebih jago lagi.
Karena emang cinta banget sama basket, dia latihan siang-malam buat jadi shooter yang lebih tajem. Mau tangan lo nutup matanya, badannya dijaga ketat, atau dijagain setengah tim, tetep aja dia bisa nembak masuk! 😆
Gak heran kalau akhirnya dia dipanggil buat kuliah di St. John’s University, salah satu kampus legendaris yang terkenal sering lahirin baller-baller berbahaya.
Dari Kampus ke NBA: Terlahir Jadi Warrior
Habis nyelesein karir kampus yang gokil banget di St. John’s, dia akhirnya terpilih di NBA Draft 1985 dan langsung diambil oleh Golden State Warriors di urutan ke-7.
Tapi awal-awal kariernya di NBA gak langsung cemerlang. Doi sempet berjuang melawan kecanduan alkohol, yang bikin performanya naik-turun. Untungnya, dia sadar sebelum terlambat, masuk rehabilitasi, dan akhirnya balik ke jalur yang benar.
Tahun 1988-1993, barulah Chris Mullin menggila! Doi masuk ke daftar NBA All-Star lima kali beruntun dan dikenal sebagai sharpshooter gila yang punya skill passing ciamik.
Bersama Mitch Richmond dan Tim Hardaway, mereka bertiga jadi trio maut "Run TMC", yang namanya berasal dari grup rap legendaris Run-D.M.C.. Permainan mereka cepat, penuh trik, dan sering bikin lawan pusing sendiri. Mereka kayak "Splash Brothers" versi jadul!
Tapi, di balik kejayaan itu, Mullin punya masa kelam juga, bro.
Momen Kelam: Perjuangan Lawan Alkohol
Kalau ada satu hal yang bisa bikin karier Mullin hancur lebur, itu bukan lawan, tapi alkohol. Di awal kariernya di NBA, doi berjuang lawan kecanduan minuman keras.
Gara-gara kebiasaannya minum tiap hari, performanya di lapangan mulai anjlok, dan berat badannya naik drastis. Sampai akhirnya, Pat Riley (waktu itu pelatih Knicks) ngomong langsung ke dia, "Lo berbakat, tapi kalau begini terus, karir lo kelar!"
Dari situ, Mullin sadar dan masuk rehab. Begitu keluar, lo bisa lihat sendiri hasilnya: Dia jadi monster tiga angka yang akhirnya masuk Hall of Fame!
Keemasan Bareng "Run TMC"
Kalo kita tarik ke era Run TMC, ini bisa dibilang era keemasan Chris Mullin bareng Tim Hardaway & Mitch Richmond. Trio ini membawa Golden State Warriors jadi salah satu tim paling seru buat ditonton di awal 90an.
Game mereka super ngebut, serangan baliknya cepet banget, trus kombinasi umpan-mengumpan sambil lari ke dalam paint area bener-bener bikin tim lain mati kutu. Lo kayak nonton Streetball di level NBA!
Mullin sendiri jadi sniper utamanya. Dengan tangan kiri mautnya, dia bisa nembak dari mana aja. Mau corner three? Bisa. Mau pull-up jumper? Santai aja. Mau catch-and-shoot dari jarak jauh? Tinggal lepaskan, jaring bergetar!
Puncaknya, di tahun 1992, Chris Mullin dipanggil buat gabung ke Tim Impian alias "The Dream Team" yang main di Olimpiade Barcelona. Dia main bareng Michael Jordan, Larry Bird, Magic Johnson, dan para legenda lainnya. Itu adalah salah satu penghormatan tertinggi yang bisa didapat oleh pemain NBA.
Pindah ke Pacers dan Kembali ke Warriors
Di tahun 1997, Chris Mullin pindah ke Indiana Pacers, setelah manajemen Warriors ngerombak tim dan ngeluarin dia.
Di Pacers, dia masih nunjukin kelasnya sebagai shooter elite. Doi bahkan jadi bagian dari tim Pacers yang masuk ke NBA Finals 2000 bareng Reggie Miller dan Jalen Rose. Walaupun kalah dari Los Angeles Lakers yang diisi Shaq & Kobe, dia tetep jadi bagian penting dari perjalanan Pacers ke puncak kompetisi.
Di tahun 2000, Mullin balik ke rumahnya, Golden State Warriors, buat ngabisin sisa karirnya sebelum akhirnya pensiun tahun 2001.
Legasi: Sang "Lethal Lefty" yang Selalu Cool
Walaupun dia bukan yang paling hype dibanding legenda NBA lain di eranya, Chris Mullin tetap diingat sebagai salah satu shooter paling elite yang pernah ada. Tekniknya rapi, gerakannya tenang, dan tembakannya hampir selalu masuk.
Lo tau yang lebih gila lagi? Doi gak butuh otot segede Hulk atau badan sepowerful Shaq buat mendominasi. Dengan fundamental solid, tembakan akurat, dan IQ basket yang jenius, dia bisa jadi salah satu yang terbaik di eranya.
Bukti kejeniusannya? Cek prestasi di bawah ini:
🏀 5x NBA All-Star (1989–1993)
💯 2x All-NBA First Team
💪 NBA All-Rookie First Team (1986)
🥇 2x Medali Emas Olimpiade (1984, 1992)
🎖 Naismith Hall of Fame (2011)
🔥 Bagian dari The Dream Team
🏆 Jersey #17 dipensiunkan Golden State Warriors
Kesimpulan: Shooter Gokil yang Punya Mental Baja
Di balik semua prestasinya, Chris Mullin bukan cuma penembak jitu biasa. Dia adalah bukti nyata bahwa kerja keras bisa mengalahkan segala rintangan. Dari masalah kecanduan sampai ketidakpercayaan orang-orang, Zo tetap bangkit dan membuktikan bahwa dia adalah legenda sesungguhnya.
Kalau lo fans Warriors atau pencinta fundamental basket, Chris Mullin itu harus masuk daftar pemain yang lo respek.
Satu hal yang bisa dipelajarin dari dia: Gak usah banyak gaya, yang penting lu bisa nembak tajam, kerja keras, dan bawa mental juara di lapangan!