Sebelum ada LeBron, sebelum ada Jordan, bahkan sebelum era Magic dan Bird, ada satu nama yang udah lebih dulu bikin sejarah di NBA: Bob Pettit. Dia bukan cuma salah satu pemain terbaik di zamannya, tapi juga MVP pertama dalam sejarah NBA. Pettit adalah simbol bagaimana seorang big man bisa mendominasi permainan dengan skill, bukan cuma ukuran doang.
Yuk, kita bahas lebih dalam tentang legenda yang mungkin nggak sepopuler bintang-bintang modern, tapi tetap punya warisan yang kuat dalam dunia basket!
Dari Anak Louisiana ke NBA
Bob Pettit lahir di Baton Rouge, Louisiana, tanggal 12 Desember 1932. Waktu kecil, dia bukan pemain berbakat. Bahkan, pas SMA, dia sempat nggak masuk tim utama! Tapi bukannya nyerah, Pettit malah makin gila latihan. Hasilnya? Dia berkembang pesat dan akhirnya dapet beasiswa ke Louisiana State University (LSU).
Di LSU, Pettit jadi monster di lapangan. Dia rata-rata cetak 27,4 PPG dan 14,6 RPG, angka yang luar biasa buat zamannya. Dengan tinggi 206 cm (6’9”), dia punya kombinasi post moves, mid-range shot, dan kerja keras yang bikin lawan frustrasi.
Karena performanya yang luar biasa, St. Louis Hawks (sekarang Atlanta Hawks) milih dia di NBA Draft 1954. Dan dari sini, sejarah baru dimulai.
Karier NBA: Dominasi Seorang Bob Pettit
Begitu masuk NBA, Pettit langsung kasih impact besar. Di musim rookie-nya (1954-55), dia langsung rata-rata 20,4 PPG dan 13,8 RPG dan jadi Rookie of the Year. Tapi itu baru pemanasan.
-
1955-56: Pettit jadi MVP NBA pertama dalam sejarah, rata-rata 25,7 PPG dan 16,2 RPG.
-
1958: Pettit bawa St. Louis Hawks juara NBA dengan ngalahin Boston Celtics-nya Bill Russell! Di Game 6, dia cetak 50 poin buat nutup seri. Gila!
-
4× NBA Scoring Champion (paling sering cetak poin terbanyak di liga)
-
11× NBA All-Star (dari musim rookie sampai pensiun, nggak pernah absen!)
-
2× MVP NBA (1956, 1959)
Pettit dikenal sebagai power forward pertama yang benar-benar bisa dominan secara ofensif. Dia nggak cuma jago di paint, tapi juga punya jump shot yang akurat, sesuatu yang langka buat big man di zamannya.
Gaya Main: Lebih dari Sekadar Big Man Klasik
Di era 50-an dan 60-an, kebanyakan big man cuma mengandalkan post play dan ukuran. Tapi Pettit beda. Dia punya shooting touch yang halus, bisa lari cepat dalam fast break, dan yang paling penting, mentalitas pekerja keras.
Meskipun nggak segesit pemain modern, Pettit punya teknik yang luar biasa dalam positioning dan rebounding. Buat pemain sezamannya, dia itu versi awal dari Karl Malone atau Dirk Nowitzki.
Pensiun Dini dan Warisan yang Abadi
Setelah 11 musim di NBA, Pettit memutuskan buat pensiun tahun 1965. Padahal, dia masih bisa main di level tinggi. Tapi dia memilih keluar dalam kondisi terbaiknya. Statistik akhirnya?
-
26,4 PPG dan 16,2 RPG per game (salah satu rata-rata tertinggi dalam sejarah!)
-
20.880 total poin di NBA
-
12.849 total rebound
Dia jadi pemain pertama yang cetak 20.000 poin di NBA, sesuatu yang saat itu dianggap nggak mungkin.
Tahun 1970, Pettit masuk Naismith Basketball Hall of Fame. Dan Hawks pensiunin nomor 9, nomor yang dia pake sepanjang kariernya.
Kesimpulan: Bob Pettit, Legenda yang Nggak Boleh Dilupakan
Buat generasi sekarang, Bob Pettit mungkin bukan nama yang sering disebut. Tapi kalau kita ngomongin power forward terbaik sepanjang masa, dia harus masuk daftar. Dia yang nge-set standar buat big man modern—bukan cuma main di bawah ring, tapi juga bisa nembak, lari, dan jadi pemimpin tim.
Tanpa Bob Pettit, mungkin nggak bakal ada pemain kayak Karl Malone, Tim Duncan, atau Dirk Nowitzki. Dia bukan cuma MVP pertama NBA, tapi juga salah satu pemain paling dominan dalam sejarah liga ini.
Jadi, kalau lo pecinta basket sejati, wajib banget buat nginget nama Bob Pettit. Legenda sejati yang mendahului zamannya!