Blake Griffin adalah salah satu pemain NBA paling eksplosif yang pernah menghiasi liga dengan dunk spektakulernya. Dikenal sebagai power forward yang memiliki kombinasi atletis luar biasa, kecepatan, dan kekuatan, Griffin berhasil membangun reputasi sebagai salah satu bintang terbesar di NBA. Namun, di balik sorotan dan ketenaran, perjalanan kariernya penuh dengan tantangan, mulai dari cedera yang menghambat, hingga perjuangan dalam beradaptasi dengan perubahan gaya permainan NBA. Artikel ini akan mengupas perjalanan hidup dan karier Blake Griffin dari awal hingga saat ini.
Masa Muda dan Karier di Perguruan Tinggi
Blake Austin Griffin lahir pada 16 Maret 1989 di Oklahoma City, Oklahoma. Ia dibesarkan dalam lingkungan olahraga, dengan ayahnya, Tommy Griffin, seorang pelatih basket sekolah menengah yang membentuk dasar keterampilan basketnya sejak usia dini. Griffin bermain di Oklahoma Christian School bersama kakaknya, Taylor Griffin, dan menunjukkan bakat luar biasa di level SMA.
Setelah lulus, Griffin memilih untuk melanjutkan karier bola basketnya di University of Oklahoma. Di sana, ia dengan cepat menjadi salah satu pemain terbaik di NCAA. Pada musim keduanya (2008-09), ia meraih penghargaan Naismith College Player of the Year, berkat rata-rata statistiknya yang mengesankan: 22,7 poin dan 14,4 rebound per game. Dengan pencapaian luar biasa itu, Griffin memutuskan untuk memasuki NBA Draft 2009.
Awal Karier NBA: Los Angeles Clippers (2009-2018)
Musim Rookie yang Tertunda
Blake Griffin dipilih sebagai pilihan pertama secara keseluruhan oleh Los Angeles Clippers dalam NBA Draft 2009. Namun, ia mengalami cedera serius pada lututnya saat pertandingan pramusim yang membuatnya harus absen selama satu musim penuh. Baru pada musim 2010-11, Griffin melakukan debutnya di NBA.
Menjadi Superstar dan Ikon Dunk
Pada musim perdananya, Griffin langsung mencuri perhatian dengan aksi dunk eksplosifnya. Ia mencatatkan rata-rata 22,5 poin dan 12,1 rebound per game, yang membuatnya meraih penghargaan NBA Rookie of the Year. Salah satu momen paling ikoniknya adalah ketika ia memenangkan NBA Slam Dunk Contest 2011 dengan melompati mobil Kia untuk melakukan dunk spektakuler.
Bersama Chris Paul, Griffin membentuk “Lob City”, julukan untuk Clippers saat itu, karena permainan yang penuh dengan alley-oop dan dunk spektakuler. Clippers menjadi tim yang kompetitif dan sering tampil di babak playoff, meskipun mereka tidak pernah mencapai Final NBA.
Cedera dan Perubahan Gaya Bermain
Meskipun dikenal sebagai pemain yang mengandalkan atletisnya, cedera berulang pada lutut dan kakinya memaksanya untuk menyesuaikan gaya permainannya. Griffin mulai mengembangkan keterampilan menembak jarak menengah dan tiga angka, yang membuatnya tetap relevan meskipun tidak lagi memiliki lonjakan setinggi masa mudanya.
Pada 2018, Clippers memutuskan untuk merombak tim mereka dan menukar Griffin ke Detroit Pistons dalam salah satu keputusan paling mengejutkan dalam sejarah waralaba.
Detroit Pistons (2018-2021): Pemimpin Tim di Era Baru
Pindah ke Detroit adalah tantangan besar bagi Griffin, tetapi ia berhasil menyesuaikan diri dan kembali menjadi bintang utama tim. Pada musim 2018-19, ia mencatatkan rata-rata 24,5 poin, 7,5 rebound, dan 5,4 assist per game, membawa Pistons ke babak playoff. Sayangnya, cedera kembali menghantuinya, dan performanya mulai menurun dalam beberapa tahun berikutnya.
Pada 2021, Pistons dan Griffin mencapai kesepakatan buyout, yang membebaskannya untuk mencari tim baru yang lebih kompetitif.
Brooklyn Nets (2021-2022): Mengejar Cincin Juara
Setelah meninggalkan Detroit, Griffin bergabung dengan Brooklyn Nets yang dipenuhi oleh bintang-bintang seperti Kevin Durant, James Harden, dan Kyrie Irving. Ia menunjukkan kilasan permainannya yang dulu, dengan beberapa dunk yang membuktikan bahwa ia masih memiliki daya ledak. Meskipun Nets memiliki ekspektasi tinggi untuk meraih gelar juara, mereka gagal memenuhi harapan, dan Griffin tidak lagi menjadi bagian utama dalam rotasi tim.
Boston Celtics (2022-2023): Peran Veteran dan Pemimpin Tim
Pada musim 2022-23, Griffin menandatangani kontrak dengan Boston Celtics untuk memberikan kedalaman pada lini depan tim. Meskipun tidak lagi menjadi pemain utama, pengalamannya sangat berharga bagi tim yang berusaha mencapai puncak NBA.
Gaya Bermain dan Pengaruh dalam NBA
Blake Griffin dikenal sebagai salah satu power forward terbaik pada masanya, dengan kemampuan berikut:
-
Atletis dan Dunk Spektakuler: Griffin adalah salah satu dunker terbaik dalam sejarah NBA, dengan kemampuan melompat luar biasa.
-
Kemampuan Mencetak Angka yang Fleksibel: Seiring bertambahnya usia, Griffin mengembangkan kemampuan menembak dan passing yang membuatnya lebih efektif.
-
Pemimpin Tim: Di Pistons dan Celtics, ia menunjukkan peran sebagai veteran yang membantu pemain muda berkembang.
Kontroversi dan Kehidupan di Luar Lapangan
Seperti banyak bintang NBA lainnya, Griffin tidak lepas dari sorotan di luar lapangan. Ia pernah terlibat dalam beberapa kontroversi, termasuk pertengkaran dengan staf Clippers yang membuatnya diskors. Namun, di luar itu, ia juga aktif di dunia hiburan dan bahkan mencoba karier sebagai komedian stand-up. Blake Griffin adalah pemain yang telah mengalami banyak pasang surut dalam kariernya. Dari menjadi rookie sensasional, superstar Clippers, hingga peran veteran di Celtics, ia terus menunjukkan adaptasi luar biasa terhadap perubahan dalam NBA. Dengan berbagai pencapaiannya, Griffin akan selalu diingat sebagai salah satu power forward terbaik dan pemain dengan dunk-dunk paling spektakuler dalam sejarah NBA.